Memasuki masa kanak-kanak, si kecil biasanya akan semakin aktif mengeksplorasi dunia luar. Meski tampaknya menyenangkan, orang tua justru perlu lebih waspada karena semakin aktif anak, semakin tinggi pula risiko cedera. Dari sekian banyak kegiatan, olahraga merupakan salah satu penyumbang angka cedera paling besar pada anak-anak dan remaja, bahkan tak jarang sampai membutuhkan fisioterapi olahraga pada anak.
Apa itu fisioterapi olahraga?
Fisioterapi olahraga adalah cabang fisioterapi yang secara khusus menangani cedera akibat olahraga. Jenis fisioterapi ini berfungsi untuk membantu atlet maupun non-atlet agar segera pulih dari cedera olahraga dan mencegah cedera berulang di kemudian hari.
Fisioterapi Keseleo 5 Kali Visit Di NK Health
Keseleo adalah suatu kondisi dimana ligament pada pergelangan kaki robek atau teregang. Masalah yang dialami adalah adanya bengkak pada pergelangan kaki, nyeri, kelemahan otot-otot ankle dan keterbatasan gerak pada pergelangan kaki. Dengan fisioterapi dapat membantu memulihkan pergelangan kaki yang keseleo menggunakan modalitas seperti ultrasound, tens, ice, dan latihan menggunakan elastic band. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).
Sedangkan cedera olahraga adalah jenis cedera yang terjadi pada sistem otot dan rangka tubuh selama olahraga, baik saat berlatih, bertanding, maupun olahraga santai. Penyebabnya terdiri dari kurang latihan, tidak pemanasan sebelum olahraga, intensitas latihan yang terlalu berat, stres, atau kecelakaan.
Cedera olahraga tidak hanya dialami oleh atlet profesional, lho. Individu yang bukan atlet pun juga bisa mengalaminya, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Jika tergolong ringan, cedera olahraga biasanya dapat diatasi dengan melakukan kompres es. Namun, jika kondisinya parah, sebaiknya segera lakukan fisioterapi olahraga.
Baca juga: Peran Fisioterapi dalam Cedera Olahraga
Kapan anak perlu melakukan fisioterapi olahraga?
Sekitar 40% anak muda, termasuk anak-anak dan remaja, dilaporkan mengalami cedera akibat olahraga. Sayangnya, tidak sedikit orang tua yang masih ragu-ragu membawa anaknya ke fisioterapis. Entah karena cederanya dianggap ringan atau merasa cedera adalah hal yang wajar sebagai risiko olahraga.
Menurut Brukner dan Khan dalam bukunya bertajuk Clinical Sport Medicine, jumlah anak usia di bawah 15 tahun yang mencari perawatan medis karena cedera olahraga mengalami peningkatan sebanyak 60% dalam kurun 2004 hingga 2010. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya anak yang terlibat dalam aktivitas olahraga, ditambah lagi dengan meningkatnya sifat kompetitif pada anak usia muda.
Fisioterapi Pasca Stroke 5 Kali Visit di NK Health
Untuk Pemulihan Pasien, pasca pemulihan dari rawat inap stroke. Latihan termasuk Anamnesa dan Tes Khusus, dengan terapi Bobath Method, Breathing Exercise, PNF (Procioceptive Neuromuscular Stabilization), Modality dan Exercise Therapy. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).
Jangan biarkan si kecil terus-terusan mengerang kesakitan karena mengalami cedera olahraga. Segera buat jadwal fisioterapi olahraga pada anak jika muncul tanda-tanda berikut:
- Nyeri yang berlangsung lama;
- Nyeri bertambah dari hari ke hari atau terasa menusuk;
- Rasa nyeri semakin parah saat bergerak atau berpindah posisi;
- Nyeri yang menghambat aktivitas;
- Nyeri menyebabkan jalan pincang;
- Sulit tidur;
- Nyeri ringan, tetapi kambuhan (berulang);
- Kemerahan atau bengkak di sekitar area yang nyeri.
Baca juga: Memahami Proses Fisioterapi untuk Anak dan Balita
Prosedur fisioterapi olahraga pada anak
Pada dasarnya, teknik fisioterapi olahraga pada anak tidak jauh berbeda dengan orang dewasa. Hanya saja, fisioterapis akan melakukan proses rehabilitasi dengan cara yang lebih menarik dan menyenangkan supaya anak merasa nyaman dan tidak ketakutan.
Mulanya, fisioterapis akan menanyakan riwayat cedera pada anak dan melakukan pemeriksaan klinis secara menyeluruh. Informasikan fisioterapis mengenai seberapa sering anak melakukan aktivitas olahraga sebelum cedera.
Jika dicurigai ada tanda-tanda cedera parah atau patah tulang, fisioterapis mungkin akan menyarankan pemeriksaan radiologi untuk membantu menegakkan diagnosis. Proses ini bisa berupa USG, MRI, atau rontgen sesuai kebutuhan masing-masing anak.
Hasil diagnosis tadi akan digunakan oleh fisioterapis untuk menentukan rencana terapi dan perawatan lanjutan. Secara umum, tahapan fisioterapi olahraga terdiri dari:
- Latihan kekuatan;
- Latihan ketahanan;
- Latihan keseimbangan;
- Latihan kelenturan;
- Latihan fungsional sesuai cabang olahraga yang digeluti.
Fisioterapi olahraga pada anak bertujuan agar ia bisa bergerak dengan rasa sakit seminim mungkin meski gerakannya akan sedikit terbatas. Tahap demi tahap terapi akan membantu meningkatkan sirkulasi, massa otot, dan respons hormonal guna mempercepat pemulihan.
Semakin cepat fisioterapi olahraga pada anak dilakukan, semakin mudah pula cedera tersebut dipulihkan. Oleh karena itu, jangan tunggu sampai anak mengeluh nyeri yang hebat untuk membawanya ke ahli fisioterapi cedera olahraga.
Baca juga: 5 Fisioterapi Jakarta Terbaik dengan Fasilitas Lengkap
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.