Banyak dari kita mungkin tidak mengetahui bahwa istilah janin tidak berkembang sebenarnya tidak ada dalam ilmu medis mana pun.
Yang ada adalah kehamilan kosong atau bisa disebut dengan blighted ovum. Oleh karena itu, Anda perlu mengenali perbedaan kehamilan kosong yang sering sekali kita salah artikan sebagai janin tidak berkembang dengan IUGR (keadaan janin yang pertumbuhannya lamban).
Dalam pemahaman masyarakat awam pada umumnya, istilah dari janin tidak berkembang lebih mengarah sebagai kehamilan kosong, bukan kondisi di mana janin yang mengalami pertumbuhan lamban.
Dunia medis juga menyebutkan bahwa blighted ovum merupakan istilah yang dipakai untuk kondisi janin yang tidak berkembang.
Kehamilan kosong diartikan sebagai keadaan yang dialami oleh seseorang, di mana di dalam tubuhnya terbentuk kantung kehamilan, namun tidak terdapat embrio di dalamnya. Kondisi tersebut dapat terjadi ketika sel telur yang berada di dalam rahim sudah mengalami pembuahan, namun karena suatu sebab tidak berkembang ke tahap selanjutnya.
Sementara pertumbuhan fisik janin yang berjalan dengan lambat dikenal sebagai intrauterine growth restriction atau dapat disingkat IUGR.
Kondisi ini membuat pertumbuhan fisik janin yang ada dalam kandungan tidak sesuai dengan usia perkembangannya. Selain itu, IUGR juga sering dikenal dengan istilah lain, yakni kecil masa kehamilan.
Penyebab janin tidak berkembang
Pada kehamilan normal yang dialami oleh seorang wanita, sel telur yang telah melalui proses pembuahan akan membelah sekaligus membentuk embrio ketika usianya menginjak 10 hari.
Plasenta yang muncul mulai mengalami pertumbuhan dan terjadilah peningkatan hormon kehamilan. Dalam banyak kasus, ketika janin tidak berkembang, hal ini terjadi karena sel telur yang telah dibuahi (atau bisa disebut dengan zigot) tidak mengalami proses pembelahan diri menjadi embrio.
Disamping itu, kehamilan kosong yang dialami juga bisa terjadi sewaktu proses pembelahan sel zigot berhenti setelah dia menempel pada dinding rahim yang ada di dalam perut.
Kelainan kromoson pada zigot merupakan faktor yang menyebabkan janin tidak berkembang. Kondisi ini dapat saja terjadi ketika sperma atau pun sel telur dalam kondisi tidak baik dan sempurna.
Dalam beberapa kasus, ada sejumlah penyebab yang membuat janin tidak berkembang. Mulai dari infeksi, efek samping karena mengkonsumsi obat-obatan, kebiasan buruk meminum alkohol, hingga terjadi kelainan pada bentuk rahim.
Gejala atau tanda janin tidak berkembang
Kondisi janin yang tidak berkembang secara umum bisa diketahui ketika usia kehamilan memasuki minggu ke-8 atau ke-13.
Sekalipun tidak terdapat janin di dalam perut, hasil test pack yang dilakukan dapat menunjukan hasil yang positif, membuat menstruasi berkenti, terjadi mual dan muntah, hingga nyeri pada bagian payudara yang merupakan gejala kehamilan pada umumnya.
Akan tetapi sewaktu zigot berhenti bumbuh dan hormon kehamilan di dalam tubuh menurun, gejala kehamilan yang Anda rasakan akan menghilang. Setelah itu gejala kemudian akan mengarah pada keguguran.
Misalnya saja, adanya pendarahan pada vagina serta perut bagian bawah terasa nyeri. Namun ada pula beberapa wanita yang tidak mengalami tanda atau gejala keguguran.
Penanganan janin tidak berkembang
Kondisi janin yang tidak berkembang bisa terdeteksi saat kita melakukan pemeriksaan USG kehamilan. Setelah mengetahui pasien mengalami kehamilan kosong, biasanya dokter akan menyarankan beberapa hal:
- Pasien bisa menunggu hingga keguguran alami terjadi dengan sendirinya.
- Mengkonsumsi obat tertentu untuk merangsang agar terjadi perluruhan embrio.
- Melakukan dilatasi atau kuretase. Prosedur ini merupakan prosedur medis yang dilakukan oleh dokter untuk menghilangkan atau mengangkat jaringan plasenta dari dalam rahim.
Meski pun menunggu keguguran alami bisa menjadi opsi yang dapat Anda pilih, namun hal ini bisa menyebabkan resiko yang buruk.
Pasalnya keguguran alami dapat memakan waktu yang cukup panjang, hingga keadaan Anda harus selalu dalam pantauan sang dokter.
Bila masih ada jaringan yang tersisa di dalam area rahim bahkan setelah mengalami keguguran, prosedur dilatasi dan kuretase tetap akan dilakukan untuk menghindari resiko terjadinya infeksi.
Oleh sebab itu, silahkan lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter dan Anda bisa mendapatkan saran terbaik mengenai masalah kehamilan kosong.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.