Sering kali kita mendengar istilah stroke, dan ini sering kali dikaitkan dengan kondisi seseorang yang sakit berat atau bahkan kematian, begitu seramnya jangan sampai kita tidak mengenali tanda-tanda serangan stroke saat baru muncul.
Stroke merupakan gangguan fungsi otak yang terjadi karena terhentinya suplai darah ke otak, baik karena sumbatan (stroke iskemik) ataupun karena pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Stroke terjadi secara mendadak, kapanpun dan di manapun, saat beristirahat maupun saat beraktifitas.
- Pengertian, Jenis, dan Gejala Stroke
Sering kali serangan stroke begitu mengagetkan, membuat panik orang-orang sekitar dan begitu menyakitkan bagi penderitanya, karena ini merupakan kodisi yang mengancam nyawa maka harus ditangani dengan cepat, untuk itu kita harus mengenali gejala stroke sedini mungkin dengan langkah mudah.
FAST untuk Mendeteksi Tanda dan Gejala Awal Stroke
Tanda-tanda dan gejala stroke bervariasi dari orang ke orang, tapi biasanya muncul mendadak. Karena kita tahu bahwa otak memiliki bagian tertentu untuk fungsi tertentu, maka gejala stroke akan tergantung pada bagian otak mana yang terkena, sehingga yang terganggu adalah fungsi bagian otak tersebut.
ilustrasi serangan stroke
Walau demikian, ada petunjuk mudah bagi kita untuk mengenali gejala stroke yang utama dan ini dapat diingat dengan mudah sehingga bisa dilakukan dengan cepat. Disebut dengan metode FAST yang merupakan singkatan dari Face-Arms-Speech-Time.
Berikut penjelasannya:
- FACE (Wajah) - wajah bisa mengalami lumpuh sebelah, dapat kita amati bahwa ketika dia tersenyum maka sudut bibir hanya mengangkat sebelah atau mata terlihat terkulai. Bedakan ini dengan lumpuh wajah sebelah Bell's Palsy
- ARMS (Lengan) - Mintalah seseorang yang dicurigai stroke untuk mengangkat tangannya. Stroke dicrugia ketika dia tidak mampu mengangkat salah satu atau kedua lengan karena lemah, disamping itu lengan juga bisa mengalami mati rasa, bisa juga mengalami kesemutan.
- SPEECH (Bicara) - Bicara cadel atau pelo, atau tidak dapat berbicara sama sekali meski terlihat sadar.
- TIME (Waktu) - Setiap detik sangatlah berharga, jadi sekarang saatnya menghubungi atau membawa pasien ke UGD sesegera mungkin, ketika melihat salah satu tanda-tanda atau gejala-gejala stroke di atas.
Sangat penting bagi kita untuk selalu ingat tanda-tanda stroke di atas, terlebih lagi apabila saat ini Anda hidup bersama atau sedang merawat seseorang yang berisiko tinggi, seperti lansia atau seseorang yang memiliki penyakit diabetes melitus atau tekanan darah tinggi.
Gejala Serangan Stroke Lainnya
Cara di atas merupakan metode cepat sebagai pedoman bagi kita untuk mengenali gejala awal stroke, namun terkadang serangan stroke dapat menyebabkan gejala yang berbeda. Gejala dan tanda-tanda lainnya yang perlu juga kita ketahui termasuk:
- Lumpuh total pada salah satu sisi tubuh
- Tiba-tiba penglihatan kabur atau bahkan tidak bisa melihat.
- Pusing
- Rasa bingung
- Kesulitan memahami apa yang orang katakan
- Gangguan keseimbangan dan koordinasi
- Kesulitan menelan (disfagia) bukan sakit menelan
- Sakit kepala yang muncul secara tiba-tiba dan sangat parah sehingga rasa sakit itu merupakan yang terhebat selama ini.
- Penurunan kesadaran
Apabila gejala-gejala yang kami sebutkan di atas hilang dengan cepat (dalam waktu kurang dari 24 jam), maka hal itu bukanlah stroke, melainkan transient ischemic attack (TIA) atau stroke ringan. Namun kondisi ini bisa menjadi risiko untuk terkena stroke yang sebenarnya dalam waktu dekat.
Mengenal Gejala Sroke Ringan atau 'Mini-stroke' (TIA)
Gejala-gejala TIA adalah sama seperti stroke, tetapicenderung hanya berlangsung antara beberapa menit dan beberapa jam sebelum akhirnya menghilang sepenuhnya.
Meskipun gejala tanpaknya membaik, stroke ringan tidak boleh diabaikan karena merupakan tanda peringatan yang serius yaitu adanya masalah pada suplai darah ke otak dan berarti ini bisa menjadi risiko untuk terkena stroke yang sebenarnya dalam waktu dekat.
- Faktor Risiko Stroke
Oleh karena itu, tetaplah hubungi dokter ketika yang Anda alami adalah sroke ringan, agar mendapatkan penanganan selanjutnya yang sesuai.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.