Mean Corpuscular Volume atau MCV adalah ukuran atau volume rata-rata sel darah merah pada tubuh manusia. Kadar MCV bisa diketahui melalui tes darah lengkap (complete blood count / CBC) yang digunakan untuk mengukur berbagai komponen darah, termasuk sel darah merah.
Mengetahui nilai MCV dapat bermanfaat untuk mendiagnosis atau memantau kelainan sel darah merah. Pada pembahasan ini kita akan mengetahui berapa nilai MCV normal, kondisi yang dapat menyebabkan MCV abnormal serta bagaimana mengobati kelainan-kelainannya.
Darah kita mengandung sel darah putih (leukosit), sel darah merah (eritrosit) dan trombosit serta plasma, sebagai komponen utamanya.
Sel darah merah berbentuk gepeng (piringan) dan mengandung molekul yang disebut hemoglobin (Hb). Hemoglobin inilah yang memberikan warna merah pada eritrosit dan membantu membawa oksigen dari paru-paru ke sel-sel tubuh di tempat yang dibutuhkan.
Agar bekerja efektif, maka sel darah merah harus memiliki volume atau ukuran yang tepat. Hal ini dianalogikan seperti keranjang angkut yang ukurannya harus pas agar barang bawaan bisa terbawa dengan baik. Jika terlalu kecil, tentu saja tidak akan bisa membawa semua barang yang dibutuhkan dan jika terlalu besar, bisa menyebabkan ketidaknyamanan serta memakan terlalu banyak ruang atau bahkan menyebabkan kerusakan barang bawaan.
Berapa Nilai MCV Normal?
Volume sel darah merah atau MCV normal pada orang dewasa adalah sekitar 80 - 100 fL.
Tabel nilai normal MCV berdasarkan usia
Usia | MCV normal |
Dewasa | 80 – 100 fL |
Bayi baru lahir | 98 – 122 fL |
Anak usia 1-3 tahun | 73 – 101 fL |
Anak usia 4-5 tahun | 72 – 88 fL |
Anak usia 6-10 tahun | 69 – 93 fL |
* fL adalah Femtoliter, unit di mana MCV diukur. 1 fL setara dengan 0.0000000000000001 liter.
Meskipun sebagian besar laboratorium modern dapat menentukan MCV secara langsung selama tes darah, namun nilai MCV juga dapat dihitung dari nilai hematokrit dibagi dengan jumlah sel darah merah.
Mengapa memerlukan tes darah MCV?
Dokter atau penyedia layanan kesehatan umumnya menganjurkan pemeriksaan darah lengkap yang di dalamnya mencakup tes MCV sebagai bagian dari pemeriksaan rutin. Di samping itu, pemeriksaan darah ini juga dianjurkan ketika seseorang dicurigai memiliki gejala kelainan darah.
Gejala-gejala kelainan darah meliputi:
- Kelelahan.
- Lemas.
- Pendarahan atau memar yang tidak biasa.
- Tangan dan kaki dingin.
- Kulit pucat.
Seperti apa kelainan atau MCV Abnormal?
Ketika pemeriksaan darah lengkap selesai dilakukan, maka setidaknya hasil yang keluar adalah nilai dari MCV, Hemoglobin, jumlah sel darah putih, dan kadar trombosit.
Kadar hemoglobin (Hb) akan menunjukkan adanya anemia atau tidak, dan hasil tes MCV darah akan memberikan informasi lebih lanjut. Nilai MCV sangat membantu dalam memberikan informasi jenis anemianya.
- MCV rendah menunjukkan bahwa volume sel darah merah di bawah normal, suatu kondisi yang disebut sebagai Microcytosis (sel kecil). Eritrosit yang terlalu kecil berarti hanya mampu membawa oksigen dalam jumlah yang sedikit, sehingga menyebabkan tubuh lemas atau mudah lelah.
- MCV tinggi menunjukkan bahwa volume sel darah merah di atas normal alias terlalu besar, suatu kondisi yang disebut Macrocytosis (sel besar). Bila sel terlalu besar, maka eritosit akan mudah pecah saat melewati kapiler kecil yang mengalirkan darah ke sel-sel tubuh.
Seseorang bisa memiliki MCV rendah dengan kadar hemoglobin normal ataupun rendah.
Apa Penyebab MCV Tinggi?
Penyebab umum MCV tinggi pada hasil pemeriksaan darah lengkap yaitu:
- Kekurangan vitamin B12.
- Defisiensi asam folat.
- Konsumsi Alkohol berlebhan.
Berikut penjelasannya..
Kekurangan Vitamin B12
Vitamin B12 diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dengan tepat. Jika kadar vitamin kurang, entah itu karena kurangnya asupan makanan atau simpanan dalam tubuh yang menipis, maka bisa menyebabkan MCV tinggi.
Untuk mengetahui hal ini, dokter dapat dengan mudah meminta tes darah sederhana untuk mengukur jumlah vitamin B12 dalam darah.
Defisiensi vitamin B12 dapat diatasi dengan berbagai cara sebagai berikut:
- Jika disebabkan oleh diet yang buruk atau penggunaan alkohol berlebihan, pengobatannya adalah dengan menggunakan tablet oral vitamin B12, yang disebut sianokobalamin.
