Gigi terbentuk dari kombinasi antara jaringan yang lunak dan keras. Anda mungkin tidak mengira bahwa gigi itu hidup, tetapi gigi yang sehat memang hidup.
Ketika saraf pada putih gigi, yang mana merupakan lapisan bagian dalam, mengalami kerusakan, seperti ketika terjadi cidera atau pembusukan, akan terjadi penghentian aliran darah ke gigi.
Hal ini bisa menyebabkan infeksi dan menyebabkan saraf mati. Hal ini juga kadang disebut juga dengan gigi nonvital.
Apakah gigi yang mati?
Gigi yang mati adalah gigi yang tidak lagi menerima suplai oksigen segar. Pada kebanyakan orang, perubahan warna mungkin menjadi satu dari tanda pertama gigi yang mati. Anda mungkin juga mengalami nyeri pada gigi atau gusi.
Gigi yang sehat biasanya berwarna putih, meskipun warnanya akan bervariasi tergantung pada makanan apa yang Anda makan dan kebersihan mulut.
Contohnya, jika Anda secara rutin mengonsumsi makanan yang menyebabkan noda pada gigi seperti kopi, blueberry, atau anggur merah, atau Anda merokok, gigi Anda akan tidak putih atau kuning terang.
Namun, warna ini biasanya akan hilang.
Jika Anda memiliki gigi yang mengalami perubahan warna karena mati, gigi akan terlihat berbeda warnanya dibandingkan dengan gigi lainnya. Gigi yang mati akan terlihat kekuningan, coklat terang, keabuan bahkan hitam.
Gigi akan terlihat seakan membengkak. Perubahan warna ini akan meningkat seiring waktu seiring dengan pembusukan gigi dan saraf mati.
Nyeri adalah gejala lain yang mungkin terjadi. Beberapa orang tidak mengalami nyeri apapun. Orang lain akan merasakan nyeri yang ringan, dan beberapa orang lain mengalami nyeri yang intens.
Nyeri biasanya disebabkan oleh saraf yang mati. Nyeri juga bisa disebabkan oleh infeksi. Tanda infeksi lainnya antara lain:
- Rasa tidak enak pada mulut Anda
- Bau nafas yang tidak enak
- Bengkak di gusi Anda
Jika Anda mengalami gejala lain gigi yang mati, merupakan hal yang penting untuk memeriksakan ke dokter gigi.
Apa yang menyebabkan gigi mati?
Cidera atau trauma pada gigi adalah salah satu penyebab yang mungkin kematian gigi. Contohnya, terpukul pada bagian gigi karena bola sepak atau tersandung dan gigi terbentur pada sesuatu dapat menyebabkan gigi mengalami kematian.
Gigi juga akan mati dengan cepat, dalam waktu harian, atau perlahan, atau setelah beberapa bulan atau tahun.
Gigi juga bisa mengalami kematian sebagai akibat kehigienisan mulut yang buruk. Hal ini biasa menyebabkan gigi berlubang, yang jika tidak diobati bisa menyebabkan kerusakan pada gigi.
Lubang pada gigi dimulai pada enamel, yaitu bagian pelindung gigi terluar pada gigi Anda. Jika tidak diobati, bakteri penyebab lubang akan memakan enamel dan secara berkala akan mencapai putih gigi.
Jika sudah mencapai putih gigi, akan terjadi infeksi, yang akan menghentikan aliran darah dan secara berkala akan menyebabkan kematian pada gigi.
Anda juga mungkin mengalami nyeri yang intens ketika lubang sudah mencapai putih gigi.
Manajemen nyeri
Jika gigi Anda sakit, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan di rumah sambil menunggu pengobatan
- Hindari makanan yang panas. Hal ini bisa meningkatkan inflamasi, yang bisa menyebabkan nyeri menjadi lebih parah.
- Minumlah obat anti-inflamasi yang dijual bebas, seperti ibuprofen.
- Hindari makanan yang keras. Memaksa menggigit makanan yang keras akan memperburuk saraf yang rusak.
Tips pencegahan
Mencegah kematian gigi tidak selalu berhasil, tetapi ada beberapa hal yang bisa mengurangi risiko Anda mengalaminya.
- Praktikkan kebersihan mulut yang baik. Sikatlah gigi Anda dua kali sehari dan lakukan flossing setidaknya sekali sehari.
- Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter setiap enam bulan. Perawatan gigi preventif dapat membantu menghentikan masalah sebelum munculnya masalah. Dokter gigi Anda juga bisa mengetahui tanda awal pembusukan gigi dan menanganinya sebelum pembusukan mencapai putih gigi.
- Mengenakan pelindung mulut. Jika Anda mengikuti olahraga kontak fisik, seperti hockey atau tinju, selalu kenakan pelindung mulut untuk melindungi gigi Anda dari trauma.
- Makanlah makanan yang sehat. Hindari memakan makanan yang mengandung banyak gula, yang bisa meningkatkan risiko Anda mengalami pembusukan gigi.
- Minumlah air, terutama setelah makan. Air akan membantu membersihkan bakteri dari gigi Anda di sela menggosok gigi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.