Bintik Putih pada Bayi Cara Mengatasinya (Milia)

Dipublish tanggal: Mar 4, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Agu 1, 2019 Waktu baca: 3 menit
Bintik Putih pada Bayi Cara Mengatasinya (Milia)

Bila Anda menemukan bintik- bintik berwarna putih di hidung, dagu, dan pipi bayi, jangan cemas dan khawatir dahulu. Bintik-bintik tersebut dikenal dengan nama Milia, merupakan hal umum dan tidak berbahaya yang dialami oleh sekitar 40 – 50% bayi yang baru lahir. 

Meski milia lebih sering muncul di bagian hidung, dagu, dan pipi bayi, bintik putih ini juga dapat muncul dibagian lain seperti tubuh bagian atas, tangan, dan kaki.

Iklan dari HonestDocs
Mikrodermabrasi Facial 1 Kali Di Aveia Clinic

Facial berfungsi untuk mengangkat komedo, mencerahkan, mengangkat sel kulit mati, merangsang pembentukan kulit baru tanpa rasa sakit, mendinginkan, dan melembabkan kulit juga. Paket ini termasuk facial treatment dan masker, tetapi belum termasuk biaya konsultasi dokter dan obat.​

Penyebab Milia

Pada jaringan kulit terdapat protein yang disebut keratin. Keratin ini juga terdapat pada jaringan kuku dan rambut. Kelenjar minyak pada bayi belum berkembang sempurna sehingga belum mampu untuk mengeluarkan sel kulit mati. 

Akhirnya, sel kulit mati yang mengandung keratin ini terjebak di permukaan kulit dan tampak terlihat sebagai bintik-bintik putih. Kondisi milia pada bayi yang baru lahir, mayoritas terjadi pada daerah dengan iklim hangat. 

Selain itu dapat juga terjadi pada bayi dalam inkubator, bayi dengan pakaian yang tidak menyerap keringat, atau bayi dengan kondisi demam.

Banyak orang mengira bahwa bintik putih kekuningan yang muncul di rongga mulut dan gusi bayi juga dapat disebut milia. Sebenarnya, bintik-bintik tersebut lebih tepat disebut dengan Epstein Pearl. 

Sama seperti milia, Epstein Pearl bukan merupakan kondisi yang berbahaya. Kondisi ini merupakan hal umum, terjadi pada 4 dari 5 bayi yang baru lahir, dan dapat hilang dengan sendirinya setelah 1 atau 2 minggu.

Jenis-jenis Milia

Terdapat berbagai macam jenis milia tergantung pada jenjang usia saat kondisi ini terjadi. Meski demikian, bayi yang baru lahir dan anak-anak biasanya mengalami milia dengan jenis sebagai berikut:

Iklan dari HonestDocs
Mikrodermabrasi Facial 1 Kali Di Aveia Clinic

Facial berfungsi untuk mengangkat komedo, mencerahkan, mengangkat sel kulit mati, merangsang pembentukan kulit baru tanpa rasa sakit, mendinginkan, dan melembabkan kulit juga. Paket ini termasuk facial treatment dan masker, tetapi belum termasuk biaya konsultasi dokter dan obat.​

  • Neonatal milia atau Primary milia adalah kondisi milia yang dialami oleh bayi baru lahir dan dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu
  • Juvenile milia adalah kondisi milia yang dapat terjadi pada bayi baru lahir atau ketika dalam masa kanak-kanak. Milia jenis ini umumnya berhubungan dengan kondisi genetik atau adanya permasalahan kesehatan, misalnya Sindroma Gardener

Pengobatan Milia

Milia tidak menimbulkan rasa nyeri atau gatal pada area yang terdampak. Oleh karena milia, atau disebut juga dengan bintik susu, mudah dilihat atau dideteksi pada kulit bayi sehingga tidak perlu melakukan tes atau pemeriksaan tertentu pada kulit.

Milia dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu atau bulan dan tidak perlu menjalani pengobatan khusus. Tidak dianjurkan untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut:

  • Mengoleskan krim atau salep pada daerah yang terkena milia
  • Menekan atau memencet bintik putih dengan tujuan untuk menghilangkan bintik putih tersebut. Hal ini akan menyebabkan luka pada kulit.
  • Menggosok dengan kuat daerah yang terkena milia hanya akan menyebabkan iritasi pada kulit bayi.

Cara mengatasi Milia

Milia dapat hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk merawat kulit bayi saat terkena milia yaitu:

  • Menjaga kebersihan kulit wajah bayi dengan menggunakan air hangat dan sabun bayi yang lembut
  • Mengeringkan kulit wajah bayi secara perlahan dengan ditepuk lembut
  • Mengoleskan kapas yang diberi susu pada daerah yang terkena milia, kemudian menunggu hingga kering selama 10 – 15 menit dan membasuh dengan air dingin
  • Tidak mengoleskan krim atau salep apapun pada wajah bayi
  • Tidak memencet atau menggosok bintik putih agar tidak menimbulkan iritasi atau infeksi

Pencegahan Milia

Milia tidak dapat dicegah pada bayi yang baru lahir. Yang dapat dilakukan adalah mencegah terjadinya iritasi atau luka pada area kulit yang terkena milia.

Hubungi dokter apabila

Milia bukan merupakan kondisi menular dan tidak menimbulkan rasa gatal pada kulit bayi. Akan tetapi, apabila bintik-bintik putih tersebut menyebar luas, atau terjadi peradangan atau rasa nyeri di area sekitar milia sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter. 

Anda juga dapat berkonsultasi apabila milia tidak kunjung hilang dalam waktu beberapa minggu.

Orang tua tidak perlu khawatir terhadap milia karena kondisi ini berbeda dengan jerawat pada bayi (baby acne). Jerawat pada bayi biasanya ditandai dengan bintik-bintik kemerahan di area hidung dan pipi bayi. 

Sama seperti milia, jerawat pada bayi ini bukan hal yang membahayakan dan dapat hilang dengan sendirinya dalam 6 minggu. Hal yang perlu dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kulit bayi dan membersihkan daerah yang terdapat bintik-bintik kemerahan dengan lembut.

3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Milia: What are they, symptoms, and diagnosis. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/313623.php)
Milia: Definition, Causes, and Removal. Healthline. (https://www.healthline.com/health/milia)
What causes little white bumps on the nose and face of your newborn?. WebMD. (https://www.webmd.com/parenting/baby/qa/what-causes-little-white-bumps-on-the-nose-and-face-of-your-newborn)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app