Minum Segelas Bubble Tea, Apa Saja Kandungannya?

Dipublish tanggal: Jul 19, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 4 menit
Minum Segelas Bubble Tea, Apa Saja Kandungannya?

Anda mungkin salah satu orang yang suka minum bubble tea. Selain karena sedang ngetren di masyarakat, minuman kenyal nan manis yang satu ini juga cukup ampuh menyegarkan dahaga. Di balik rasanya yang lezat, sudahkah Anda tahu apa saja kandungan bubble tea? Kira-kira sehat atau tidak, ya, untuk diminum? Berikut ulasan lengkapnya.

Terbuat dari apa, sih, bubble tea itu?

Bubble tea punya banyak nama tenar. Banyak orang menyebutnya dengan boba tea, milk tea, pearl, atau teh susu mutiara.

Bubble tea adalah bola-bola manis yang terbuat dari tepung tapioka sehingga teksturnya lebih kenyal. Minuman ini biasanya disajikan dalam kondisi dingin, dengan sedotan ekstra lebar sehingga Anda bisa menyeruput minuman sambil mengunyah pearl secara bersamaan.

Itulah sebabnya, minum segelas bubble tea saja kadang sudah bikin kita merasa kenyang. Ditambah lagi dengan campuran susu atau krimer nonsusu yang membuat minuman ini semakin creamy dan melezatkan.

Baca Selengkapnya: Suka Minum Bubble Tea, Amankah Bagi Kesehatan?

Apa saja kandungan bubble tea?

Segelas bubble tea terbuat dari kombinasi antara teh, susu, gula, dan bola-bola tapioka yang dipadukan ke dalam satu gelas ukuran sedang hingga besar. Kini tersedia juga berbagai varian bubble tea dengan rasa cokelat, vanila, hingga buah-buahan segar. Nah, bahan-bahan inilah yang memengaruhi kandungan bubble tea itu sendiri.

Supaya lebih jelas, mari kita lihat berbagai kandungan bubble tea satu persatu:

1. Kalori

Melansir dari Very Well Fit, sekitar setengah cangkir atau 76 gram bola-bola tapioka mengandung 272 kalori. Angka ini murni hanya berasal dari kandungan bola bobanya saja. Jika Anda menambahkan banyak topping dan perasa di dalamnya, tentu saja asupan kalorinya bisa bertambah banyak.

2. Lemak

Dari awal pembuatannya, ekstrak akar singkong yang digunakan untuk membuat bola-bola tapioka sebetulnya tidak mengandung lemak. Namun, sekarang ini banyak bubble tea yang dibuat dengan kombinasi susu, krimer, atau produk susu lainnya supaya rasanya lebih manis.

Kombinasi bahan-bahan itulah yang akan meningkatkan jumlah lemak dalam segelas bubble tea Anda. Hati-hati, tidak menutup kemungkinan juga jika nantinya asupan lemak dari bubble tea bisa mencapai 36 gram jika Anda menambahkan ekstra pemanis di dalamnya.

Menurut Angka Kecukupan Gizi milik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), batas konsumsi lemak harian orang dewasa adalah sekitar 60-89 gram per hari. Bisa dibayangkan seberapa banyak asupan lemak dalam tubuh Anda jika Anda kebanyakan minum bubble tea dalam sehari.

3. Karbohidrat dan gula

Pearl alias boba tea memang terbuat dari tepung tapioka yang diekstrak dari akar singkong. Seperti yang kita tahu, tepung tapioka termasuk bahan pokok yang mengandung kaya karbohidrat untuk menghasilkan energi.

Sekitar setengah cangkir atau 76 gram boba mengandung 67,5 gram karbohidrat dan 2,5 gram gula. Dalam jangka pendek, mengunyah bola-bola tapioka cukup membantu mengganjal perut dan membuat Anda kenyang lebih lama. Namun, ini tetap saja tidak akan cukup membangkitkan energi untuk beraktivitas seharian.

Berbicara soal asupan gula, Kemenkes RI telah menetapkan batas konsumsi gula harian untuk orang Indonesia adalah 50 gram atau 4 sendok makan gula. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengontrol asupan gula setiap hari supaya terhindar dari risiko diabetes dan obesitas.

Memang, ada juga minuman bubble tea yang tersedia dengan berbagai varian buah-buahan. Meskipun bisa jadi pilihan yang lebih sehat, beberapa di antaranya menggunakan perasa buatan yang nyaris mirip dengan rasa asli dari buah. Hanya saja, perasa buatan memiliki rasa dan bau yang lebih kuat dibandingkan rasa asli buahnya.

4. Protein dan serat

Segelas minuman bubble tea yang sedang ngetren ini juga mengandung protein, walau jumlahnya tidak terlalu banyak. Setiap 76 gram bola-bola tapioka diketahui mengandung 0,1 gram protein.

Kandungan seratnya pun terbilang sedikit, yaitu hanya 0,7 gram serat, sehingga tidak cukup untuk memberikan nutrisi bagi tubuh. Alih-alih menyehatkan, terlalu banyak konsumsi pearl justru dapat memicu sembelit.

5. Vitamin dan mineral

Meskipun tinggi kalori, bola-bola mutiara tapioka juga mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Sayangnya, jumlah kandungan vitamin dan mineral pada bubble tea tergolong sangat rendah. 

Bola-bola tapioka nan manis ini mengandung beberapa jenis mineral seperti kalsium, folat, mangan, dan besi dalam jumlah sedikit. Minum segelas bubble tea saja tentu tidak akan mampu mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral harian Anda.

Jangan minum bubble tea kalau Anda...

Sehat atau tidaknya minuman bubble tea bagi tubuh sebetulnya tergantung dari bagaimana cara Anda menyajikannya dan berapa banyak tambahan gula maupun topping di atasnya.

Meskipun jarang ditemukan, beberapa orang mengaku mengalami alergi atau intoleransi tapioka. Kondisi ini seringnya dialami oleh orang-orang dengan penyakit celiac atau masalah pencernaan lainnya.

Akar singkong yang menjadi bahan utama pembuatan bubble atau pearl memang menjadi sumber utama karbohidrat. Akan tetapi, bahan alami ini juga bisa memicu masalah kesehatan jika tidak diolah dengan benar. Misalnya direndam asal-asalan, dimasak tidak benar-benar matang, atau fermentasi akar singkong yang tidak tepat dapat menyebabkan keracunan sianida hingga gondok.

Bila Anda memiliki penyakit celiac atau masalah pencernaan lainnya, minuman bubble tea mungkin tidak cocok untuk Anda. Jika Anda ingin minum yang segar-segar, cukup manjakan lidah Anda dengan menengguk segelas teh hijau atau teh hitam tanpa tambahan pearl atau bola-bola tapioka agar lebih sehat bagi tubuh.

Baca Juga: Benarkah Bubble Tea Brown Sugar Bikin Tidak Sehat?


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Toxic Substances Portal – Di(2-ethylhexyl)phthalate (DEHP). (2011). (http://www.atsdr.cdc.gov/toxfaqs/tf.asp?id=377&tid=65)
Nutritional information for boba drinks. (n.d.). (http://www.chopstixboba.com/nutrition.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app