Rheumatoid arthritis (RA) dan lupus adalah penyakit autoimun. Keduanya disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang tubuh itu sendiri.
Pada RA, sistem kekebalan tubuh fokus menyerang bagian persendian. Hal ini juga dapat terjadi pada 2 dari setiap 3 orang yang menderita lupus.
Tetapi pada lupus, gejalanya dapat sangat bervariasi dari orang ke orang, dan yang membedakan lupus dengan rematik adalah bahwa sistem kekebalan tubuh pada penderita lupus dapat menyerang banyak bagian tubuh lainnya.
Karena kedua kondisi tersebut dapat mempengaruhi persendian, sehingga sulit untuk membedakan keduanya.
Pada kenyataannya, lupus disebut sebagai "peniru ulung" karena bisa sangat mirip bukan hanya dengan RA tetapi juga dengan banyak penyakit lainnya.
Jadi, penting untuk mengetahui cara membedakan keduanya, sehingga dokter dapat memberikan perawatan yang tepat.
Kedua kondisi tersebut jauh lebih umum pada wanita. Seorang wanita memiliki kemungkinan 2-3 kali lebih besar menderita RA. Dan 9 kali lebih mungkin terkena lupus.
Gejala RA
RA umumnya mempengaruhi persendian yang lebih kecil dari jari, tangan, dan kaki. Kondisi ini juga dapat terjadi pada di pergelangan tangan, siku, dan bagian tubuh lainnya.
Anda mungkin melihat gejala pada persendian yang berbeda pada waktu yang berbeda. Tapi biasanya gejalanya muncul secara simetris.
Itu berarti jika persendian di tangan kanan Anda sakit atau terasa kaku, Anda juga akan merasakannya di tangan kiri Anda.
Gejala-gejala RA kadang-kadang muncul begitu lambat sehingga Anda tidak menyadarinya pada tahap awal. Kebanyakan orang baru akan menyadarinya ketika gejalanya memburuk. Beberapa tanda dan gejala klasik dari rematik adalah:
- Nyeri, bengkak, dan nyeri tekan, biasanya pada lebih dari satu sendi.
- Kekakuan sendi, yang membuatnya sulit untuk bergerak, terutama pada pagi hari.
- Sendi yang cacat, meskipun hal ini biasanya terjadi pada tingkat lanjut
Gejala Lupus
Lupus bisa muncul secara perlahan atau tiba-tiba. Gejala yang ditimbulkan bisa ringan atau berat.
Ketika lupus mempengaruhi persendian, gejalanya dapat menyerupai gejala RA: nyeri, kaku, dan bengkak. Anda juga mungkin memiliki gejala lain yang umum pada RA, seperti demam ringan, penurunan berat badan, dan mata kering.
Lupus memiliki gejala yang khas seperti munculnya ruam seperti "kupu-kupu" (disebut ruam Malar) yang membentang di pipi dan hidung, sakit kepala, dan masalah organ tubuh lainnya (seringkali ginjal).
Mengobati RA
Tidak ada obat untuk RA atau lupus. Tetapi ada obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengatasi gejala akibat kedua kondisi tersebut.
Untuk RA, kebanyakan dokter akan mulai menggunakan obat yang lebih ringan yang dapat menghilangkan gejala, seperti obat resep atau obat antiinflamasi non steroid yang dijual bebas (NSAID) seperti ibuprofen dan naproxen.
Obat lain dapat yang dapat menghambat perkembangan RA:
- Kortikosteroid, yang membantu mengendalikan peradangan.
- DMARDs, yang merupakan singkatan dari disease modifying anti-rheumatic drugs yang merupakan obat anti-rematik untuk memodifikasi penyakit, seperti methotrexate dan sulfasalazine. Pengobatan ini diberikan untuk melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga mengurangi sistem imun menyerang persendian.
- Obat biologik yang menargetkan bagian sistem kekebalan yang lebih spesifik. Contohnya termasuk adalimumab dan etanercept.
- Obat-obatan golongan baru yang disebut JAK inhibitor yang bekerja dengan menargetkan bagian yang berbeda dari sistem kekebalan tubuh daripada Humira dan Enbrel. Contnya :Tofacitinib.
- Jika Anda mengalami kerusakan sendi yang parah, dokter Anda mungkin akan menyarankan operasi untuk mengganti sendi yang telah rusak.
Mengobati Lupus
Perawatan Lupus dapat bervariasi dari orang ke orang tergantung dari gejala yang muncul. Banyak pengobatan RA yang dapat digunakan mengobati lupus. NSAID adalah pengobatan pertama yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri pada sendi.
Obat utama untuk penanganan lupus adalah kortikosteroid. Kortikosteroid adalah obat yang perlu Anda konsumsi sesuai dengan resep dokter.
Dokter Anda kemungkinan akan meresepkan hydroxychloroquine (Plaquenil), yang juga merupakan obat antimalaria.
Pilihan lainnya adalah klorokuin, yang juga biasanya digunakan untuk mengobati malaria, dan belimumab, obat biologis yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Dokter Anda mungkin juga ingin Anda mencoba obat yang digunakan untuk RA, seperti DMARDs seperti methotrexate. Penderita lupus,perlu menyeimbangkan jadwal istirahat ,olahraga, dan melakukan pemeriksaan rutin.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.