Penyakit biduran atau kaligata yang ditandai dengan kulit bentol (menimbul) kemerahan dengan batas jelas dan terasa sangat gatal. Saat ditekan akan berwarna putih atau kekuningan, dan ketika dilepas akan merah lagi. Biduran sangat menganggu karena rasa gatal yang ditimbulkannya, oleh karena itu penting mengetahui cara mengobati biduran agar bisa diobati dengan tuntas.
Biduran dalam istilah medis disebut dengan urtikaria, yang berlangsung sebentar disebut sebagai urtikaria akut dan yang berlangsung lama serta tak kunjung hilang atau hilang timbul disebut urtikaria kronik. Keduanya sama-sama menimbulkan gatal dan ketidaknyamanan sehingga harus diobati dengan tuntas.
Sebagian besar kasus urtikaria ternyata tidak memerlukan pengobatan karena gejala yang timbul biasanya ringan dan membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun jika Anda tidak mau menunggu lebih lama untuk sembuh, berikut cara untuk mengobati biduran Anda.
Cara Mengobati Biduran Akut
Berikut beberapa jenis obat biduran akut yang bisa Anda gunakan, antara lain:
1. Antihistamin
Antihistamin akan memblokir efek histamin yang menimbulkan biduran, sehingga membantu menghilangkan rasa gatal dan mengurangi ruam atau kemerahan. Contoh obat antihistamin :
- Cetirizine
- Fexofenadine
- Ioratadine
- CTM
- Iterhistin
Baca terlebih dahulu dosis, kontraindikasi dan efek sampingnya karena sebagian antihistamin dapat menyebabkan efek mengantuk.
2. Kortikosteroid
Obat ini akan diresepkan oleh dokter untuk pemakaian yang singkat dengan dosis tinggi contohnya prednison, metil prednisolon, dan dexametason. Kortikosteroid dapat mengatasi biduran dengan cara menekan sistem kekebalan tubuh, sehingga gejala urtikaria akan berkurang.
Penggunaan kortikosteroid biasanya hanya 3-5 hari. Penggunaan jangka panjang tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan berbagai efek samping dan komplikasi, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), glaukoma, katarak dan diabetes.
Cara Mengobati Biduran Kronis
Cara mengobati biduran yang berkepanjangan (kronis) atau sering hilang timbul akan lebih kompleks. Selain mengobati biduran yang kambuh, Anda juga harus berusaha menghindari pemicu yang membuat biduran menjadi buruk atau kambuh lagi.
Apabila Anda memiliki urtikaria kronis atau angioedema, Anda mungkin akan dirujuk ke dokter kulit (spesialis kulit). Karena angioedema berpotensi lebih serius dan dapat menyebabkan sesak napas akibat pembengkakan saluran nafas.
Berikut beberapa jenis obat biduran kronis yang bisa Anda gunakan, antara lain:
1. Antihistamin
Urtikaria kronis juga dapat diobati dengan antihistamin. Obat ini harus selalu Anda sediakan selama gejala berlangsung. Peningkatan dosis mungkin dianjurkan jika biduran tak kunjung membaik. Namun, hal ini hanya boleh dilakukan atas instruksi dari dokter yang bertanggung jawab atas perawatan Anda.
Jenis antihistamin baru yang disebut antihistamin rupatadine telah terbukti efektif dalam mengobati kasus biduran kronis yang tidak mempan terhadap antihistamin lainnya.
2. Menthol Cream
Menthol cream dapat digunakan sebagai alternatif atau di samping antihistamin karena membantu meringankan rasa gatal.
3. Tablet Kortikosteroid
Terkadang, urtikaria yang lebih serius dapat diobati dengan dosis singkat tablet kortikosteroid, seperti prednisolon. Kemungkinan efek samping yang ditimbulkan oleh kortikosteroid meliputi peningkatan nafsu makan dan berat badan, perubahan suasana hati dan sulit tidur (insomnia). Penggunaan kortikosteroid jangka panjang pada urtikaria kronik tidak dianjurkan karena efek sampingnya yang berbahaya.
4. Antagonis Reseptor Leukotrien
Antagonis reseptor leukotrien adalah jenis obat yang dapat membantu mengurangi kemerahan dan pembengkakan akibat biduran. Obat biduran bisa menjadi alternatif pengobatan jangka panjang sebagai pengganti tablet kortikosteroid karena tidak memiliki efek samping seperti steroid. Obat ini jarang menimbulkan efek samping atau relatif ringan, seperti sakit kepala dan mual.
5. Siklosporin
Dalam beberapa kasus, obat yang disebut siklosporin telah terbukti efektif dalam mengobati biduran. Siklosporin bekerja dengan cara yang mirip dengan kortikosteroid, yakni menekan efek sistem kekebalan tubuh yang membahayakan.
Efek samping dari siklosporin meliputi:
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Masalah ginjal
- Peningkatan kadar kolesterol darah
- Sakit kepala
- Gemetar involunter (tremor)
Karena banyaknya efek samping obat siklosporin, maka Anda harus mendiskusikannya secara menyeluruh dengan dokter sebelum mulai menggunakannya.
6. Omaluzimab
Untuk biduran yang tidak mempan terhadap antihistamin, ada obat baru yang lebih ampuh, yaitu omalizumab. Omalizumab diberikan melalui suntikan dan diperkirakan dapat mengurangi antibodi yang terkait dengan urtikaria.
7. Fototerapi Narrowband Ultraviolet B
Fototerapi Narrowband Ultraviolet B (NUVB) adalah pengobatan urtikaria dengan cara menyinari daerah kulit yang biduran dengan sinar ultraviolet energi tinggi.
8. Atur Pola Makan
Makanan juga memiliki pengaruh terhadap biduran atau urtikaria kronik. Ada dua kelompok bahan kimia dalam makanan yang dapat memicu urtikaria pada beberapa orang, yaitu amino vasoaktif dan salisilat. Menghindari atau mengurangi makanan yang mengandung bahan kimia tersebut dapan membantu mengurangi gejala biduran.
Amina Vasoaktif
Makanan yang mengandung amina vasoaktif yang dapat menyebabkan pelepasan histamin meliputi :
- Kerang-kerangan
- Stroberi
- Tomat
- Ikan
- Cokelat
- Nanas
Salisilat
Salisilat adalah senyawa alami seperti aspirin yang ditemukan dalam berbagai makanan yang berasal dari tumbuhan. Makanan yang mengandung salisilat yang harus dibatasi meliputi :
- Tomat
- Bumbu-bumbu
- Jus jeruk
- Teh
Hindari Pemicu Biduran
Jika Anda tahu apa yang menjadi pemicu biduran atau yang menyebabkannya bertambah parah, maka hindari pemicu tersebut untuk membantu mengendalikan biduran.
Pemicu biduran seperti alkohol dan kafein dapat dengan mudah dihindari. Jika menurut perkiraan Anda ada obat tertentu yang dapat memicu biduran, maka hubungilah dokter yang meresepkannya.
Selain itu stres juga dapat memicu biduran, namun menghindari stres biasanya lebih sulit, terlebih jika biduran itu sendiri malah membuat Anda lebih stres.
Banyak pula yang mengalami biduran dipicu oleh udara dingin. Oleh karena itu, jika memang suhu dingin menjadi pemicu biduran, maka untuk mengatasinya ciptakanlah suhu ruangan yang hangat atau mandi dengan air hangat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.