Sejak COVID-19 mewabah, memakai masker menjadi kewajiban bagi kita yang harus beraktivitas di luar rumah. Ini merupakan salah satu cara terbaik untuk mencegah penularan virus corona.
Namun, sebagian orang mengaku lebih suka memakai face shield karena praktis dan nyaman saat bernapas. Apa benar face shield efektif melindungi tubuh dari paparan COVID-19? Simak juga cara memakai face shield yang benar pada ulasan berikut ini.
Baca juga: Memahami Happy Hypoxia, Gejala Tersembunyi COVID-19 yang Perlu Anda Waspadai
Apa itu face shield?
Face shield adalah pelindung wajah yang terbuat dari plastik bening atau panel plexiglas dengan bentuk cenderung kaku untuk menutupi wajah hingga ke area dagu. Mulanya, face shield hanya digunakan oleh tim medis jelang operasi atau prosedur apa pun yang rentan bersinggungan dengan darah, pecahan tulang, atau cairan tubuh pasien.
Sekarang face shield bisa digunakan oleh seluruh masyarakat. Bentuknya pun bermacam-macam. Ada yang dilingkarkan ke kepala, ada juga yang berbentuk seperti kacamata sehingga lebih praktis digunakan.
Seberapa efektif pakai face shield untuk mencegah virus corona?
Dilihat dari bentuknya, face shield menjulur ke bawah dari dahi hingga ke dagu. Dilansir Cleveland Clinic, penggunaan pelindung wajah ini sangat ideal karena mampu melindungi area mata, hidung, dan mulut yang berpotensi menjadi tempat masuknya virus corona ke dalam tubuh.
Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam Journal of Occupational and Environmental Hygiene pada 2014, para ahli mencoba menyemprotkan simulator batuk berisi virus influenza ke arah face shield sejauh 45 sentimeter. Hasilnya, penggunaan face shield mampu menurunkan risiko paparan hingga 96% setelah terkena batuk.
Face shield memang mampu melindungi si pemakai. Akan tetapi, Frank Esper MD, selaku dokter spesialis penyakit menular anak, mengingatkan bahwa jarak plastik pelindung dengan permukaan wajah cukup jauh. Selain itu, masih ada area terbuka di bagian bawah face shield yang memungkinkan tetesan droplet keluar dari lapisan pelindung sehingga berpotensi terjadinya penularan pada orang lain.
Lain halnya saat Anda memakai masker, permukaan masker benar-benar menempel dengan wajah sehingga lebih efektif mencegah penularan dari atau ke orang lain. CDC sendiri juga tidak merekomendasikan penggunaan face shield untuk menggantikan masker kain atau masker medis.
Jika Anda ingin tetap memakai face shield, sebaiknya juga gunakan masker agar tubuh benar-benar terlindungi dari paparan COVID-19.
Baca juga: Seseorang Diduga Terkena Virus Corona? Ini yang Harus Dilakukan
Cara memakai face shield yang benar saat pandemi COVID-19
Efektif atau tidaknya face shield dalam mencegah paparan virus corona tergantung dari cara Anda memakainya. Meski tampaknya mudah dipakai, ternyata masih ada saja yang menggunakan face shield dengan cara yang salah.
Begini cara memakai face shield yang benar supaya perlindungannya maksimal:
- Gunakan face shield yang menutupi dahi hingga dagu. Tidak boleh ada celah antara dahi dengan bagian depan face shield;
- Tetap pakai masker untuk meminimalkan risiko penularan virus corona;
- Rajin bersihkan face shield setiap selesai dipakai. Gunakan lap antibakteri atau cukup dengan sabun dan air, lalu keringkan;
- Jika face shield retak atau rusak, segera ganti dengan yang baru. Jangan pakai face shield yang sudah rusak.
Baca juga: Pentingnya Social Distancing Agar Virus Corona Tak Makin Genting
Selain pakai masker dan face shield, jangan lupa untuk tetap rajin mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak fisik dengan orang lain. Tetaplah berada di dalam rumah bila tidak ada keperluan yang mendesak.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.