Spondylolisthesis merupakan suatu kondisi di mana salah satu tulang belakang bergeser dari posisi normal serta lebih condong ke depan sehingga menutupi tulang di bawahnya. Pada umumnya spondylolisthesis terjadi pada area bagian punggung bawah.
Jika tidak diobati, spondylolisthesis bisa menekan saraf tulang belakang atau akar saraf dan mengakibatkan munculnya rasa nyeri, serta mati rasa atau lemas pada tungkai kaki. Selain itu, penderita spondylolisthesis yang mengalami tekanan pada saraf juga mungkin tidak mampu mengendalikan keinginan buang air kecil atau buang air besar.
Apa saja gejala spondylolisthesis?
Penderita spondylolisthesis umumnya tidak selalu mengalami gejala tertentu, oleh karena itu banyak penderitanya yang tidak mengetahui kondisinya. Beberapa gejala spondylolisthesis yang biasanya muncul adalah:
- Kaku dan rasa sensitif pada punggung
- Rasa nyeri pada punggung bawah
- Kaki terasa lemas
- Mati rasa, kesemutan, atau nyeri yang menyebar dari punggung bawah ke tungkai kaki
- Tulang punggung menjadi melengkung
- Otot-otot paha belakang (hamstring) seperti tertarik
- Susah berjalan
- Kurang mampu mengendalikan buang air kecil atau buang air besar
Jika mengalami gejala seperti di atas, ada baiknya segera berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu terutama jika sudah muncul beberapa gejala lanjutan berikut ini:
- Nyeri tanpa henti pada bagian paha atau panggul
- Tulang punggung menonjol keluar secara abnormal
- Nyeri atau kaku yang terus-menerus pada punggung
Baca juga: Penyebab dan Cara Penanganan Skiatika (Nyeri Punggung Bawah)
Penyebab spondylolisthesis
Jika melihat penyebabnya, maka spondylolisthesis dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:
- Spondylolisthesis isthmic diakibatkan oleh cedera berulang pada tulang belakang
- Spondylolisthesis bawaan. Kelainan tulang belakang sejak lahir bisa menyebabkan salah satu tulang bergeser ke arah depan
- Spondylolisthesis traumatik, karena disebabkan oleh retaknya tulang belakang membuat salah satu tulang bergeser maju
- Spondylolisthesis degeneratif, yang disebabkan oleh faktor usia (penuaan)
- Spondylolisthesis patologis. Ketidaknormalan tulang yang kemungkinan disebabkan oleh adanya tumor
Diagnosis serta penanganan spondylolisthesis
Untuk bisa mendiagnosis pasien yang sedang menderita spondylolisthesis, biasanya dokter akan melakukan tes pencitraan dengan menggunakan foto rontgen. tes CT scan atau MRI pada bagian punggung. Hasil dari pencitraan tersebut akan menunjukkan bagian tulang mana yang bergeser dari posisi normal atau yang mengalami keretakan.
Langkah selanjutnya yang dilakukan guna mengobati spondylolisthesis bergantung dari gejala yang dirasakan pasien dan tingkat keparahannya. Ada 2 macam langkah penanganan untuk spondylolisthesis, yaitu non-bedah dan pembedahan.
Non-bedah
Berikut ini adalah contoh penanganan spondylolisthesis non-bedah yang dapat diupayakan oleh dokter, termasuk:
- Fisioterapi yang merupakan gerakan latihan peregangan sederhana guna memperkuat kelenturan punggung bagian bawah dan otot-otot paha belakang
- Injeksi kortikosteroid di area saraf yang tertekan serta pada kanal saraf tulang belakang. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi rasa nyeri, sensasi mati rasa, dan kesemutan pada tungkai kaki
- Pemberian obat pereda nyeri antiinflamasi untuk mengurangi rasa nyeri akibat tekanan tulang belakang
- Menghindari beberapa aktivitas fisik untuk sementara waktu, contohnya membungkuk, mengangkat, serta olahraga yang melibatkan kontak fisik dan olahraga atletik
Baca juga: Paket Fisioterapi yang Bisa Dipilih
Pembedahan
Langkah pembedahan dilakukan bila gejala spondylolisthesis sudah dianggap parah atau mengganggu kualitas hidup penderitanya, saraf tulang belakang mengalami tekanan berat, dan sudah tak ada lagi metode penanganan non-bedah yang efektif dalam mengobati spondylolisthesis.
Melalui prosedur pembedahan biasanya dokter akan mengangkat bagian tulang atau jaringan guna mengurangi tekanan pada saraf tulang belakang atau mengembalikan tulang pada posisi normal seperti semula. Walau demikian, mungkin ada efek samping dari pembedahan. Pasien spondylolisthesis yang telah menjalani prosedur bedah mempunyai risiko terkena komplikasi seperti:
- Trombosis vena dalam (deep vein thrombosis) yang merupakan terjadinya penggumpalan darah di pembuluh darah pada tungkai
- Rusaknya saraf tulang belakang yang menyebabkan sensasi mati rasa dan lemasnya kedua tungkai kaki bahkan kelumpuhan
- Infeksi pada area pembedahan
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.