Cacar air, atau istilah medisnya varisela, merupakan penyakit yang sangat menular. Karena itulah, orang yang sedang terkena cacar air sebaiknya tidak keluar rumah dulu agar tidak menularkannya pada orang lain. Lantas, bagaimana cara mengobati cacar air dan mencegah penularannya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Tanda dan gejala cacar air
Varisela atau cacar air adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. Penyakit ini kebanyakan menyerang anak-anak, tapi juga bisa dialami oleh orang dewasa bahkan ibu hamil.
Saat terkena cacar air, penderita akan kesulitan beraktivitas seperti biasanya. Ini karena kondisi kesehatannya cenderung menurun bahkan tidak nafsu makan.
Tanda dan gejala cacar air umumnya mirip flu ringan, tapi disertai dengan:
- Muncul ruam kulit
- Timbul bintik-bintik merah, lalu melepuh berisi cairan bening yang terasa gatal.
Cara mengobati cacar air secara medis
Pada dasarnya, tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi cacar air. Sebab biasanya penderita dapat sembuh dengan sendirinya tanpa ada obat cacar air yang spesifik. Kalaupun perlu pengobatan, itu hanya bertujuan untuk meringankan gejalanya saja - bukan mengobatinya.
Saat periksa ke dokter, ada beberapa cara yang akan dilakukan untuk sebagai obat cacar air, antara lain:
1. Minum obat pereda nyeri
Saat terkena cacar air, tubuh biasanya akan merasa lelah dan tidak bertenaga. Bahkan, terkadang badan terasa sakit sehingga tidak nyaman beraktivitas.
Maka itu, pasien dianjurkan untuk minum obat pereda nyeri (analgesik) dan obat penurun panas (antipiretik). Salah satunya berupa parasetamol yang aman bagi kebanyakan orang, termasuk ibu hamil dan bayi usia di atas 2 bulan.
Paracetamol dapat digunakan untuk meredakan nyeri dan demam pada penderita cacar air. Hindari memberikan aspirin pada anak-anak di bawah 16 tahun.
Penggunaan obat anti-inflamasi non streoid (NSAID) seperti ibuprofen juga tidak begitu disarankan. Pasalnya, efek sampingnya dianggap dapat memperparah kondisi penderita, terlebih pada orang yang memiliki alergi terhadap obat-obatan jenis ini.
Selalu ikuti dosis dan aturan minum obat yang tertera pada kemasan. Sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter atau apoteker sebelum minum obat pereda nyeri.
2. Hindari menggaruk bintil cacar air
Bintil-bintil cacar air umumnya terasa sangat gatal. Namun, segatal apa pun rasanya, sebisa mungkin hindari menggaruk kulit yang terdapat cacar air.
Selain menghindari risiko infeksi, hal ini juga bertujuan untuk mencegah penularan cacar air pada orang lain. Menggaruk bintil cacar air juga dapat menimbulkan jaringan parut yang meninggalkan bekas cekungan pada kulit.
Anak-anak tentu akan lebih sering reflek dan sulit menahan untuk tidak menggaruk kulit. Sebaiknya potong kuku anak dan pakaikan sarung tangan serta kaus kaki menjelang tidur.
Mandilah dengan air hangat, lalu keringkan dengan handuk dengan cara menepuk-nepuk perlahan - bukan digosok. Guna mengurangi rasa gatal, Anda dapat menggunakan losion atau bedak kalamin. Dokter mungkin juga akan meresepkan obat antihistamin seperti chlorphenamine.
3. Jaga asupan makanan dan cairan
Pastikan untuk selalu menjaga tubuh tetap terhindrasi dan berenergi saat terkena cacar air. Hal ini dilakukan agar sistem imun Anda tidak semakin melemah dan mampu memerangi virus cacar dengan baik.
Perbanyaklah minum air putih dan makanan ringan seperti roti, biskuit, atau sup. Untuk sementara waktu, hindari konsumsi makanan yang terlalu asin atau pedas maupun minuman bersoda.
