Mengetahui Kebutuhan Ideal Mineral dan Vitamin Wanita

Dipublish tanggal: Mei 29, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Mengetahui Kebutuhan Ideal Mineral dan Vitamin Wanita

Kebutuhan mineral dan vitamin setiap orang umumnya berbeda. Kadar asupan vitamin dan mineral yang tepat dibutuhkan agar fungsi tubuh dapat berjalan dengan optimal. 

Sebagai wanita, Anda perlu mengetahui bahwa usia yang berbeda akan membuat kebutuhan mineral dan vitamin berbeda. Lalu, seperti apakah kebutuhan nutrisi yang tepat sesuai usia? Berikut ulasannya.

Kebutuhan vitamin dan mineral untuk wanita di bawah 40 tahun

  • Folat

Folat sangat dibutuhkan terutama untuk menunjang wanita yang sedang berada pada usia matang reproduksi. Folat berfungsi untuk mengurangi risiko kelainan lahir pada janin terutama yang berhubungan dengan otak dan tulang belakang

Selain itu, folat sangat penting untuk mencerna protein dan memproduksi sel darah merah. Oleh karena itu banyak susu ibu hamil yang diperkaya dengan folat.

Kadar folat yang dibutuhkan oleh wanita pada usia subur sebesar 400 mcg/hari yang sebaiknya dikonsumsi sejak sebelum kehamilan maupun selama masa kehamilan. Hal ini ditujukan untuk mempersiapkan tubuh wanita ketika menerima janin. 

Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG), wanita hamil membutuhkan asam folat sebanyak 600 mcg/hari.

Yodium merupakan salah satu mineral yang sangat penting bagi wanita pada usia subur karena berguna untuk mendukung perkembangan otak bayi sejak dalam kandungan. 

Wanita yang berada di usia matang di bawah 40 tahun membutuhkan Yodium setidaknya 150 mcg (microgram) berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG). Sementara kebutuhan bagi ibu hamil akan semakin meningkat, dimana ibu hamil membutuhkan asupan Yodium sebesar 220 mcg.

Kebutuhan vitamin dan mineral untuk wanita usia 41 hingga 50 tahun

Kalsium dan Vitamin D dikenal sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi yang baik. Seperti kita ketahui, semakin bertambahnya usia menyebabkan metabolisme tubuh sudah tidak sebaik saat berusia produktif, akibatnya risiko kesehatan seperti osteoporosis semakin tinggi. 

Untuk itu asupan kalsium dan vitamin D yang mencukupi sangat penting. Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk kalsium sebesar 1000 mg per hari. Sementara AKG untuk vitamin D sebesar 15 mcg.

Zat besi merupakan mineral yang sangat penting untuk memproduksi energi, kekebalan tubuh, pembentukan sel darah merah, penyembuhan luka serta menjaga kualitas organ reproduksi. 

Berdasarkan AKG, maka angka kebutuhan gizi zat besi untuk wanita kelompok usia antara 40 hingga 50 tahun adalah 25 mg/hari.

Kebutuhan vitamin dan mineral untuk wanita usia 51 hingga 60 tahun

  • Kalsium dan Vitamin D

Wanita usia di atas 50 tahun umumnya sudah mengalami menopause. Akibatnya kadar hormone pada tubuh pun akan berubah dan berisiko lebih besar mengalami osteoporosis. 

Oleh karena itu kecukupan asupan kalsium dan Vitamin D akan berguna untuk mengurangi risiko patah tulang pinggul akibat pengeroposan tulang.

Asupan Vitamin B untuk wanita yang berada di usia di atas 50 tahun lebih tinggi dibanding kelompok lain. Vitamin B6 berperan pada lebih dari 100 reaksi enzim pada tubuh yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh. Selain itu keberadaan asam folat dan Vitamin B6 dan B12 berfungsi untuk:

Kebutuhan vitamin untuk wanita di atas 70 tahun

  • Vitamin D

Wanita di kelompok ini membutuhkan asupan vitamin D lebih banyak dibanding kelompok muda yaitu sebesar 20 mg/hari. Vitamin D bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang dan mempertahankan massa otot.


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Wienecke E, et al. (2016). Long-term HRV analysis shows stress reduction by magnesium intake. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27933574)
Vitamin D [Fact sheet]. (2016). (https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminD-Consumer/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app