Apakah Anda sudah mencoba berulangkali dan menunggu bertahun-tahun, tetapi istri belum juga hamil? Faktanya, sekitar 12 persen dari pasangan yang ada di dunia mengalami kesulitan untukgt;dapat hamil.
Sedangkan, berdasarkan data statistik, sekitar 30 persen dari 12 persen kasus, permasalahannya berada pada pria. Masalah yang muncul antara lain kualitas dan kuantitas sperma yang kurang baik.
Berikut adalah beberapa kebiasaan pria yang dapat merusak kualitas dan kuantitas sperma:
Tidur terlalu larut
Menurut suatu studi, pria yang tidur selama kurang dari enam jam setiap malam memiliki kemungkinan 30 persen lebih sulit untuk membuat pasangannya segera mengandung dibandingkan dengan pria yang tidur selama 8 hingga 7 jam tiap malam.
Jumlah waktu tidur yang kurang dapat menurunkan produksi hormon testosteron, yaitu hormon yang penting dalam pembentukan sperma. Sedangkan pria yang tidur selama lebih dari 9 jam per malam menunjukkan kesuburan yang rendah. Maka dari itu, tidurlah setidaknya 7 jam dalam semalam.
Penggunaan pelumas yang salah
Beberapa jenis pelumas memiliki efek yang buruk bagi motilitas (kemampuan sperma untuk berenang di dalam vagina untuk membuahi sel telur) sperma. Penggunaan pelumas yang terlalu kental dapat membuat sperma sulit bergerak.
Selain itu, terdapat kandungan asam klorida pada beberapa pelumas, yang merupakan pembunuh sperma. Maka, gunakanlah pelumas yang berbahan dasar air dan bebas asam klorida.
Tidak pernah atau jarang makan ikan-ikanan
Makan ikan ternyata juga dapat meningkatkan kualitas sperma. Berdasarkan studi ilmiah mengenai makanan dan kualitas sperma, pria yang memakan lebih banyak ikan (terutama ikan yang kaya kandungan omega-3 seperti tuna dan salmon) memiliki jumlah sperma yang banyak, level sperma yang baik dan sperma yang sehat dibandingkan dengan orang-orang yang jarang makan ikan.
Sebaliknya, pria yang lebih sering makan daging-dagingan (terutama daging olahan seperti sosis dan salami), memiliki jumlah sperma yang sangat sedikit dan memiliki kadar tinggi sperma dengan bentuk yang abnormal dibandingkan dengan pria yang lebih sedikit makan daging.
Terlalu banyak makan / minum yang manis
Terlalu banyak makan atau minum yang manis dapat menyebabkan resistensi insulin, yaitu suatu kondisi saat sel tubuh tidak dapat lagi menerima glukosa dari dalam darah dan menggunakannya sebagai energi.
Resistensi insulin dapat menyebabkan peradangan, yang dapat mengurangi kemampuan sperma untuk bergerak. Selain gula, kebiasaan minum soda dapat menyebabkan kegemukan.
Kegemukan dapat menyebabkan tubuh memompa lebih sedikit testosteron dan lebih banyak esterogen yang buruk bagi kesuburan. Tumpukan lemak di paha dan selangkangan juga dapat meningkatkan temperatur buah zakar. Peningkatan temperatur yang berlebihan dapat berakibat buruk bagi sperma.
Stres berlebihan
Pria dengan kadar stres tinggi dapat mengurangi kualitas sperma daripada pria yang tidak pernah merasa stres. Terlalu stres dapat mengurangi kadar hormon reproduksi atau menyebabkan terbentuknya protein peradang yang dapat merusak sperma.
Temukan jalan Anda sendiri untuk keluar dari stres yang berlebihan seperti mengobrol dengan pasangan, berolahraga atau rekreasi.
Menyimpan handphone di saku celana
Menurut kesimpulan studi, paparan radiasi dari handphone dapat merusak kemampuan sperma untuk bergerak dan menurunkan jumlah sperma. Selain merusak kemampuan sperma untuk bergerak, radiasi dari handphone dapat merusak DNA yang berdampak pada sperma.
Panas yang ditimbulkan handphone dapat meningkatkan suhu buah zakar dan menurunkan produksi sperma. Kurangilah menyimpan handphone di saku celana, simpanlah di kantong jaket atau tas.
Terlalu banyak minum minuman beralkohol
Minum minuman beralkohol sekali-sekali tidak apa-apa, misalkan pada saat makan malam bersama pasangan. Namun, menurut ahli, ada hubungan antara terlalu banyak minum minuman beralkohol dengan kadar testosteron yang rendah, jumlah sperma yang rendah dan sedikitnya jumlah sperma yang sehat.
Minum minuman beralkohol lebih dari 25 kali tiap minggu berhubungan dengan penurunan kualitas sperma, menurut suatu studi. Pria yang minum hingga 40 kali tiap minggu memiliki 33 persen jumlah sperma dan 51 persennya merupakan sperma yang kurang sehat, dibandingkan dengan pria yang minum hanya 5 kali per minggu.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.