Skoliosis atau kelainan kurva tulang belakang merupakan kasus yang umum terjadi di dunia, termasuk di Indonesia. Skoliosis adalah kondisi kelainan tulang belakang dengan posisi sedikit melengkung seperti huruf “C” atau “S” yang tidak diketahui penyebab pastinya. Baca selengkapnya: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Skoliosis
Untuk memperbaiki kondisi skoliosis agar tidak bertambah parah, diperlukan latihan fisik secara teratur untuk mengembalikan kelengkungan tulang belakang pada posisi normal serta memperbaiki keseimbangan tubuh.
Fisioterapi Sakit Pinggang 5 Kali Visit Di NK Health
Dengan fisioterapis dapat membantu mengurangi kekakuan otot sekitar pinggang dan menambah kekuatan otot core muscle dengan core strengthening exercise, stretching dan exercise lainnya. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).
3 Latihan fisik untuk memperbaiki skoliosis
Melakukan olahraga memang penting bagi kesehatan secara keseluruhan, terutama penderita skoliosis sedang maupun berat. Berikut ini beberapa latihan fisik ringan yang dapat dilakukan oleh para penderita skoliosis:
1. Lakukan peregangan ke atas dan ke bawah
Berdirilah dengan punggung yang disandarkan pada dinding dan kedua lengan menggantung di sisi tubuh. Dengan menyandarkan tubuh, Anda dapat mempertahankan posisi tubuh tetap tegak dan lurus.
Jika bagian punggung kiri yang mengalami kebengkokan, angkatlah lengan kiri ke atas setinggi-tingginya dan secara bersamaan, ayunkan tangan kanan ke arah lantai sejauh mungkin. Jika dilakukan dengan benar, maka Anda akan merasakan tarikan dan pergeseran pada tulang belakang.
Sebaliknya, jika sisi kanan tubuh yang mengalami pembengkokan, lakukan gerakan ini dengan arah sebaliknya. Tahan posisi selama 5 detik, lalu kembali ke posisi semula. Ulangi latihan ini hingga 10 kali dan lakukan berulang sebanyak 2-3 kali sehari.
2. Peregangan samping
Peregangan samping dilakukan dengan tujuan meregangkan otot di sekitar tulang belakang serta memberikan rasa lega dari keluhan sakit yang mungkin terjadi. Berdirilah dengan posisi kedua kaki dibuka selebar bahu dan punggung disandarkan pada dinding dan biarkan lengan berada di samping tubuh. Awali dengan posisi ini, lalu fokuskan gerakan pada sisi tubuh yang bermasalah, entah kiri atau kanan.
Jika yang bermasalah adalah bagian kiri tubuh, maka angkat lengan kiri di atas kepala lalu tekuk tubuh ke kanan, menjauhi otot punggung yang mengencang. Posisikan tangan kanan di pinggang sebelah kanan untuk menyangga gerakan, lalu tekan ke arah pinggang kanan untuk memperbesar tekanan dan peregangan. Kemudian dengan tangan kiri, raih sejauh mungkin melewati kepala ke arah kanan, Anda akan merasakan tarikan perlahan pada otot punggung bagian kiri dan otot-otot di antara tulang rusuk. Tahan peregangan ini selama 5 detik sebelum kembali ke posisi awal secara perlahan. Lakukan latihan ini sebanyak 10 kali setiap 2-3 kali sehari.
3. Latihan memanjangkan lengan dan kaki
Latihan memanjangkan lengan dan kaki dapat memperkuat bagian belakang tubuh serta memperbaiki postur tubuh. Mulailah dengan memposisikan pinggul tepat di bagian tengah di atas bola gym (gym ball) yang digunakan khusus untuk latihan olahraga. Bola latihan ini digunakan untuk menyangga seluruh bobot tubuh. Kemudian dengan ujung kaki kiri serta ujung jari tangan kanan, sentuh lantai untuk mendapatkan keseimbangan dan penyangga yang kokoh.
Rentangkan dan angkat tangan kanan dan kiri ke atas, sejajar dengan kepala. Kemudian secara bersamaan angkat tangan kiri dan kaki kanan menggunakan otot yang disebut sebagai gluteus maximus di sebelah kanan hingga kaki terangkat sejajar dengan bagian bokong Anda. Tahan posisi ini selama 3-4 detik sebelum menurunkan tubuh dan ulangi kembali gerakan ini.
Ulangi sebanyak 10 kali lalu ganti arah dan angkat bagian tubuh yang satunya sebanyak 10 kali. Istirahat sejenak selama 30-60 detik sebagai jeda. Atur napas dengan menarik napas pada saat Anda menurunkan tubuh dan hembuskan napas pada saat mengangkat tubuh.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.