Kebanyakan orang hanya mengetahui bahwa merokok dapat mengganggu saluran pernapasan, seperti dapat menyebabkan kanker paru-paru. Namun, ternyata merokok juga dapat mengganggu sistem pencernaan seperti menyebabkan naiknya asam lambung.
Kandungan zat berbahaya dalam rokok bisa masuk ke saluran pencernaan, khususnya lambung, sehingga mengakibatkan dinding lambung teriritasi. Hal inilah yang menyebabkan produksi asam lambung meningkat. Jika hal ini terus terjadi maka akan berisiko terkena GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
Pengertian GERD
GERD merupakan kondisi dimana produksi asam lambung meningkat dan masuk ke kerongkongan. Hal ini terjadi karena otot kerongkongan yang seharusnya menutup kembali setelah makanan dan cairan masuk ke perut mengalami pelemahan.
Otot kerongkongan tidak mampu mengendalikan kapan harus membuka dan menutup, sehingga asam lambung dapat naik ke kerongkongan.
GERD merupakan masalah asam lambung yang sudah kronis, dimana biasanya muncul satu atau dua kali setiap minggu. Gejala dari GERD antara lain, munculnya rasa asam atau pahit di mulut dan kerongkongan.
Hal ini akan menyebabkan nafsu makan berkurang, sehingga semakin memperparah kondisi asam lambung. Selain itu, kondisi ini juga dapat memicu sesak nafas.
Merokok dapat memicu GERD
Merokok dapat memicu munculnya penyakit asam lambung kronis atau GERD. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini antara lain:
- Melemahnya otot spinchter esofagus bawah
- Kurangnya produksi air liur
- Meningkatnya asam lambung
- Melemahnya kinerja otot esofagus
Kandungan nikotin dalam rokok dapat menurunkan kinerja otot polos dalam tubuh, salah satunya adalah spinchter esofagus. Otot ini berada di bagian bawah kerongkongan yang memisahkan kerongkongan dan lambung.
Otot ini berfungsi untuk menjaga makanan masuk ke dalam perut dan mencegah asam lambung masuk ke kerongkongan. Namun, kandungan nikotin yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan otot ini menjadi rileks, sehingga asam lambung dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan GERD.
Kandungan zat berbahaya di dalam rokok, menyebabkan mulut menjadi kering, sehingga produksi air liurpun menjadi lebih sedikit. Padahal air liur mengandung bikarbonat yang berfungsi sebagai penetral asam lambung.
Saat Anda menelan ludah, maka air liur akan membantu menetralkan asam lambung yang naik ke kerongkongan. Namun, jika produksi air liur sedikit, maka asam lambung yang naik ke kerongkongan akan sulit dinetralkan, sehingga berisiko terkena GERD.
Kandungan zat berbahaya dalam rokok akan mendorong perut untuk memproduksi asam lambung yang banyak. Hal ini tentunya akan meningkatkan kemungkinan asam lambung dapat naik ke kerongkongan dan risiko terjadinya penyakit GERD juga akan semakin besar.
Rokok juga menyebabkan otot esofagus menjadi rileks sehingga tidak mampu menutup. Otot ini berfungsi untuk mendorong makanan masuk ke dalam perut. Selain itu, otot ini juga berfungsi untuk membersihkan asam lambung di kerongkongan, sehingga lapisan esofagus tidak akan rusak.
Melemahnya kinerja otot ini menyebabkan asam lambung yang naik ke kerongkongan tidak dapat dibersihkan dengan baik, sehingga berisiko terkena GERD.
Berdasarkan pemaparan di atas, diketahui bahwa merokok tidak hanya dapat menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan pernapasan saja, tetapi juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti naiknya asam lambung.
Selain merokok, pola hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makan cepat saji, memakan makan yang mengandung banyak lemak, makan dengan sangat cepat, minum kopi terlalu sering, hobi minum alkohol, ataupun stress juga dapat memicu naiknya asam lambung.
Ada baiknya bagi Anda untuk mulai mengurangi atau bahkan berhenti merokok untuk menghindari risiko terkena penyakit asam lambung kronis atau GERD.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.