Pil KB merupakan salah satu alat kontrasepsi oral yang paling banyak dipilih oleh pasangan suami istri ketika ingin menunda maupun mencegah kehamilan. Pil KB memiliki peluang keberhasilan yang cukup tinggi, yakni di atas 90%, ketika digunakan dengan cara yang benar.
Pil KB mengandung hormon sintesis yang berfungsi untuk mencegah kehamilan dengan mencegah terjadinya ovulasi setiap bulannya. Selain bekerja dengan mencegah sel telur keluar dari indung telur menuju tuba falopi (ovulasi), pil KB bekerja dengan membuat leher rahim (serviks) mengeluarkan lendir yang lebih sedikit, tetapi lebih tebal untuk membuat sperma tidak dapat masuk ke dalam rahim.
Pil KB juga bekerja dengan cara membuat lapisan pada dinding rahim menipis sehingga sel telur yang apabila sudah dibuahi oleh sperma tidak akan bisa menempel pada dinding rahim. Dengan kinerjanya yang demikian, peluang terjadinya kehamilan menjadi sangat kecil.
Anda yang ingin memutuskan mengkonsumsi pil KB perlu mengetahui bahwa terdapat dua jenis pil KB yang dapat dipilih, yaitu pil mini dan pil kombinasi. Pil mini hanya mengandung satu buah hormon sintetis progestin dengan jumlah pil sebanyak 28 buah. Semua pil ini harus anda konsumsi setiap hari pada jam yang sama.
Sementara pil kombinasi terkandung dua jenis hormone, yakni hormone sintetis estrogen dan progestin. Pil kombinasi umumnya digunakan selama 21 sampai 24 hari. Sementara ada pula pil pengingat yang diminum dari 4 sampai 7 hari.
Tingkat keberhasilan dari konsumsi kontrasepsi oral pil KB cukup tinggi yakni sampai 99% jika dikonsumsi rutin untuk mencegah kehamilan. Akan tetapi, Anda jangan berpikir bahwa setelah minum pil KB pasti tidak akan hamil karena peluang keberhasilannya besar.
Meski hanya tersisa sedikit peluang untuk hamil, tetap masih ada peluang tersisa untuk hamil ketika mengonsumsinya. Kebiasaan yang tidak tepat dalam mengonsumsi pil KB juga berperan menurunkan peluang keberhasilan sehingga meningkatkan risiko kehamilan. Apa sajakah kebiasaan tidak tepat itu? Berikut ulasannya.
Mengonsumsi pil KB bersamaan dengan suplemen herbal atau obat tertentu
Beberapa jenis obat memiliki efek menghambat kinerja pil KB sehingga dapat menurunkan tingkat keberhasilan pil KB. Beberapa obat seperti antibiotik akan memberikan efek tertentu pada pil KB dan sebagiannya lagi tidak berpengaruh.
Obat lain misalnya rifampisin merupakan obat tuberculosis dapat menghambat kinerja pil KB. Begitu pula dengan obat yang bekerja sebagai stabilisator mood seperti obat HIV dan epilepsi dapat mengganggu kerja pil KB.
Mengonsumsi alkohol
Mengonsumsi alkohol hingga kehilangan kesadaran diri dapat menyebabkan wanita lupa mengonsumsi pil KB tepat waktu sehingga mengurangi efektivitas.
Penyimpanan tidak tepat
Jangan biarkan pil KB berada di tempat yang terlalu panas dan lembab. Simpanlah pil KB pada tempat dengan suhu kamar dalam kemasan aslinya. Jangan buka pil dalam kemasan jika tidak langsung diminum.
Mengonsumsi tidak tepat waktu
Pil KB bekerja dengan mengatur tingkat hormon dalam tubuh. Jika Anda melewatkan satu dosis pil KB sehari saja, kadar hormon dalam tubuh dapat berubah. Akibatnya adalah penurunan efektivitas kinerja pil KB dan peningkatan potensi kehamilan.
Muntah
Usahakan untuk tidak mengalami muntah tepat beberapa saat setelah mengonsumsi pil KB. Tubuh memerlukan waktu kurang lebih 45 menit hingga seluruh kandungan dalam pil KB terserap. Jika lupa mengonsumsi pil KB, sebaiknya Anda tetap melanjutkan meminumnya pada hari berikutnya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.