Demam pada anak sering kali dianggap sepele. Namun hati-hati, demam tinggi yang terjadi secara terus-menerus perlu diwaspadai oleh orangtua agar anak tidak mengalami kejang demam atau step. Jika ini terjadi, anak harus segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Apa itu kejang demam (step)?
Kejang demam atau step adalah suatu kondisi ketika suhu tubuh anak meningkat secara drastis dan tiba-tiba hingga memicu kejang. Kejang akibat demam tinggi pada anak umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang menyerang anak-anak pada usia 6 bulan hingga 5 tahun.
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic
Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.
Anak-anak sangat mudah tertular infeksi virus atau bakteri seperti flu, radang tenggorokan, cacar, infeksi kulit, dan lain-lain. Kejang demam sama sekali tidak dipengaruhi oleh kelainan struktur saraf di otak atau disebut kelainan ekstrakranial.
Ada beberapa hal lainnya yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kejang demam, antara lain:
- Adanya riwayat anggota keluarga dengan kejang demam
- Infeksi saluran pernapasan seperti infeksi telinga, hidung, dan tenggorokan yang berulang pada anak.
- Peningkatan suhu tubuh yang berulang
- Usia anak yang lebih muda (kurang dari 18 bulan)
- Pengaruh dari imunisasi DTP (Difteri, Tetanus, dan Pertusis)
Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Vaksin Difteri (DPT, DTAP, DT, TDAP, TD)
Kejang demam sendiri dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks.
- Kejang demam sederhana, yaitu kejang umum yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh lebih dari 38° Celsius selama kurang dari 15 menit.
- Kejang demam kompleks, yaitu kejang yang juga disertai dengan peningkatan suhu badan. Bedanya dengan kejang demam sederhana adalah jenis kejang ini berlangsung lebih dari 15 menit dan tidak berulang dalam waktu 24 jam.
Tingkat keparahan kejang berbeda-beda, tapi biasanya ditandai dengan tangan dan kaki anak kaku hingga kelojotan. Hal ini perlu diwaspadai oleh orangtua dan harus cepat ditangani oleh dokter.
Tanda dan gejala kejang demam pada anak
Tanda dan gejala kejang demam pada anak yang perlu diwaspadai orangtua antara lain:
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic
Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.
- Demam tinggi dengan suhu di atas 38-40° Celsius.
- Badan menjadi berkeringat
- Kejang yang diawali pada pergelangan tangan dan kaki
- Gerakan bola mata yang tidak teratur, umumnya mengarah ke atas
- Badan menjadi kaku dan kelojotan
- Muntah
- Gigi terkatup
- Hilang kesadaran sementara
Pada beberapa kasus, bayi dan anak yang kejang tidak bisa mengendalikan pengeluaran buang air besar atau kecil.
Apa yang perlu diperhatikan pada anak dengan kejang demam
Karena cukup umum terjadi, orangtua perlu benar-benar memahami tanda dan gejala kejang demam pada anak. Selain itu, Anda juga perlu tahu kapan demam bisa dikatakan aman atau ringan dan kapan demam yang berisiko memicu kejang.
Ketika anak mengalami kejang demam, berikut yang harus dilakukan orangtua:
- Tetap tenang
Meski tidak mudah, cobalah tetap tenang ketika melihat anak mulai mengalami tanda-tanda kejang demam. Panik hanya akan membuat orangtua bingung dan tidak bisa berpikir jernih untuk melakukan penanganan.
- Berikan obat penurun panas
Bila terjadi demam tinggi, segera berikan obat penurun panas seperti paracetamol atau ibuprofen. Jangan berikan aspirin pada anak-anak karena dapat menimbulkan sindrom Reye.
Baca Selengkapnya: Memilih Obat Demam Atau Penurun Panas yang Tepat
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic
Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.
- Longgarkan pakaian anak
Jika kejang mulai timbul, longgarkan pakaian anak dan ganti dengan baju yang lebih tipis dan ringan. Lepas ban pinggang yang dikenakan untuk mencegah penahanan otot kejang
- Atur posisi anak
Saat timbul kejang pada anak, segera berikan ruang yang cukup terutama bila kejang terjadi di tempat umum. Usahakan untuk segera memindahkan anak dengan posisi menyamping untuk mencegah terhambatnya jalur napas akibat lidah dan air liur.
Posisikan anak di alas yang tidak keras, contohnya karpet. Beri tumpuan kepala untuk menghindari benturan ke lantai. Setelah itu, segara meminta pertolongan atau menghubungi rumah sakit.
- Hitung durasi kejang
Setelah menghubungi tim medis, hitung durasi kejang anak yang sedang berlangsung. Hal ini dapat membantu dokter untuk menentukan penanganan yang tepat sesuai kondisi anak.
- Berikan obat anti kejang
Pada orang tua yang anaknya pernah memiliki riwayat kejang denam, dokter dapat meresepkan obat diazepam dengan dosis 5 mg atau 10 mg yang dimasukkan ke dalam lubang anus. Tindakan ini merupakan pertolongan pertama selama menunggu tim medis datang atau dalam perjalanan ke rumah sakit
- Tetap bersama anak
Selama dokter menangani anak kejang, tetaplah bersama anak agar mental anak dapat terus tenang setelah sadar.
- Ikuti pemeriksaan selanjutnya
Beberapa kasus kejang demam perlu pemeriksaan lebih lanjut seperti tes darah, pemeriksaan cairan tulang belakang, EEG (elektroensefalogram), hingga pemeriksaan dengan MRI (Magnetic Resonance Imaging). Berbagai pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan di otak di luar terjadinya kondisi kejang demam pada anak.
Baca Selengkapnya: Mencegah Step Pada Bayi dengan Kopi, Awas Bahayanya!
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.