Sistem pencernaan pada bayi yang baru lahir masih belum sempurna jika dibandingkan dengan orang dewasa. Oleh karena itu, sering terjadi gangguan pencernaan, salah satunya bayi susah BAB (buang air besar). Gangguan pencernaan tersebut tentu saja menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua. Pada artikel kali ini penulis akan mengulas tentang penyebab, tanda-tanda, dan cara mengatasi susah BAB pada bayi.
BAB lancar menunjukkan bahwa sistem pencernaan bayi bekerja dengan baik, yaitu mencerna makanan dan membuang ampasnya. Bayi baru lahir memang memiliki siklus buang air besar yang tidak teratur, terkadang sering, terkadang jarang.
Mungkin Anda merasa tidak nyaman ketika harus mengurusi bayi ketika BAB, tetapi mengurusi bayi susah BAB tentu akan lebih merepotkan. Lantas bagaimana cara melancarkan BAB bayi? Simak tips selengkapnya di bawah ini.
Apakah Bayi Susah BAB Tanda Sembelit?
Belum tentu! ASI mengandung nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi. Untuk bayi yang tengah berada di masa pertumbuhan, makanan dicerna dan diserap hampir seluruhnya ke dalam tubuh. Makanan tersebut hampir tidak menyisakan apa pun pada sistem pencernaan. Itulah sebabnya, BAB mungkin akan keluar beberapa hari sekali, bahkan seminggu sekali.
Kondisi ini sebenarnya normal dan tak perlu dikhawatirkan. Bahkan pada beberapa bayi, sistem pencernaannya jauh lebih lambat sehingga jarang buang air besar.
Jangan khawatir ketika bayi Anda tidak buang air besar secara teratur, karena memang tidak ada siklus BAB yang pasti pada bayi. Disamping itu, tekstur feses juga bisa berubah dari hari ke hari, terkadang keras, lembek, atau bahkan berair.
Jika Anda khawatir bayi Anda mengalami sembelit atau konstipasi, maka kenalilah tanda-tanda sembelit pada bayi berikut ini:
- Perut keras atau kembung.
- Sering menangis, rewel, dan tidak nyaman sesaat sebelum buang air besar.
- Nafsu makan menurun.
- Feses keras, kering, padat, dan lengket.
- Siklus buang air besar tiga kali seminggu bahkan lebih.
- Kentut dan kotoran bayi berbau menyengat.
Tapi jangan salah, feses cair juga bisa menandakan sembelit atau konstipasi. Cairan pada feses tersebut bertujuan untuk memudahkan pergerakan feses keras dalam usus. Jika Anda mendapati kondisi seperti ini, jangan menganggapnya sebagai diare. Lebih baik konsultasikan dengan dokter.
Apa Penyebab Bayi Susah BAB?
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan bayi susah buang air besar antara lain:
- Susu formula. Bayi yang minum susu formula lebih rentan terkena sembelit karena lebih sukar dicerna daripada ASI.
- Makanan padat. Jika bayi mulai belajar untuk mengonsumsi makanan bertekstur padat, maka akan menyebabkan bayi susah BAB. Apalagi jika makanan tersebut rendah cairan dan rendah serat.
- Dehidrasi. Kurang minum air putih atau asupan cairan juga sering menyebabkan bayi susah BAB karena feses menjadi keras.
- Kondisi medis atau penyakit. Dalam kasus yang sangat jarang, sembelit dapat menjadi gejala dari alergi makanan, keracunan makanan (seperti botulisme), atau masalah pada penyerapan makanan, yang dikenal sebagai gangguan metabolisme.
Cara Melancarkan BAB Bayi
1. Gerakkan Kaki Bayi
Gerakan tubuh tertentu dapat membantu memperbaiki gerakan usus bayi. Jika bayi Anda sudah merangkak, dorong dia untuk merangkak lebih banyak lagi. Jika belum bisa merangkak, gerakkan kedua kakinya seperti mengayuh sepeda.
Caranya, posisikan bayi telentang kemudian pegang kedua kakinya lalu gerakkan melingkar, seperti gerakan mengayuh sepeda atau menekuk persendiannya hingga lutut mendekati perut lalu meluruskannya secara berulang-ulang.
