Gangguan kesehatan mental akan sangat mempengaruhi seseorang dalam menjalani kehidupannya. Oleh karena itu berbagai macam pengobatan dan penanganan pun akan dilakukan seseorang untuk mendapatkan kesehatan mental yang lebih baik.
Salah satu cara yang sering dipilih adalah psikoterapi.
Lantas, apa sajakah psikoterapi yang sering digunakan untuk mengatasi gangguan kesehatan mental? Simak penjelasannya.
Enam jenis terapi psikoterapi untuk mengatasi Gangguan Kesehatan Mental
Penanganan dan pemilihan terapi psikoterapi akan sangat ditentukan oleh kondisi pasien. Misalnya pasien yang mengidap gangguan kesehatan mental yang cukup berat tentunya akan membutuhkan terapi yang lebih intensif beserta kombinasi dengan obat-obatan.
Berikut adalah jenis terapi psikoterapi yang umumnya digunakan:
- Terapi psikoanalitik
Terapi psikoanalitik adalah terapi berupa pengungkapan seluruh yang ada di dalam pikiran pasien kepada psikiater maupun psikolog. Seorang psikiater akan mendorong pasiennya untuk mengatakan apa pun yang ada di dalam pikirannya ketika sesi konsultasi.
Ketika pasien mengungkapkan seluruh yang ada di pikirannya inilah seorang psikiater dapat memahami apa konflik yang sebenarnya dihadapi oleh pasien. Hal ini dikarenakan seseorang bisa jadi tidak menyadari apakah konflik yang sebenarnya membuat pola pikir hingga tingkah lakunya mengalami masalah.
Menjalani terapi psikoanalitik akan membuat pasien menyadari apakah makna di balik suatu situasi. Makna ini kadang kala tidak disadarinya hingga membuat pemikirannya terganggu. Hal ini akan membuat kesehatan mentalnya terganggu.
Terapi perilaku kognitif merupakan teknik psikoterapi yang dilakukan oleh seorang psikiater ataupun psikolog agar seorang pasien dapat lebih terlatih pola pikir serta perilakunya. Psikolog dan psikiater akan membantu pasien agar terbiasa menghadapi situasi yang berat.
Ketika terapi berlangsung, psikiater dan psikolog dapat menemukan bagaimana pola pikir negatif yang ada pada seorang pasien ketika menghadapi masalah berat. Psikolog kemudian akan membantu pasien untuk mengevaluasi kebenaran suatu peristiwa dan melatihnya agar berpikir lebih positif.
- Terapi interpersonal
Terapi interpersonal merupakan terapi yang dilakukan oleh seorang psikolog hingga psikiater agar seorang pasien dapat memperbaiki hubungannya dengan orang lain.
Umumnya terapi ini dilakukan untuk memperbaiki hubungan seorang pasien dengan orang lain yang dekat seperti rekan kerja, teman hingga keluarga. Masalah pada orang lain kadangkala bisa menyebabkan kesehatan mental terganggu.
Fungsi dari terapi interpersonal adalah agar Anda dapat terbantu menemukan solusi atas suatu masalah yang dihadapi dengan orang lain. Seorang psikiater dan psikolog akan memberikan saran untuk menghadapinya.
- Terapi kognitif analitik
Terapi kognitif analitik merupakan kombinasi antara terapi psikoanalitik dan terapi perilaku kognitif. Seorang psikiater akan membantu pasien dalam menemukan faktor penyebab dari masalah yang dihadapi pasien.
Psikiater kemudian akan membantu pasien untuk mengatasi faktor penyebab masalah agar kesehatan mental pasien dapat diperbaiki.
Kondisi pasien yang membutuhkan penanganan psikoterapi
Inti dari psikoterapi sebenarnya adalah membangun komunikasi dua arah antara pasien dengan gangguan kesehatan mental dengan psikolog ataupun psikiater.
Ketika sesi psikoterapi berlangsung, pasien diharapkan untuk dapat mengenali suasana hatinya, perasaan, pikiran hingga apa penyebab masalah yang dihadapi. Ketika mereka memahami kondisinya diharapkan pasien dapat lebih mengendalikan diri serta perasaannya.
Beberapa kondisi di bawah ini umumnya akan ditangani dengan psikoterapi:
- Gangguan makan seperti menderita bulimia dan anoreksia
- Gangguan emosional yang dikarenakan beragam faktor seperti kehilangan pekerjaan, kematian orang terdekat hingga perceraian.
- Menderita gangguan kecemasan berupa Obsesif Kompulsif (OCD), menderita gangguan stress pasca trauma (PTSD) dan serangan panik mendadak.
- Ketergantungan terhadap obat-obatan dan alkohol
Nah sekarang makin mengerti kan mengenai terapi psikoterapi yang efektif untuk mengatasi gangguan mental?
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.