4. Konsumsi obat antivirus dan terapi imunoglobulin
Penggunaan obat antivirus maupun terapi imunoglobulin sangat disarankan untuk penderita yang berisiko mengalami infeksi cacar air yang parah. Hal ini termasuk:
- Ibu hamil
- Orang dewasa, terutama yang merokok
- Bayi usia < 4 minggu
- Orang dengan sistem imun lemah seperti penderita gagal ginjal, HIV, atau yang sedang menjalani kemoterapi
- Sedang menggunakan obat steroid dosis tinggi
Perlu diperhatikan bahwa obat cacar air ini memerlukan rekomendasi dokter. Hal ini akan disesuaikan dengan jenis, dosis, dan aturan penggunaannya sesuai kondisi masing-masing pasien.
Obat antivirus
Obat antivirus berupa acyclovir dapat diberikan untuk orang-orang yang berisiko tinggi terkena cacar air parah. Pemberian obat cacar air antivirus ini bertujuan untuk meringankan gejala-gejala cacar air, tapi bukan untuk menyembuhkannya.
Idealnya, obat antivirus diberikan dalam kurun waktu 24 jam setelah ruam muncul. Obat ini dapat dikonsumsi 5 kali sehari selama seminggu.
Terapi imunoglobulin
Sama seperti obat antivirus, terapi imunoglobulin bertujuan untuk melindungi pasien agar gejala cacar airnya tidak semakin parah. Terapi ini dilakukan dengan cara memberikan imunoglobulin varicella-zoster (VZIG) yang mengandung antibodi untuk virus cacar air melalui infus.
Baca Juga: Lagi Sakit Cacar Air. Apakah Boleh Mandi?
Cara mengobati cacar air secara alami
Selain dengan cara medis, ada beberapa pengobatan alternatif yang dapat meringankan dan mempercepat penyembuhan cacar air. Anda bisa menggunakan beberapa bahan alami, tapi sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter supaya lebih aman.
Berikut ini beberapa bahan alami yang dapat membantu meringankan gejala cacar air, antara lain:
5. Cuka apel
Cuka apel bisa menjadi salah satu alternatif bahan alami sebagai obat cacar air. Pasalnya, cuka apel dapat membantu mengatasi rasa gatal pada ruam atau bintil cacar.
Cara penggunaannya:
- Encerkan 1 sendok makan cuka apel ke dalam secangkir air
- Oleskan larutan cuka apel ke area kulit yang terdapat ruam atau bintil cacar
Kandungan asam dalam cuka apel terbukti efektif membantu meredakan gatal dan mempercepat proses pengeringan pada bintil cacar. Namun, jangan mengoleskan larutan cuka apel ini pada bintil cacar yang telah terbuka atau pada area kulit yang terluka.
6. Berendam dengan larutan oatmeal
Oatmeal ternyata tidak hanya cocok dikonsumsi sebagai menu sarapan pagi. Pasalnya, bahan alami yang satu ini juga terbukti efektif meredakan rasa gatal akibat gejala cacar air.
Oatmeal mengandung saponen yang berfungsi sebagai bahan pembersih alami yang ramah terhadap semua jenis kulit. Berikut cara penggunaannya:
- Ambil 1 gelas oatmeal, lalu hancurkan sampai menjadi bubuk.
- Bungkus bubuk oatmeal tersebut dengan kain, lalu letakkan ke dalam bak mandi yang telah diisi air.
- Biarkan selama 15 menit atau lebih, hingga airnya berubah menjadi keruh atau putih susu.
- Berendamlah selama beberapa menit dan rasakan khasiat oatmeal sebagai salah satu cara mengobati cacar air.
7. Madu
Madu sudah lama dikenal sebagai bahan alami penuh khasiat. Tak hanya sebagai pendongkrak sistem imun, madu juga bisa membantu memerangi virus varicella zoster yang menjadi penyebab cacar air.
Ada 2 cara yang bisa dilakukan untuk mengobati cacar air dengan madu, yaitu:
- Langsung diminum, untuk menguatkan sistem imun tubuh.
- Mengoleskan madu ke area kulit yang terdapat ruam atau bintil cacar.
Bila dioleskan pada kulit, madu bisa membantu meringankan rasa gatal sekaligus menenangkan kulit.
