Gejala dan Cara Penanganan Tumor Kelenjar Hipofisis

Dipublish tanggal: Agu 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 5, 2020 Waktu baca: 3 menit
Gejala dan Cara Penanganan Tumor Kelenjar Hipofisis

Hipofisis atau yang lebih dikenal dengan kelenjar pituitari merupakan kelenjar yang berfungsi untuk memproduksi hormon-hormon penting dalam tubuh seperti hormon pertumbuhan, hormon FSH, hormon TSH dan lainnya. Kelenjar ini memiliki ukuran yang kecil dan terletak di dalam otak. 

Hipofisis sering disebut kelenjar master, karena memproduksi hormon yang mempengaruhi kinerja organ dan kelenjar tubuh lainnya. Oleh karena itu, jika terjadi gangguan pada kelenjar hipofisis, maka dapat menyebabkan gangguan kesehatan. 

Salah satu gangguan yang terjadi pada kelenjar hipofisis adalah munculnya tumor. Lalu, bagaimana mengatasi tumor kelenjar hipofisis? Simak penjelasan berikut ini.

Penyebab Tumor Kelenjar Hipofisis

Tumor kelenjar hipofisis terjadi ketika ada pertumbuhan sel tidak normal pada kelenjar hipofisis. Belum dapat diketahui secara pasti apa yang menyebabkan tumor kelenjar hipofisis, tetapi diduga disebabkan oleh faktor genetik. 

Tumor kelenjar hipofisis dapat disebabkan karena mutasi genetik ataupun memiliki riwayat keluarga yang mengalami tumor kelenjar hipofisis.

Tumor kelenjar hipofisis pada umumnya bersifat jinak dan tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya. Namun, tumor ini dapat mengganggu produksi hormon yang mengatur fungsi organ tubuh lainnya. 

Tumor yang berukuran lebih dari 1 sentimeter juga dapat menekan kelenjar dan jaringan tubuh disekitarnya.

Gejala Tumor Kelenjar Hipofisis

Tumor kelenjar hipofisis tidak selalu menimbulkan gejala khusus. Pada umumnya penderita tumor hipofisis mengalami gejala sakit kepala, gangguan penglihatan, mudah lelah, perubahan mood, mudah marah, dan sering merasa kedinginan. 

Selain itu, penderita tumor kelenjar hipofisis juga mengalami gejala infertilisasi, berkurangnya hasrat seksual, dan menurunnya produksi ASI.

Jika tumor kelenjar hipofisis membesar, maka dapat menyebabkan produksi hormon berkurang. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya hasrat seksual, mual dan muntah, gangguan siklus haid tidak teraturpenurunan berat badan serta demam meriang pada tubuh.  Selain itu, tumor kelenjar hipofisis juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti.

Sindrom Cushing

Tumor dapat mensekresi Adrenocorticotropic hormone-secreting (ACTH) sehingga memproduksi hormon kortisol terlalu banyak dan dapat menyebabkan sindrom cushing

Gejala dari sindrom cushing adalah meningkatnya tekanan darah dan gula darah, penumpukan lemak, munculnya stretch mark dan jerawat, dan mudah memar. 

Selain itu, sindrom cushing juga dapat menyebabkan rasa kecemasan, depresi serta gangguan-gangguan psikologis lainnya.

Akromegali

Tumor kelenjar hipofisis dapat menyebabkan produksi hormon pertumbuhan secara berlebihan. 

Hal ini dapat menyebabkan akromegali dengan gejala pembesaran pada tangan dan kaki, nyeri pada sendi dan otot, gangguan jantung, dan tumbuhnya bulu tubuh secara berlebihan.

Turunnya hormon seksual

Tumor kelenjar hipofisis dapat menyebabkan kelebihan hormon prolaktin, sehingga kadar hormon seksual akan menurun. Hal ini akan menyebabkan wanita mendapatkan siklus haid yang tidak teratur dan keluarnya cairan seperti ASI di payudara. 

Kelebihan hormon prolaktin juga dapat menyebabkan laki-laki mengalami disfungsi ereksi, pertumbuhan payudara dan jumlah sperma berkurang.

Penanganan Tumor Kelenjar Hipofisis

Penanganan tumor kelenjar hipofisis berbeda-beda, disesuaikan dengan ukuran tumor. Selain itu, penanganan tumor juga disesuaikan dengan jenis tumor apakah jinak atau tidak. 

Berikut penanganan yang biasa dilakukan untuk mengatasi tumor kelenjar hipofisis.

Operasi

Operasi pengangkatan tumor kelenjar hipofisis dilakukan, jika tumor menekan saraf optik dan mengganggu produksi hormon secara berlebihan.

Kemoterapi

Kemoterapi dilakukan untuk mengecilkan ukuran tumor. Kemoterapi dapat dilakukan untuk menyembuhkan tumor kelenjar hipofisis atau mengurangi gejala penyakit.

Terapi radiasi

Terapi radiasi dilakukan jika tumor kelenjar hipofisis tidak dapat ditangani dengan operasi. Terapi radiasi juga digunakan jika tumor muncul kembali setelah operasi.

Penggunaan obat-obatan

Penggunaan obat-obatan dilakukan untuk menurunkan produksi hormon yang berlebihan.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Pituitary Gland Tumors: Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment. WebMD. (https://www.webmd.com/cancer/brain-cancer/pituitary-gland-tumors#1)
Pituitary Cancer: Symptoms, Diagnosis, and Treatments. Healthline. (https://www.healthline.com/health/pituitary-tumor)
Hypophysectomy: Procedure, recovery, and complications. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/318835.php)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Kenali Kelenjar Adrenal dalam Tubuh
Kenali Kelenjar Adrenal dalam Tubuh

Kelenjar yang kecil ini mempunyai fungsi yang besar dan fatal dalam tubuh. Maka dari itu, jika kelenjar adrenal mengalami masalah, maka tubuh akan sangat merasakan dampak buruknya.

Buka di app