Lebih jelas, lihat video melancarkan BAB dan kembung pada bayi berikut ini:
https://www.youtube.com/watch?v=OAe1C-kAliU
2. Pijat Perut Bayi
Cara lain untuk melancarkan buang air besar pada bayi adalah dengan memijat perutnya. Caranya tempatkan tiga jari di bawah pusar sebelah kiri; tekan dengan lembut namun kuat ke arah bawah dengan menggunakan ujung jari Anda. Anda akan merasakan massa di perut bayi yang merupakan feses keras. Lakukan pemijatan selama tiga menit.
3. Pertimbangkan mengganti merek susu formula
Salah satu penyebab bayi susah BAB adalah ketidakcocokan dengan susu formula. Oleh sebab itu, mengganti merek susu formula bisa menjadi salah satu cara mengatasinya. Konsultasikan hal ini dengan dokter Anda.
4. Tambahkan Sedikit Jus Buah
Jika bayi Anda berusia di atas 4 minggu, Anda bisa menambahkan sedikit jus buah (baiknya jus apel atau jus pir) ke dalam susu formula atau ASI. Satu ons per hari untuk setiap bulan usianya, cara ini diterapkan sampai bayi berusia 4 bulan. Begitu bayi Anda berusia minimal 8 bulan, Anda bisa memberinya enam ons jus setiap hari untuk membantu mengatasi sembelit.
5. Kurangi Makanan Penyebab Sembelit
Jika Anda masih bingung bagaimana melancarkan BAB bayi dan bayi sudah makan makanan padat, maka perhatikanlah jenis makanannya. Kurangi makanan yang berpotensi menimbulkan konstipasi seperti nasi. Berikan bayi beberapa potong pepaya, pir, dan buah berserat tinggi lainnya. Buah ini akan membantu melancarkan BAB. Usahakan memberi pijatan perut terlebih dahulu, disusul dengan pemberian makanan berserat tinggi.
6. Oleskan Aloe Vera
Jika feses bayi Anda terlalu keras dan kering sehingga bercampur darah atau Anda melihat lecet di kulit sekitar lubang anus, oleskan lotion aloe vera atau lidah buaya sedikit untuk membantu penyembuhan. Pastikan bahwa Anda membersihkan daerah tersebut dan jaga agar tetap kering. Anda juga harus memberi tahu dokter anak tentang lecet tersebut.
7. Perbanyak Minum Air Putih
Bayi yang minum susu formula, pastikan memberi air putih ekstra saat makan. Namun, jangan menambahkan air berlebih ke dalam susu formula, karena susu formula harus dibuat sesuai takaran anjuran yang ada dalam kemasan susu. Susu yang terlalu encer bisa menyebabkan dehidrasi dan konstipasi.
Berapa banyak air putih yang dibutuhkan? Begitu bayi Anda berusia 2 bulan, mulailah memberinya 2-4 ons air dua kali per hari untuk melengkapi asupan cairan biasa.
8. Mandi Air Hangat
Mungkin banyak yang mengabaikan mandi air hangat. Namun, tahukah Anda mandi air hangat ternyata memberi efek terapi? termasuk melancarkan BAB bayi. Air hangat akan mengendurkan otot bayi dan membantu buang air besar. Selain mandi, Anda juga bisa meletakkkan handuk hangat di perut bayi selama beberapa menit.
9. Obat pelancar BAB
Ada banyak pilihan obat pelancar BAB atau pencahar. Namun, hindari memberi obat apapun yang belum Anda konsultasikan dengan dokter. Dokter anak mungkin menyarankan supositoria gliserin jika bayi mengalami konstipasi parah. Supositoria bekerja dengan merangsang rektum bayi untuk melancarkan BAB. Perhatikan bahwa supositoria hanya boleh digunakan sesekali. Penggunaan secara rutin dapat menyebabkan ketergantungan.
Baca juga: Mengatasi Bayi Susah BAB, Efektif dan Aman
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Segera hubungi dokter Anda saat kondisi berikut:
- Bayi tidak makan dan telah kehilangan berat badan.
- Ada darah dalam feses.
- Perawatan dasar di atas tidak bekerja.
( ! ) Untuk melancarkan BAB bayi, Jangan memberi bayi obat susah BAB (pencahar) atau supositoria tanpa konsultasi dengan dokter anak.
Demikianlah ulasan mengenai tips melancarkan BAB pada bayi. Semoga dengan mengenali gejala susah BAB pada bayi, orang tua dapat segera memberi pertolongan pertama pada bayi agar sembelit tidak semakin parah.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.