Gigi Geraham Bungsu
Perlu diketahui dulu, gigi geraham bungsu merupakan gigi geraham terakhir yang tumbuh pada penghujung usia belasan tahun, ataupun bisa juga tumbuh ketika memasuki usia dua puluh tahunan.
Gigi geraham terakhir ini masuk ke dalam urutan gigi geraham ketiga. Secara umum, total gigi yang dimiliki oleh seseorang yang berusia 21 tahun atau lebih berjumlah 32 gigi, yang di dalamnya sudah termasuk gigi geraham bungsu.
Fungsi Gigi Geraham Bungsu
Secara umum, ada beberapa fungsi yang perlu diketahui dari ketiga gigi geraham yang dimiliki manusia, yaitu:
- Membantu dalam mengunyah makanan
- Dapat menggiling makanan yang kita makan
Permasalahan Gigi Geraham Bungsu
Dalam pertumbuhan gigi geraham bungsu, ada beberapa yang tidak menimbulkan masalah, tetapi juga ada beberapa yang menimbulkan masalah. Variasi dari masalah kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh tumbuhnya gigi geraham bungsu, antara lainnya:
-
Gigi geraham bungsu impaksi
Impaksi adalah suatu keadaan dimana benih gigi yang akan tumbuh terhalang jalan pertumbuhannya, hal ini menyebabkan gigi tidak dapat tumbuh dengan sempurna. Gigi geraham bungsu merupakan gigi yang tumbuh paling akhir, jadi tak jarang dapat mengalami kondisi ini. Kasus impaksi gigi geraham bungsu juga bisa muncul akibat ketidak – cocokan yang terjadi antara ukuran dari gigi dan ukuran rahang. Biasanya kondisi ini memunculkan keluhan seperti nyeri, gusi mengalamigt;pembengkakan, dan berisiko juga mengalami infeksi. -
Gigi geraham bungsu mengalami patah
Masalah patah pada gigi kerap terjadi biasanya dimulai dengan kondisi gigi yang keropos atau mengalami suatu kerusakan. -
Gigi geraham bungsu bernanah
Gigi yang bernanah, atau dikenal juga dengan abses gigi, bisa terjadi pada gigi geraham bungsu, yang biasanya disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya setelah makan makanan manis, gigi tidak langsung dibersihkan atau dilakukan perawatan. Tanda dan gejala yang kerap dirasakan mulao dari rasa tidak nyaman area gigi, nyeri, adanya nanah yang muncul, dan pada kondisi yang lebih serius bisa berisiko mengalami infeksi, atau bisa juga kondisi sepsis.
Jika Anda mengalami satu atau lebih kondisi dari gigi geraham bungsu tersebut, maka sebaiknya dianjurkan untuk memeriksakan kesehatan gigi Anda ke dokter gigi.
Ada beberapa terapi ataupun obat yang bisa direkomendasikan kepada anda yang nantinya disesuaikan juga dengan hasil pemeriksaan kesehatan gigi Anda.
Diagnosa masalah Gigi Geraham Bungsu
Dokter gigi menegakkan diagnosis dari masalah kesehatan gigi bungsu, tentunya diawali dulu dengan pemeriksaan, mulai dari pemeriksaan tanya – jawab, pemeriksaan fisik gigi, hingga pemeriksaan penunjang terhadap gigi bilamana diperlukan.
Pemeriksaan penunjang yang biasanya dapat direkomendasikan kepada Anda, adalah pemeriksaan radiologi, berupa foto panoramic, tujuannya untuk dapat melihat citra gigi dengan lebih detail.
Pengobatan masalah Gigi Geraham Bungsu
Ada beberapa terapi yang menjadi pilihan dokter gigi untuk mengatasi masalah yang timbul dari gigi geraham bungsu, yaitu:
Obat
Terapi dengan obat biasanya dipakai untuk mengatasi masalah – masalah gigi geraham bungsu mulai dari timbulnya rasa nyeri (biasanya diatasi dengan pemberian anti – nyeri, Paracetamol atau Ibuprofen), infeksi pada gigi (jika infeksi disebabkan oleh bakteri, maka dokter gigi bisa memberikan terapi dengan antibiotik), dan masalah kesehatan gigi lainnya.
Pembersihan dengan cairan antiseptik
Contohnya seperti masalah adanya abses pada gigi, gigi mengalami pembusukan, dan adanya tumor gigi. Terapi ini biasanya kerap digabungkan juga dengan pemberian antibiotik.
Operasi
Tehnik pencabutan gigi geraham bungsu tergantung dari kondisi gigi yang menyertainya, biasanya disesuaikan dengan penilaian dokter terhadap pemeriksaan pasien.
Tindakan ini biasanya dapat dilakukan oleh dokter spesialis bedah mulut. Sebelum dilakukan pencabutan, dokter akan memberikan anestesi atau obat bius lokal agar area sekitar gigi tersebut menjadi kebal.
Lamanya waktu operasi disesuaikan dengan kondisi si pasien, mulai dari 20 menit atau bisa lebih lama lagi. Setelah prosedur operasi, tak jarang terjadi pembengkakan dan rasa nyeri pada gigi.
Anda tidak perlu khawatir dulu, biasanya kondisi ini berlangsung kisaran 3 hingga 14 hari. Anda bisa melakukan kompres es bila tampak memar hingga bengkak area pipi, lakukan kompres es sesuai instruksi dokter.
Untuk rasa nyeri bisa dibantu dengan obat Paracetamol atau Ibuprofen, dengan catatam tidak ada alergi obat ini. Dalam 24 jam awal setelah operasi, dianjurkan untuk konsumsi makanan dengan tekstur lembut, dan air putih.
Hindari penggosokkan gigi, jangan pakai obat kumur mulut apapun, dan cukupkan istirahat Anda. Jangan lupa untuk kontrol paska operasi kembali ke dokter gigi anda sesuai dengan ketetapan jadwal yang telah diberikan sebelumnya.
Komplikasi Gigi Geraham Bungsu
Setiap tindakan kedokteran, tentunya dapat memiliki dampak yang mungkin bisa timbul setelahnya. Pada setelah proses operasi gigi geraham bungsu, dapat terjadi komplikasi seperti perdarahan, keluarnya cairan berwarna putih hingga kekuningan, gigi berbau, menjadi bengkak, nyeri, hingga dapat timbul demam.
Salah satu kondisi yang dapat terjadi juga adalah alveolar osteitis, merupakan komplikasi paska operasi gigi geraham bungsu yang menimbulkan nyeri hebat pada rahang dan gusi, memunculkan bau tidak sedap, yang terjadi karena tidak adanya bekuan darah pada rongga gigi atau kondisi dimana bekuan darah yang tadinya ada, terlepas dari rongga gigi.
Selain itu, gangguan saraf juga bisa terjadi paska operasi pencabutan gigi geraham bungsu. Sebaiknya, jika memiliki satu atau lebih kondisi yang telah dijelaskan, atau kondisi lainnya yang menimbulkan rasa ketidak – nyamanan pada diri Anda, Anda dapat langsung memeriksakan diri ke dokter gigi guna mendapatkan penanganan segera dan yang tepat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.