Enzim merupakan biomolekul yang berupa protein dan berfungsi untuk mengubah zat atau molekul awal (substrat) menjadi molekul lain yang lebih sederhana dan dapat dimanfaatkan. Itulah mengapa tubuh sangat membutuhkan enzim.
Ada banyak enzim yang terdapat dalam tubuh, salah satunya adalah enzim tripsin yang tergolong enzim pencernaan. Seperti enzim lainnya, enzim tripsin juga memiliki fungsinya dalam tubuh. Namun, sebelum Anda mengetahui fungsi enzim tripsin, sebaiknya terlebih dahulu mengetahui apa yang dimaksud dengan enzim tripsin.
pankreas, tempat dimana enzim tripsin dihasilkan
Apa itu Enzim Tripsin?
Enzim tripsin termasuk ke dalam golongan enzim protease yaitu enzim yang memiliki kemampuan untuk menghidrolisis suatu protein menjadi ukuran yang lebih kecil. Enzim tripsin dihasilkan oleh pankreas dan merupakan salah satu enzim yang sangat penting dalam proses pencernaan protein di dalam tubuh. Oleh karena itu, gangguan produksi enzim tripsin tidak hanya dapat menghambat proses pencernaan, tapi juga merusak pankreas. Produksi enzim tripsin oleh jaringan lain selain pankreas bisa saja terjadi, dan biasanya hal ini disebabkan oleh penyakit kanker.
Waw!! Ternyata enzim tripsin sangat besar pengaruhnya bagi tubuh. Setelah tahu apa yang dimaksud dengan enzim tripsin, yuk! cari tahu, apa fungsi enzim tripsin dalam tubuh ?
Bagaimanakah Fungsi Enzim Tripsin?
Fungsi enzim tripsin secara sederhana adalah mengubah protein menjadi asam amino. Namun, proses tersebut memiliki mekanisme tersendiri dalam tubuh. Perhatikan mekanismenya seperti berikut ini.
Seperti yang telah dikatakan di awal bahwa Enzim tripsin adalah enzim pencerna protein yang dihasilkan oleh pankreas. Enzim ini diproduksi di pankreas dalam bentuk tidak aktif. hal ini penting karena jika langsung aktif tentu saja akan menghancurkan sel-sel pankreas yang notabene tersusun atas protein.
Pankreas mengeluarkan enzim tripsin yang belum aktif yang disebut tripsinogen ke dalam usus 12 jari (duodenum). Saat berada di duodenum, tripsinogen dipecah menjadi tripsin yang aktif oleh enteropeptidase, enzim yang dihasilkan usus halus (duodenum).
Pada gilirannya enzim tripsin yang aktif ini dapat membantu memecah protein dalam makanan yang berasal dari lambung (chyme). Ini juga mengaktifkan molekul tripsinogen lainnya, serta enzim pencerna protein lainnya yang disekresikan sebagai proenzim oleh pankreas.
Menariknya, sebelum makanan turun ke usus halus alias masih berada dalam lambung, makanan tersebut bersifat sangat asam. Keasaam yang tinggi berarti pH berada di bawah nilai 7 (netral). Keasaman ini membantu menghancurkan atau mematahkan makanan menjadi seperti bubur (pasta). Begitu makanan meninggalkan lambung dan memasuki usus (duodenum), pH menjadi sedikit basa, atau lebih besar dari 7. Inilah pH yang paling efektif bagi enzim tripsin untuk berfungsi dengan optimal.
Fungsi enzim tripsin bisa berjalan optimal di lingkungan dengan pH sekitar 8.
Fungsi enzim tripsin ini sangat penting yakni mengubah protein dalam makanan menjadi asam amino sehingga yang dapat diserap usus kecil. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memilih makanan yang berfungsi memperlancar produksi enzim tripsin, karena ada beberapa zat yang dapat menghambat fungsi enzim tripsin. Perhatikan penjelasannya di bawah ini.
Inhibitor Tripsin (Penghambat Fungsi Tripsin)
Inhibitor (penghambat) tripsin adalah senyawa yang dapat mengikat erat dan menghambat fungsi enzim tripsin untuk mencerna protein. Salah satu zat makanan alami yang menghambat fungsi enzim tripsin adalah inhibitor Bowman-Birk. Inhibator tersebut biasanya ditemukan pada sebagian kacang-kacangan, seperti kacang kedelai.
Banyak mengonsumsi makanan yang mengandung inhibitor tripsin aktif dapat menurunkan kualitas gizi protein pada makanan. Untungnya, makanan matang yang sudah melalui proses pemasakan sebagian besar menonaktifkan inhibitor tripsin.
Sel-sel di dalam pankreas juga menghasilkan inhibitor tripsin untuk menghalangi aktivasi tripsin dan enzim pencerna protein lainnya sebelum dikeluarkan oleh pankreas. Meknisme ini sangat penting, karena apabila enzim-enzim tersebut sudah aktif ketika masih berada di pankreas, maka sel pankreas bisa rusak akibat dicerna oleh enzimnya sendiri.
Mengenal Gangguan Enzim Tripsin
Beberapa orang terlahir dalam keadaan cacat genetik. Jika gen yang terganggu memiliki peran dalam produksi tripsinogen di pankreas, maka tentu saja akan menimbulkan masalah dengan fungsi enzim tripsin.
Penyakit keturunan yang langka dapat mengubah struktur tripsinogen, sehingga menyebabkan tripsinogen tidak lagi dapat diaktifkan menjadi enzim tripsin. Selain itu, inhibitor tripsin pada jaringan pankreas tidak lagi berfungsi dengan baik dan menyebabkan pankreatitis (peradangan di pankreas).
Selain disebabkan oleh faktor keturunan, aktivasi tripsin yang tidak tepat dan pankreatitis juga dapat disebabkan oleh seringnya mengonsumsi alkohol atau jika batu empedu menghalangi saluran pengeluaran pankreas.
Ada kaitan Tripsin dan Kanker?
Selain pada pankreas, enzim tripsin dalam jumlah kecil juga ditemukan pada jaringan lain, seperti sel pencernaan, sel kulit, ginjal, hati, otak dan sistem kekebalan lainnya. Hal ini merupakan bagian dari proses normal dalam tubuh. Namun, jika hal tersebut dikaitkan dengan kanker, maka masih belum pasti hubungan keduanya. Meskipun tripsin dan penghambat tripsin terkait tumor banyak diproduksi oleh jaringan kanker.
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan dalam "Histology and Histopathology" pada bulan Oktober 2003, menyatkan bahwa peningkatan produksi enzim tripsin pada jaringan kanker dapat dikaitkan dengan prognosis kanker yang buruk. Terbukti bahwa produksi tripsin dan inhibitor tripsin terkait tumor sangat tinggi dalam jaringan kanker, misalnya pada kanker usus besar.
Dengan mengetahui fungsi enzim tripsin, semoga kita menjadi manusia yang lebih bersyukur terhadap nikmat dari Tuhan. Bahwa ada banyak sel-sel kecil yang tidak terlihat dalam tubuh kita, namun ternyata memiliki fungsi yang penting. Oleh karena itu, gunakan waktu sehat sebaik-baiknya, sebelum datang masa sakitnya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.