Sebagai seorang wanita, jika Anda pernah mengalami munculnya benjolan pada daerah genital, Anda tidak sendirian. Benjolan pada daerah genital sering terjadi, terutama selama masa subur atau pada usia lanjut.
Teruslah membaca artikel ini lebih lanjut untuk mempelajari lebih lanjut mengenai penyebab munculnya benjolan pada daerah kewanitaan Anda dan kapan Anda harus pergi ke dokter.Berikut ini adalah penyebab paling umum dari munculnya benjolan pada vagina:
1. Kista vagina
Kista vagina adalah kantong yang muncul pada dinding vagina. Ada berbagai jenis kista vagina. Beberapa kista mengandung nanah dan lainnya mengandung udara atau jaringan parut.
Jenis-jenis kista vagina meliputi:
- Kista Bartholin: adalah benjolan yang muncul di satu atau kedua sisi lubang vagina akibat sumbatan pada kelenjar bartholin. Kista bartholin dapat terbentuk karena infeksi atau peradangan jangka panjang
- Kista endometriosis: Adalah kista yang terbentuk karena adanya pertumbuhan sel dinding rahim di luar rahim (yang mana dapat tumbuh pada vagina) Benjolan jaringan membentuk kista kecil di vagina.
- Kista saluran Gartner: Kista ini biasanya hanya terbentuk selama kehamilan.
- Kista inklusi vagina: Adalah benjolan yang sering terjadi setelah trauma pada dinding vagina, seperti setelah melahirkan. Cedera menyebabkan jaringan terperangkap di bawah permukaan kulit, sehingga mengakibatkan kista berkembang.
Beberapa kista mungkin besar dan menyakitkan, tetapi sebagian besar kista vagina berukuran kecil dan tidak memiliki gejala.
2. Polip vagina
Polip vagina adalah hasil perkembangan kulit yang oleh dokter juga dapat disebut sebagai skin tag. Mereka biasanya tidak memerlukan perawatan kecuali polip menimbulkan rasa nyeri atau menyebabkan perdarahan yang signifikan.
3. Kutil vagina
Kutil vagina disebabkan oleh human papillomavirus (HPV), yang merupakan infeksi menular seksual. HPV juga merupakan faktor risiko kanker. Biasanya kutil jarang tumbuh di dalam vagina, karena biasanya kutil tumbuh tepat di luar lubang vagina.
Kutil vagina biasanya terasa seperti pertumbuhan daging lebih berukuran kecil yang tidak teratur.
4. Kanker vagina
Kanker vagina dapat menyebabkan benjolan di vagina. Benjolan-benjolan ini dapat tumbuh karena perkembangan berlebihan sel-sel kanker di lapisan sel kulit vagina atau sel-sel kelenjar yang terletak di vagina.
Gejala lain dari kanker vagina termasuk pendarahan atau keputihan vagina yang tidak biasa. Jika kanker berkembang ke dalam tahap yang lebih lanjut, maka kanker akan menyebabkan beberapa gejala seperti sembelit, nyeri panggul, sakit punggung, atau pembengkakan kaki.
Namun, gejala-gejala ini tidak selalu berarti seseorang menderita kanker; mereka lebih mungkin disebabkan oleh kondisi lain, seperti infeksi.
5. Varises vagina
Varises adalah pembengkakan pembuluh darah yang dapat terjadi di sekitar vulva Anda. Varises terjadi pada sekitar 10 persen kehamilan atau berkembang seiring proses penuaan.
Varises biasanya muncul sebagai benjolan berwarna kebiruan atau pembuluh darah bengkak di sekitar vagina bagian depan (vulva). Biasanya varises vagina tidak menimbulkan gejala apapun, tetapi pada keadaan kronis, varises vagina dapat menyebabkan gatal, atau berdarah.
Biasanya tidak diperlukan perawatan untuk ibu hamil, karena varises biasanya akan membaik sekitar enam minggu setelah bayi lahir. Biasanya kondisi ini sering terulang kembali dengan kehamilan berikutnya.
6. Genital herpes
Genital herpes adalah infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Herpes ditularkan melalui hubungan seks vaginal, oral, atau anal. Diperkirakan satu dari lima orang Amerika memiliki herpes genital.
Seringkali, gejalanya sangat ringan sehingga mereka yang herpes tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi tersebut.
infeksi pertama herpes dapat menghasilkan gejala-gejala seperti flu, termasuk:
- demam
- pembengkakan kelenjar
- muncul luka
- Nyeri pada alat kelamin, bagian bawah, dan kaki
Kemudian, gejala lanjut dari herpes genital dapat meliputi:
- kesemutan atau gatal
- muncul benjolan merah yang berubah menjadi jerawat atau luka lepuh yang nyeri
- borok
Herpes adalah penyakit yang dapat sembuh sendiri tetapi berisiko untuk kambuh. Untuk mendapatkan penanganan yang optimal, disarankan untuk memeriksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan anti-virus yang adekuat
Kapan Anda Harus Memeriksakan Kondisi Anda Ke Dokter?
Siapapun yang melihat adanya perubahan di area vagina, seperti benjolan harus pergi ke dokter. Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada benjolan yang:
- berdarah
- menyebabkan keluarnya cairan yang tidak biasa atau berbau
- Menimbulkan nyeri
Sebagian besar benjolan pada vagina tidak memerlukan perawatan invasif. Seorang dokter dapat mengevaluasi benjolan vagina untuk menentukan apakah mereka membutuhkan perawatan lebih lanjut atau tidak.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.