Saat bersin tiada berakhir menganggu awal hari anda, mungkin anda berpikir bahwa tubuh anda tengah terjangkit flu. Bersin yang berkepanjangan membuat aktivitas menjadi terhambat. Jangan buru-buru mengonsumsi obat anti influenza untuk menanggulanginya. Bisa saja bersin-bersin anda merujuk pada gejala alergi.
Ada gejala penanda yang bisa membantu kita untuk mengidentifikasi perbedaan antara alergi, sakit demam atau flu. Pada alergi, gatal hidung yang dirasakan lebih khas, terkadang disertai juga dengan gejala hidung berair dan gatal pada mata. Sedangkan pada flu atau demam disertai dengan adanya gejala sakit tenggorokan, nyeri tubuh dan suhu tubuh yang meningkat.
Durasi terjadinya pun bisa menjadi penanda yang membedakan demam sebab flu dengan alergi. Pada pilek, gejala sakit akan terjadi kurang lebih selama seminggu, sedangkan pada alergi gejala terjadi lebih lama.
Beberapa contoh yang dapat kita lakukan untuk mengantisipasi alergi, adalah:
- Pastikan aliran udara bersih bersirkulasi dengan baik.
- Bersihkan rumah dari debu-debu.
- Tidak membiarkan baju digantung terlalu lama bahkan hingga berhari-hari.
- Menghindari memelihara hewan berbulu.
Beberapa orang seiring berjalannya usia akan sembuh dengan sendirinya dari alergi. Tapi kebanyakan orang tidak seberuntung itu. Keadaan alergi mungkin akan berkurang di usia remaja tapi akan timbul kembali di awal usia 20an.
Beberapa obat-obatan yang bisa meringankan serangan alergi, yaitu:
-
Antihistamin
Obat-obatan yang mengandung antihistamin dapat meringankan gejala hidung meler, bersin dan gatal pada hidung serta tenggorokan.
-
Dekongestan
Dapat mengurangi gejala hidung tersumbat.
-
Kortikosteroid
Mengurangi peradangan dari alergi dan dapat mengurangi hidung tersumbat atau gatal dan bersin.
Apabila gangguan alergi terus menyerang lebih dari dua bulan atau malah sepanjang tahun, disarankan untuk mengonsultasikan keadaan ini dengan dokter. Dengan memastikan jenis alergi yang anda alami, diharapkan bisa membantu anda mengatasi sumber penyebab alergi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.