Masalah gigi dan mulut tidak boleh diremehkan, termasuk oleh para lansia atau orang-orang yang berusia 65 tahun ke atas. Sebagian orang mungkin tidak menyadari bahwa masalah gigi dan mulut dapat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jika tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin kondisi tersebut bakal mengganggu kehidupan pada masa tua.
Pertanyaannya, bagaimana, sih, cara menjaga kesehatan gigi yang tepat bagi para lansia?
Baca juga: 5 Daftar Dokter Gigi Jakarta Selatan
Cara menjaga kesehatan gigi pada lansia
Salah satu cara menjaga kesehatan gigi yang paling umum, termasuk untuk lansia, adalah menyikat dan membersihkan gigi secara teratur, minimal 2 kali sehari. Cara sederhana ini dapat meminimalkan risiko kerusakan dan penyakit gigi.
Cara merawat gigi dan mulut lainnya pada lansia adalah:
- Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride;
- Berkumur dengan obat kumur antiseptik 1-2 kali sehari;
- Bersihkan gigi dengan flossing (benang gigi) 1 kali sehari;
- Ganti sikat gigi setiap 3-4 bulan sekali. Meski demikian, segera ganti sikat gigi jika rusak supaya dapat membersihkan gigi secara efektif;
- Hentikan kebiasaan merokok;
- Hindari makanan yang bersifat asam serta yang terlalu panas atau dingin.
Baca juga: Penyebab dan Cara Merawat Gigi Sensitif
Jangan lupa untuk mengajak orang tua atau kerabat Anda yang sudah lansia untuk memeriksakan diri ke dokter gigi secara berkala. Jika memang tidak ada masalah, Anda bisa menjadwalkan kontrol rutin setiap 6 bulan sekali.
Sebaliknya, jangan ragu untuk segera mengajak mereka berkonsultasi ke dokter gigi jika mengalami gejala-gejala berikut:
- Bau mulut yang parah;
- Gigi lebih sensitif;
- Gigi goyang atau tidak pas;
- Sulit mengunyah atau menelan;
- Terdapat luka atau keluar darah dari mulut;
- Mengalami benjolan atau pembengkakan di mulut;
- Gigi tiruan bermasalah atau tidak nyaman.
Baca juga: Perawatan Gigi Berlubang: Tambal Gigi atau Cabut Gigi?
Masalah gigi dan mulut pada lansia
Berikut ini merupakan 7 masalah mulut dan gigi pada lansia yang umum terjadi:
1. Gigi berlubang
Gigi berlubang merupakan salah satu masalah gigi yang paling umum terjadi. Kondisi ini tidak hanya menyerang lansia, tetapi segala usia. Ada sejumlah faktor yang menyebabkan gigi berlubang, mulai dari penumpukan plak, kerusakan gigi, kebersihan gigi yang tidak terjaga, hingga kondisi medis tertentu. Jika lubang pada gigi masih berukuran kecil, tambal gigi dapat menjadi pilihan perawatan.
2. Perubahan warna gigi
Perubahan warna gigi yang semakin menghitam atau menggelap seiring bertambahnya usia disebabkan oleh terkikisnya lapisan luar gigi atau enamel gigi. Bagian yang juga disebut dengan email gigi ini berfungsi untuk melindungi gigi.
Oleh sebab itu, lapisan dentin pada gigi terlihat dan berwarna agak kekuningan bahkan menghitam. Perubahan warna gigi ini terjadi akibat kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman berwarna atau merokok.
3. Mulut kering
Masalah mulut dan gigi lain yang umumnya dialami oleh para lansia adalah mulut kering (xerostomia). Kondisi ini ditandai dengan berkurangnya produksi air liur. Xerostomia bisa disebabkan oleh kurang minum air putih, penyakit tertentu, efek samping penggunaan obat atau terapi, seperti antibiotik dan terapi radiasi kanker.
4. Penyakit gusi
Penyakit gusi (periodontitis) umumnya disebabkan oleh penumpukan plak dan sisi makanan pada gigi, kebiasaan merokok atau pola makan yang tidak sehat, penggunaan gigi palsu (gigi tiruan) atau bridge (jembatan gigi) yang kurang tepat, dan penyakit tertentu seperti anemia, diabetes, serta kanker. Jika tidak diatasi sejak awal, tumpukan plak akan berkembang menjadi sumber bakteri dan bisa menimbulkan risiko masalah gigi.
Baca juga: Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati Periodontitis
5. Kerusakan akar gigi
Kerusakan akar gigi disebabkan oleh paparan asam dari makanan dan minuman yang terjadi terus-menerus. Akibatnya, jaringan gusi akan menyusut dan akar gigi menjadi terbuka. Jika akar gigi tidak memiliki enamel atau lapisan pelindung, akan meningkatkan risiko kerusakan dan pembusukan gigi.
6. Masalah gigi tiruan
Penggunaan gigi tiruan atau gigi palsu mungkin lumrah bagi para lansia. Kehilangan gigi membuat mereka membutuhkan gigi tiruan. Toh, penggunaan gigi palsu dapat membantu para lansia mengunyah makanan dan mencegah pergeseran gigi lain ke ruang yang kosong.
7. Infeksi pada mulut
Infeksi pada mulut atau oral thrush disebabkan oleh pertumbuhan jamur Candida albicans di mulut, termasuk sariawan. Infeksi jamur tersebut bisa dipicu oleh penyakit, penggunaan obat tertentu, dan sistem imun tubuh yang sedang menurun. Lansia yang sedang menggunakan antibiotik atau mengidap diabetes merupakan orang-orang yang cukup rentan terhadap kondisi ini.
Baca juga: Segala Hal yang Harus Anda Ketahui tentang Gigi Tiruan
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.