Menangani Diare pada Balita

Dipublish tanggal: Feb 26, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 19, 2019 Waktu baca: 4 menit
Menangani Diare pada Balita

Yang namanya balita, pasti sering mengalami sakit-sakitan, mulai dari batuk pilek hingga diare. Hal ini wajar terjadi karena masa balita adalah masa tumbuh kembang, tidak hanya tumbuh kembang dalam hal berat badan dan tinggi badan, namun juga tumbuh kembang dalam hal ketahanan fisik melawan penyakit.

Sebagai orang tua, tentu saja Anda akan panik jika Anak Anda sakit dan tidak sembuh-sembuh dalam beberapa hari. Tentu saja orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. 

Iklan dari HonestDocs
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

Tapi banyak orang tua yang kurang informasi mengenai bagaimana menjaga kesehatan putra-putri mereka, sebagai contoh, ada orang tua yang bertanya kepada seorang dokter, “Dok bisa saya minta obat untuk menghentikan mencret anak saya?” 

Mungkin orang dewasa membutuhkan obat sejenis diapet atau diatab yang mana merupakan pil anti mencret. Namun untuk anak-anak penanganannya sangat berbeda.

Sebelum membahas diare lebih lanjut, harus disetujui bersama, bahwa pengertian diare adalah frekuensi BAB yang lebih dari 3 kali dalam 24 jam dan ditandai dengan adanya perubahan konsistensi tinja dari padat menjadi cair.

Penanganan diare pada balita, secara garis besar memiliki prinsip “memasukan kembali apa yang sudah  dikeluarkan”, jadi tidak ada dikenal istilah magic pil untuk menghentikan diare seketika.

Apa yang menjadi penyebab utama Diare pada balita?

Diare bisa mengancam jiwa dan harus diobati pada balita. Untuk mengobati diare, tentu kita harus menggantikan cairan yang banyak dikeluarkan akibat diare kronis. Namun selain itu, kita juga harus mengetahui hal apa yang menyebabkan diare pada anak, agar kita sebagai orang tua bisa menghindari faktor resiko yang menyebabkan diare pada anak Anda. 

Berikut adalah beberapa penyebab utama diare pada Anak dan tanda-tanda khas untuk setiap penyebabnya.

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

  • Diare cair akut    
    Diare cair akut adalah diare yang paling sering terjadi pada balita, dan umumnya disebabkan oleh bakteri e. coli tipe EPEC. Diare ini memiliki ciri-ciri dengan frekuensi BAB lebih dari 3 kali sehari dan berlangsung berlangsung kurang dari 14 hari. Diare ini umumnya tidak mengandung darah
  • Diare karena Kolera        
    Diare ini ditandai dengan tinja berwarna seperti air cucian beras yang sering dan banyak dan cepat menimbulkan dehidrasi berat, atau Diare dengan dehidrasi berat selama terjadi KLB kolera, atau Diare dengan hasil kultur tinja positif untuk V. cholerae O1 atau O139
  • Disenteri 
    Diare yang disebabkan oleh diare bacillary disenteri dan memiliki ciri khas Diare berdarah (terlihat atau dilaporkan)
  • Diare terkait antibiotik (antibiotic associated diarrhea)  
    Diare yang terjadi akibat mendapat pengobatan antibiotik oral spektrum luas
  • Invaginasi           
    Terjadi jika adanya masalah dalam usus yang masuk ke dalam usus yang lain sehingga menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan. Diare akibat invaginasi ditandai dengan dominan darah dan lendir dalam tinja, adanya Massa intra abdominal (abdominal mass) atau benjolan pada perut anak dan jika terjadi pada bayi, bayi akan menangis keras dan pucat.

Penanganan Diare pada balita berdasarkan derajat dehidrasi

Penanganan diare memang tergantung faktor penyebabnya, sebagai contoh, diare akibat antibiotik dapat ditangani dengan penghentian antibiotik, diare karena invaginasi membutuhkan prosedur pembedahan.

Namun secara umum, untuk menyelamatkan nyawa sang Anak, prosedur penanganan awal akan berdasarkan derajat dehidrasinya. 

Derajat dehidrasi akibat Diare

Derajat dehidrasi pada anak dibagi menjadi 3, yaitu diare tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan sedang dan dehidrasi berat. Hal ini sesuai dengan standar pengobatan yang akan diberikan pada anak yang mengalami diare.

