Diantara kamu pasti mengetahui manfaat bagian bening dari sebutir telur. Bagi wanita, putih telur ampuh digunakan sebagai masker penghilang komedo. Apakah manfaat tersebut mitos atau fakta? Artikel berikut akan membahas mitos dan fakta mengenai manfaat putih telur yang banyak diperdebatkan masyarakat!
Banyak sekali produk-produk kimia yang digunakan masyarakat saat ini. Beberapa produk kimia memiliki efek samping yang kurang baik untuk tubuh. Efek samping tersebut diantaranya merasa ketergantungan dan menyebabkan penyakit tertentu. Oleh sebab itu banyak orang beralih pada penggunaan bahan-bahan alami misalnya dengan penggunaan putih telur.
Putih telur mengandung protein hewani dan beberapa mineral yang baik untuk tubuh. Selain itu putih telur juga mudah kamu temui di warung maupun minimarket.
Mitos dan Fakta Mengenai Putih Telur
Namun beberapa orang percaya konsumsi sejumlah telur dapat menyebabkan penyakit kolesterol bahkan hingga penyakit degeneratif dan kegemukan. Apakah hal tersebut hanya mitos atau fakta? Artikel berikut akan membahas beberapa mitos dan fakta mengenai manfaat putih telur.
Konsumsi telur dapat meningkatkan resiko kegemukan
Hal ini adalah mitos. Konsumsi telur secara cukup justru dapat mengurangi risiko kegemukan. Telur akan Anda temui dalam menu diet misalnya menu diet 13 hari.Dilihat dari kandungannya, sebutir telur mengandung kalori sebesar 60 kalori yang setara dengan 5 gr lemak dan 6 gr protein. Cukup rendah kalori bukan? Mengkonsumsi protein dalam jumlah cukup dapat membuat Anda merasa kenyang dalam waktu lama dibandingkan dengan mengkonsumsi banyak sayuran atau makanan berserat.
Hal ini disebabkan oleh produksi hormon “kenyang” saat makan telur. Hormon tersebut merangsang tubuh melepas glukagon sehingga tubuh memecah cadangan karbohidrat dan protein untuk menghasilkan energi.
Mengkonsumsi telur dapat menyebabkan kadar kolesterol dalam darah naik
Hal ini adalah mitos. Konsumsi telur maksimal 3 butir per hari justru dapat menekan konsumsi karbohidrat dan membuat tubuh menghasilkan kolesterol baik dalam darah. Hal ini didukung oleh riset yang dilakukan oleh Universitas Connecticut.Selain itu penelitian dari sekitar 100 responden yang digelar di Harvard membuktikan bahwa konsumsi telur setidaknya yang memiliki kandungan 200 mg kolesterol tidak membuat kolesterol jahat dalam darah naik dan meningkatkan resiko penyakit jantung.
Meningkatnya kadar kolesterol dalam darah justru terjadi hanya pada sekitar 30 persen orang yang mengkonsumsi telur. Jadi, apakah konsumsi telur beresiko tinggi?
Sebaiknya hanya makan bagian putih telurnya saja
Hal ini termasuk mitos. Bagian putih maupun kuning telur selain memiliki rasa yang enak juga mengandung nutrisi yang penting bagi tubuh. Putih telur mengandung protein sebesar 3,5 gr di tiap butirnya.Selain itu putih telur mengandung kolagen yang baik untuk menjaga kekenyalan kulit atau biasa disebut anti aging. Sementara bagian kuning telur merupakan bagian yang kaya akan nutrisi.
Beberapa nutrisi yang bisa kamu dapat dari sebutir kuning telur adalah leucine sebanyak 240 mg. Leucine adalah asam amino berderet tunggal yang berfungsi dalam pembangunan otot secara genetik.
Selain itu juga terdapat Kolin yang berperan dalam menjaga fungsi membran sel. Nah kolesterol baik dalam telur berfungsi dalam pembentukan hormon, vitamin A, D dan E.
Yang terakhir adalah kandungan omega 3. Dalam satu butir telur terdapat setidaknya 150 mg yang baik untuk pertumbuhan janin dan menghindarkan kamu dari resiko penyakit jantung.
Telur mentah lebih kaya nutrisi daripada telur yang telah dimasak
Beberapa orang mengatakan dengan makan telur yang telah dimasak maka akan mengurangi kadar hormon lutein dan zeaxanthin dalam darah. Hal tersebut adalah salah karena yang terjadi justru sebaliknya.Makan telur yang dimasak dengan benar justru meningkatkan produksi kedua hormon tersebut dalam darah. Hal ini berdasarkan penelitian dari American Journal of Clinical Nutrition. Adanya hormon ini mencegah tubuh kekurangan vitamin A dan menghindarkan tubuh dari penyakit jantung serta beberapa penyakit lainnya.
Memasak telur sebaiknya dengan suhu rendah agar kolesterol dalam telur tidak teroksidasi. Kolesterol yang teroksidasi berbahaya bagi tubuh. Makan telur yang telah matang juga mengurangi potensi terinfeksi bakteri salmonella.
Telur mentah juga mengandung zat avidin yang hanya dapat dinonaktifkan dengan cara dimasak. Nonaktifnya Abidin dapat memaksimalkan tubuh dalam penyerapan nutrisi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.