Pasien yang sedang menjalani perawatan total atau tirah baring mengalami luka terbuka dekubitus. Kali ini kita akan membahas tentang apa itu luka dekubitus, apa penyebabnya dan bagaimana cara perawatan luka dekubitus. Berikut pembahasannya.
Luka dekubitus
Luka dekubitus merupakan luka terbuka atau ulkus yang terjadi pada area kulit yang disebabkan karena tekanan dalam jangka waktu yang lama.
Tekanan pada jaringan lunak di antara tulang yang menonjol dan permukaan benda dalam waktu lama dapat menimbulkan kematian jaringan (nekrosis), sehingga menyebabkan luka terbuka (ulkus).
Umumnya hal ini terjadi pada pasien yang harus menjalani perawatan tirah baring atau pengguna kursi roda dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu luka dekubitus dikenal juga dengan luka baring. Luka ini umumnya terjadi pada area kulit dengan lemak yang rendah dan paling sering kontak dengan tempat.
Berdasarkan pada penelitian beberapa rumah sakit di Indonesia menyatakan bahwa 40 persen pasien dengan perawatan tirah baring mengalami luka dekubitus.
Umumnya diderita oleh lansia, stroke, gangguan saraf dan pasien dengan mobilitas rendah lainya. Namun tak perlu khawatir, karena luka dekubitus ini bisa disembuhkan.
Gejala dan tahapan luka dekubitus
Gejala umum luka dekubitus antara lain adalah kulit mengalami perubahan suhu dan tampak kemerahan, adanya luka terbuka pada area kulit, muncul nanah, perubahan tekstur yaitu kulit menjadi lebih lunak atau lebih keras dibagian tersebut, dan yang terakhir luka yang mengalami infeksi.
Luka dekubitus merupakan penyakit jangka panjang dengan tahapan-tahapan yang jelas.
Ada 4 tahapan yang dilalui pasien hingga menimbulkan luka dekubitus.
- Tahap pertama kulit belum mengalami luka terbuka tapi hanya perubahan warna. jika pasien dengan warna kulit cerah akan nampak kemerahan dan orang dengan kulit gelap umumnya cenderung berwarna biru sampai ungu.
- Tahap kedua kulit mulai terbuka dan mulai menunjukkan tanda-tanda kematian jaringan pada area sekitar luka. Ulkus dangkal dengan luka-luka berwarna merah muda pun mulai terlihat dan mungkin akan muncul luka lepuh yang berisi cairan.
- Tahap ketiga ulkus mulai lebih dalam dan mempengaruhi lapisan lemak sehingga tampak seperti kawah, tidak jarang juga disertai nanah (pus).
- Pada tahapan keempat mulai banyak lapisan yang terpengaruh pada tahap ini, mulai dari otot hingga tulang. Jaringan kulit mati berwarna hitam (eskar) akan timbul.
Pencegahan Luka Dekubitus
Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meminimalisir munculnya luka dekubitus ini.
- Pertama, untuk pasien tirah baring Anda bisa merubah posisi dalam jangka waktu tertentu. Hal ini cukup efektif untuk meminimalisir tekanan secara terus-menerus. Hal ini juga dapat dilakukan untuk pasien pengguna kursi roda.
- Menggunakan kasur dan bantal yang dibuat khusus juga bisa menjadi salah satu cara mencegah timbulnya luka dekubitus. Kasur dan bantal ini berisi jelly atau udara sehingga sirkulasi udara lebih lancar dan mampu mengurangi tekanan pada area tubuh pasien tirah baring.
- Jika perlu gunakan juga krim pelembab dan pelindung kulit.
- Lakukanlah pemeriksaan rutin, dengan begitu luka dekubitus pun bisa dicegah pada tahap awal dan pengobatannya pun lebih mudah.
- Jika memang sudah terlanjur mengalami luka dekubitus dan kondisinya semakin memburuk, umumnya dokter akan menyarankan untuk melakukan pengangkatan jaringan yang mati.
Jika ada sanak saudara Anda yang sedang melakukan perawatan tirah baring sebaiknya Anda melakukan hal-hal tersebut untuk mengurangi resiko timbulnya luka dekubitus.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.