  • Dehidrasi berat     
    Ciri-ciri dari anak diare dengan dehidrasi berat adalah terdapat dua atau lebih tanda-tanda sebagai berikut : letargis/tidak sadar, mata cekung, malas minum, cubitan kulit perut kembali sangat lambat (>2 detik)
  • Dehidrasi ringan sedang
    Ciri-ciri dari anak diare dengan dehidrasi  ringan sedang adalah terdapat dua , minum dengan lahap, cubitan kulit kembali lambat.
  • Diare tanpa dehidrasi
    tidak terdapat cukup tanda untuk diklasifikasikan sebagi dehidrasi ringan  atau berat atau diare pada anak tanpa tanda-tanda dehidrasi yang berarti.

Rencana terapi A, untuk anak Diare tanpa dehidrasi

1. Beri cairan tambahan

    Jelaskan kepada ibu :

  • pada bayi muda, pemberian ASI merupakan pemberian cairan tambahan yang utama. beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap pemberian
  • jika anak memperoleh ASI ekslusif, beri oralit atau air matang sebagai tambahan
  • jika anak tidak memperoleh ASI ekslusif, beri 1 atau lebih cairan berikut : oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air matang

Anak harus diberi larutan oralit dirumah, jika :

Iklan dari HonestDocs
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

  • anak telah diobati dengan rencana terpai B dan C dalam kunjungan ini
  • anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah

Ajari ibu cara mencampur dan memberikan oralit            

  • < 2 tahun : 50 sampai 100 ml setiap kali BAB            
  • > 2 tahun : 100 sampai 200 ml setiap kali BAB
    atau 10 cc/kgBB/setiap kali BAB            

Cara meminumkan :

  • minumkan sedikit sedikit tetapi sering
  •  jika anak muntah, tunggu 10 menit lalu lanjut dengan lebih lambat
  • teruskan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti

2. Beri tablet zinc     

Pada umur 2 bulan keatas, beri tablet zinc selama 10 hari dengan dosis :

  • < 6 bulan : 1/2 tablet (10mg)/hari      
  • > 6 bulan : 1 tablet (20mg)/ hari 3. lanjut pemberian makan/ASI    

3. Lanjut pemberian Makan/ASI

Rencana terapi B, untuk anak diare dengan dehidrasi sedang/ringan 

1. Jumlah oralit yang diperlukan 3 jam pertama : 75 ml/kgBB     

  • mulailah memberi makan segera setelah anak ingin makan     
  • lanjutkan pemberian ASI 

2. Berikan tablet zinc selama 10 hari 

3. Setelah 3 jam :      

  • ulangi penilaian derajat dehidrasinya      
  • pilih rencana terapi yang sesuai 

 4. Jika ibu memaksa pulang sebelum pengobatan selesai :

  • tunjukan cara membuat oralit dirumah     
  • tunjukan berapa larutan yang diberikan selama 3 jam pengobatan      
  • berikan oralit yang cukup untuk dehidrasi

Rencana terapi C, untuk anak diare dengan dehidrasi berat

Berikan cairan intravena secepatnya. jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut, sementara infus disiapkan. beri 100 ml/kgbb cairan ringer laktat atau ringer asetat (atau jika tidak tersedia, gunakan larutan NaCl) yang dibagi sebagai berikut :


        umur                      30ml/kgbb selama(I)                70ml/kgbb selama    
    <12 bulan                      1 jam                                      5 jam
  12 bulan - 5 th                 30 menit                                 2,5 jam

Diare adalah masalah yang paling sering terjadi pada anak-anak. Penanganan diare sebenarnya cukup mudah dan memiliki kemungkinan sembuh yang tinggi jika diobati secara sistematis. 

Sayangnya, banyak orang tua yang menyepelekan hal ini dan tidak cepat ke dokter untuk mendapatkan penanganan, hingga akhirnya diare yang awalnya bisa ditangani dengan baik, malah berkaibat fatal. Untuk itu dihimbau untuk para orang tua untuk segera memeriksakan anak Anda, jika anak Anda mengalami diare lebih dari 3 hari.

9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Hyman, P. E., Milla, P. J., Benninga, M. A., Davidson, G. P., Fleisher, D. F., Taminiau, J. (2006). Childhood functional gastrointestinal disorders: Neonate/toddler. Gastroenterology, 130(5), 1519-1526 (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16678565)
Hyams, J., Colletti, R., Faure, C., Gabriel-Martinez, E., Maffei, H. V., Morais, M. B., … Vandenplas, Y. (2002). Functional gastrointestinal disorders: Working Group Report of the First World Congress of Pediatric Gastroenterology, Hepatology, and Nutrition. J Pediatr Gastroenterol Nutr, 35 Suppl 2, S110-117 (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12192179)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app