Datangnya musim hujan yang sejuk seakan memberikan angin segar setelah berjibaku dengan teriknya musim panas. Akan tetapi, Anda juga perlu waspada sebab ada banyak penyakit yang khas muncul selama musim hujan.
Dibandingkan orang dewasa, anak-anak memiliki daya tahan tubuh lebih rendah sehingga rentan terserang penyakit di musim ini. Lantas, bagaimana cara menjaga kesehatan anak saat musim hujan? Simak tipsnya berikut ini.
Penyakit yang mengintai anak saat musim hujan
Melansir penelitian yang dimuat dalam buku Seasonal Forecasts, Climatic Change and Human Health, iklim memainkan peran penting dalam munculnya penyakit menular. Infeksi parasit, virus, dan bakteri merupakan jenis penyakit yang paling banyak berhubungan dengan pergeseran iklim dan geografis.
Tak hanya pada orang dewasa, anak-anak juga rentan terkena penyakit ini selama musim hujan:
1. Demam berdarah
Musim hujan merupakan musim yang tepat bagi nyamuk Aedes aegypti untuk menetaskan telur sehingga populasi nyamuknya meningkat selama musim hujan. Maka tak heran jika musim hujan sering dikaitkan dengan musim demam berdarah dengue (DBD).
2. Malaria
Demam berdarah bukanlah satu-satunya penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Malaria pun begitu. Genangan air yang muncul saat musim hujan menjadi tempat favorit bagi nyamuk Anopheles untuk berkembang biak sebelum nantinya menggigit manusia. Hati-hati, penyakit ini mengintai anak-anak dan orang dewasa yang suka main becek-becekan di musim hujan.
3. Kolera
Kolera adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis bakteri tertentu yang tumbuh subur di air kotor atau terkontaminasi. Jika anak mengalami diare dan dehidrasi saat musim hujan, orangtua perlu waspada sebab bisa saja si kecil mengalami gejala kolera. Meski tampak sepele, penyakit ini harus segera diatasi sebab berpotensi menyebabkan kematian bila dibiarkan tanpa penanganan.
4. Demam tifoid (tifus)
Selain demam berdarah, demam tifoid alias tifus merupakan jenis demam yang juga sering terjadi saat musim hujan. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhii yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh mencapai 39-40 derajat Celsius.
5. Leptospirosis
Kebanyakan orangtua melarang anak-nya bermain becek-becekan dengan alasan takut kotor. Tak hanya itu, larangan turun-temurun ini juga bertujuan supaya anak terhindar dari risiko leptospirosis.
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira, biasanya ditularkan dari hewan-hewan seperti tikus, anjing, babi, dan sapi. Akan tetapi, tikus paling sering menyebabkan leptospirosis karena lebih menyukai tempat-tempat kotor.
Ketika tikus membuang urine dalam genangan air atau terbawa banjir, maka bakteri yang dibawanya dapat menginfeksi tubuh anak. Apalagi bila terdapat luka pada kulit anak, maka bakteri tersebut akan lebih mudah masuk ke dalam tubuh.
Baca selengkapnya: Awas! 6 Penyakit Ini Sering Menyerang Saat Musim Hujan
Tips menjaga kesehatan anak saat musim hujan
Derasnya air hujan kerap membuat anak-anak tergoda untuk berlarian di bawah hujan. Namun, sebisa mungkin, tahan agar anak tetap berada di dalam rumah. Ajaklah si kecil bermain hal-hal menyenangkan di rumah supaya perhatiannya teralihkan dan terjaga dari paparan kuman penyakit di luar sana.
Selain menahan anak agar tetap berada di dalam rumah, lakukan hal-hal berikut supaya anak tetap sehat selama musim hujan:
1. Tutup sumber perkembangbiakan nyamuk
Demam berdarah dan malaria adalah dua jenis penyakit musim hujan yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Nyamuk-nyamuk ini menyukai genangan air untuk menetaskan telur dan berkembang biak.
Oleh karena itu, tutuplah sumber-sumber air yang ada di rumah seperti bak mandi, ember, pot bunga, tempat minum burung, dan sebagainya. Selain itu, gunakan baju lengan panjang dan celana panjang agar anak tidak mudah terkena gigitan nyamuk.
2. Makan makanan sehat dan bergizi seimbang
Musim hujan paling rentan dengan penyakit yang ditularkan lewat air (water-borne disease), seperti diare dan tipes. Oleh karena itu, pastikan air minum yang anak dan keluarga Anda konsumsi adalah air matang atau sudah difilter dengan baik.
Penting juga untuk selalu makan makanan sehat dan bergizi seimbang setiap hari agar tubuh tetap fit. Perbanyaklah makan sayur dan buah karena secara alami mengandung kaya vitamin dan mineral penting bagi tubuh. Akan tetapi, sebelum mengolahnya, bersihkan dulu sayur dan buah dengan air garam atau air hangat untuk membilas bakteri-bakteri yang menempel pada permukaannya.
Bila anak mulai merasa demam, batuk pilek, atau tidak enak badan, segera berikan makanan hangat seperti sup sayur atau susu hangat. Selain mampu menghangatkan badan, jenis makanan tersebut mampu mencegah risiko sakit tenggorokan pada anak.
Baca selengkapnya: Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Saat Musim Hujan
3. Tetap berada di dalam rumah
Karena musim hujan rentan menyebarkan penyakit, ajak anak Anda untuk tetap berada di dalam rumah. Buatlah aktivitas yang menyenangkan di rumah supaya anak merasa nyaman, misalnya dengan mengajaknya menggambar, menonton film favorit, atau memasak makanan kesukaannya.
Jangan biarkan si kecil mengonsumsi makanan pinggir jalan yang tidak higienis. Ingat, sistem kekebalan anak tidak sekuat orang dewasa sehingga lebih rentan terserang penyakit.
Setelah ke luar rumah, ajak anak untuk mencuci kaki dengan benar. Bila perlu, minta anak untuk mandi dengan air hangat supaya badannya tidak kedinginan sehabis dari luar rumah. Dengan begitu, Anda dan si kecil bisa tetap menikmati sejuknya udara musim hujan tanpa takut anak jatuh sakit.
Baca juga: Jangan Tunggu Sakit, Begini Cara Cegah Masuk Angin Saat Musim Hujan
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.