- Jika disebabkan oleh faktor intrinsik atau kelainan tubuh, maka diperlukan vitamin B12 dalam bentuk injeksi.
Dalam waktu tiga bulan, seharusnya kembali normal.
Defisiensi Asam Folat
Asam folat atau folat, juga diperlukan untuk produksi energi dan pembentukan sel darah merah. Zat ini juga membantu membangun sistem kekebalan tubuh kita dengan memperkuat produksi sel darah putih. Bahkan asam folat diperlukan untuk reproduksi semua sel dalam tubuh.
Kurangnya jumlah asupan folat dalam makanan atau akibat penggunaan obat seperti metotreksat atau hidroksiurea dapat menyebabkan Macrocytosis. Jika sudah terbukti dari hasil pemeriksaan bahwa kadar asam folat Anda rendah, maka terapi penggantian tablet asam folat 5mg, yang diminum sekali sehari selama 4 bulan biasanya cukup untuk mengatasinya.
Kelebihan Alkohol
Tubuh kita membutuhkan banyak vitamin B untuk metabolisme alkohol. Begitu jumlah konsumsi alkohol berlebihan dalam waktu lama, maka tentu saja akan menyebabkan tubuh kekurangan vitamin B12. Inilah yang kemudian menyebabkan pembentukan sel darah merah yang besar seperti dijelaskan sebelumnya.
Apa Penyebab MCV Rendah?
Jika melihat data statistik, MCV rendah lebih umum terjadi dibanding MCV tinggi. Berikut adalah penyebab umum MCV rendah:
- Kehilangan darah kronis
- Anemia Defisiensi Besi
- Thalassemia
Berikut penjelasannya..
Kehilangan darah kronis
Kehilangan darah kronis sangat umum terjadi, terutama pada wanita dengan menstruasi lama atau berat. Umumnya kondisi ini disertai dengan kadar zat besi yang rendah dalam darah.
Kehilangan darah kronis juga bisa timbul dari perdarahan dari bagian usus manapun. Misalnya pendarahan lambung atau duodenum akibat ulkus, bisa juga timbul dari kehilangan darah kronis akibat wasir (ambeien).
Anemia Defisiensi Besi
Zat besi adalah bahan penting yang dibutuhkan untuk membuat hemoglobin. Kadar zat besi yang rendah dalam darah dapat menyebabkan pembentukan sel darah merah yang berukuran kecil, hasilnya tes darah MCV menjadi rendah.
Kekurangan zat besi dapat terjadi akibat:
- Asupan dari makanan yang kurang.
- Kehilangan darah akibat perdarahan menstruasi yang berat.
- Pendarahan usus - misalnya akibat cacing tambang atau schistosomiasis, ulkus, wasir, penggunaan aspirin jangka panjang.
- Makanan tinggi fosfor.
- Penyerapan makanan yang kurang optimal.
- Penyakit kronis.
- Konsumsi teh dan kopi berlebih.
- Penggunaan antasida yang berlebihan.
Pengobatan kekurangan zat besi biasanya dengan cara meminum tablet besi. Dosis rasionalnya adalah 100 sampai 200 mg zat besi yang diambil pada perut kosong atau bersamaan dengan vitamin C, sekali, dua atau tiga kali sehari, tergantung pada tingkat kekurangan zat besinya.
Thalassemia
Thalassaemia adalah kondisi yang diwariskan dimana tubuh tidak mampu menghasilkan komponen merah darah yang disebut hemoglobin dengan benar. Kegagalan untuk mensintesis globin ini menyebabkan produksi sel darah merah berukuran kecil, menyebabkan MCV rendah. Umur erotrosit juga menjadi pendek, ini pulalah yang menyebabkan anemia.
Pengobatan biasanya dilakukan dengan transplantasi sumsum tulang khususnya pada kasus yang parah. Menghindari suplemen zat besi juga menjadi suatu keharusan, karena hal ini dapat menyebabkan kelebihan zat besi dan kerusakan organ.
Penyebab lain dari hasil MCV Abnormal
Penyakit yang dapat menyebabkan MCV tinggi:
- Penyakit hati.
- Hypothyrodism - tingkat tiroid rendah (myxoedema).
- Anemia pernicious (sama dengan defisiensi B12).
- Anemia aplastik.
- Penyakit paru hipoksia.
- Myelodysplasia.
- Setelah Transplantasi Ginjal.
- Penggunaan obat sitotoksik.
Penyakit yang dapat menyebabkan MCV rendah:
- Penyakit celiac.
- Penyerapan usus buruk.
- Anemia sideroblastik.
- Kekurangan enzim sel darah merah.
- Gangguan makan - anoreksia nervosa, bulimia.
- Obat yang menghambat penyerapan, seperti metformin.
- Toksisitas timah dan beberapa toksisitas logam berat.
Jika kadar MCV tidak dalam kisaran normal, tidak berarti Anda memiliki masalah medis yang memerlukan perawatan. Pola makan, tingkat aktivitas, obat-obatan, siklus menstruasi pada wanita, dan hal lainnya dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. Oleh sebab itu, berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui arti dari hasil pemeriksaan darah Anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.