Menggendong bayi dengan kain (diselempangkan), menjadi pilihan bagi banyak orang tua. Selain menghindari tangan menjadi pegal-pegal, menggendong dengan teknik ini juga membuat Anda tetap dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Cara menggendong ini aman dilakukan. Namun, Anda harus melakukannya dengan tepat.
Perlu Anda ingat bahwa otot-otot pada leher bayi masih sangat lemah. Bahkan pada beberapa bulan awal kelahirannya, bayi belum dapat mengontrol kepalanya sendiri. Jika cara penggunaan kain gendongan salah, misalnya ikatan kain terlalu kencang menekan kepalanya (hidung dan mulut) atau posisi kepala bayi terlalu menekuk ke bagian dada sehingga oksigen terhambat, bayi akan kesulitan bernapas. Kondisi ini juga menyulitkan bayi untuk menangis. Resiko terbesarnya yakni dapat menyebabkan kematian pada bayi.
Untuk menghindari bahaya diatas, saat Anda menggendong, pastikan wajah bayi tidak tertutup oleh kain dan Anda dapat melihat wajahnya. Terutama jika Anda menggendong sambil menyusui. Hati-hati jika Anda membungkuk, misalnya untuk duduk atau mengambil sesuatu yang jatuh, lebih baik membungkuk dengan lutut daripada pinggang, untuk menghindari bayi ikut jatuh dan cedera. Perhatikan pula kondisi bayi. Berikan perhatian lebih dalam cara menggendong saat bayi sedang mengalami gangguan pernapasan seperti pilek.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.