8. Baking soda
Selain untuk mengembangkan kue, baking soda juga dapat digunakan untuk meringankan gatal pada kulit ketika terkena cacar air. Ada 2 cara memanfaatkannya, yaitu:
- Tambahkan sedikit baking soda ke segelas air, lalu oleskan larutannya ke area kulit yang terasa gatal.
- Berendam di bak mandi yang telah diisi air dengan campuran baking soda.
9. Calamine lotion
Untuk meredakan rasa gatal karena cacar air, Anda juga dapat menggunakan calamine lotion. Di Indonesia, losion calamine dikenal dengan merek Caladine yang warnanya merah muda dan tersedia juga dalam bentuk bedak.
Oleskan pelan-pelan calamine lotion ke area kulit yang terasa gatal. Namun, hati-hati jangan sampai bintil cacarnya tergaruk karena ini bisa memicu infeksi.
Meskipun terbukti efektif mengurangi rasa gatal, sayangnya efek calamine lotion ini tidak bertahan lama dan akan hilang ketika calamine lotion ini mengering. Untuk itu, sebaiknya oleskan terus calamine lotion ini ketika kulit mulai terasa gatal lagi.
Baca Selengkapnya: Cara Ampuh Menghilangkan Bekas Cacar Air
Cara mencegah cacar air agar tidak ketularan
Karena cacar air mudah menular, Anda tentu harus berhati-hati. Jangan sampai Anda ketularan atau bahkan menularkannya pada orang lain.
Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan cacar air, di antaranya:
1. Jangan dulu sekolah atau bekerja
Untuk menghindari penyebaran virusnya ke orang lain, orang yang sedang terkena cacar air sebaiknya beristirahat saja dirumah. Sementara waktu, hindari pergi ke sekolah atau bekerja di kantor sampai semua bintil cacar air mengering membentuk keropeng dan tidak terasa gatal lagi.
2. Jaga jarak dengan orang sekitar
Jika sedang terkena cacar air, sebaiknya jaga jarak atau jauhi dulu anggota keluarga, teman ,atau orang-orang yang beresiko tinggi menjadi sakit parah jika terinfeksi cacar air. Contohnya wanita hamil, bayi baru lahir, dan orang-orang dengan sistem imun yang lemah seperti penderita gagal ginjal, kanker, HIV dan yang sedang memakai obat steroid dosis tinggi.
Hindari kontak langsung dengan orang-orang sampai lepuhan cacar mulai mengering dan tak lagi menular.
3. Jagalah kebersihan pakaian dan benda-benda sekitar
Cacar air dapat ditularkan melalui kontak dengan benda-benda yang sudah terkontaminasi virus, seperti mainan anak, perabotan, tempat tidur, selimut atau pakaian. Untuk itu, bersihkan benda-benda tersebut dengan disinfektan secara rutin.
Pastikan pakaian, seprai, dan selimut sudah dicuci bersih secara teratur. Usahakan untuk terus menjaga kebersihan diri dengan rutin mencuci tangan dan mandi air hangat secara teratur.
4. Tunda perjalanan dengan pesawat
Sebelum bepergian dengan pesawat, pastikan Anda sudah benar-benar sembuh total terlebih dahulu. Sebab, biasanya penderita cacar air tidak diizinkan untuk ikut terbang agar tidak menularkannya pada penumpang yang lain.
Lebih baik, tunda atau batalkan rencana berlibur atau perjalanan Anda. Atur ulang rencana perjalanan Anda setelah sembuh dari cacar air.
5. Vaksinasi cacar air
Salah satu cara melindungi sekaligus mencegah terkena cacar air adalah dengan vaksinasi. Vaksin cacar air dapat diberikan pada:
- Bayi usia 12-15 bulan
- Anak usia > 12 tahun
- Orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air sejak kecil
Vaksinasi cacar air juga sangat disarankan untuk dilakukan oleh orang-orang yang berpotensi tinggi menyebarkan penyakit ini, seperti petugas medis dan mereka yang tinggal dengan orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Vaksin ini memang tidak 100% menjamin Anda terbebas dari cacar air. Namun, setidaknya vaksin cacar bisa membantu meringankan gejala cacar dan masa penyembuhannya pun akan lebih cepat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.