Saat seorang bayi mengalami batuk pilek, dia akan merasakan ketidaknyamanan. Meskipun umumnya bukan penyakit berbahaya, batuk pilek akan membuat bayi rewel, susah tidur, dan terkadang nafsu makannya menurun. Kondisi ini akan membuat para orang tua sangat khawatir, dan langsung terpikir untuk memberikan obat batuk untuk bayi. Bahkan kalau bisa obat batuk pilek bayi yang paling ampuh. Pertanyaannya, obat batuk pilek untuk bayi yang paling ampuh itu apa?
Sebenarnya, pertanyaan yang lebih relevan adalah apakah pemberian obat batuk pilek untuk bayi itu aman? Kenapa faktor keamanan menjadi lebih penting dalam hal ini, karena pemberian obat batuk untuk bayi tidak boleh sembarangan. Beberapa organ tubuh bayi masih dalam tahap perkembangan sehingga penggunaan obat-obatan yang tidak tepat justru akan berbahaya bagi bayi. (Baca juga cara mengobati batuk pada bayi dan anak).
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic
Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.
Mengenal Apa itu batuk pilek
Sebenarnya, hidung meler, bersin-bersin, dan pilek adalah mekanisme alami tubuh untuk mepertahankan diri dari kuman. Kuman-kuman akan keluar seiring dengan keluarnya ingus. Namun jika ingus yang keluar terlalu banyak pasti akan sangat mengganggu pernafasan bayi.
Bayi sangat rentan mengalami pilek karena sistem kekebalan tubuhnya yang belum berkembang secara maksimal. Selain itu, terdapat lebih dari 200 virus berbeda yang dapat menyebabkan berbagai macam gejala flu seperti pilek atau bersin-bersin, sedangkan sistem kekebalan tubuh bayi berkembang secara bertahap. (Baca : Cara Mengatasi Pilek Pada Bayi Yang Aman dan Tepat)
Sementara itu, batuk juga salah satu cara tubuh untuk melindungi dirinya sendiri. Batuk berfungsi sebagai mekanisme yang digunakan tubuh untuk menjaga agar saluran pernafasan tetap bersih, membersihkan tenggorokan dari dahak, tetesan postnasal (lendir hidung yang menetes ke bagian belakang tenggorokan), atau sisa-sisa makanan pada tenggorokan.
Batuk biasanya merupakan gejala infeksi, biasanya disebabkan oleh infeksi virus flu biasa. Selain karena infeksi, bisa juga disebabkan oleh penyebab non-infeksi, misalnya karena asma. Meskipun batuk pada bayi biasanya hanya berlangsung dalam waktu dua minggu dan jarang ada yang perlu dikhawatirkan, namun batuk akan membuatnya sulit tidur lelap dan akan membuat para orang tua sedikit bekerja lebih keras untuk menenangkannya. (Baca selengkapnya apa itu batuk).
Obat Batuk Pilek Untuk Bayi
Penggunaan obat-obatan harus selalu memperhatikan rasio manfaat dibandingkan risiko yang mungkin dialami bayi. Jadi, selain ampuh atau tidaknya para orang tua juga harus mengetahui aman atau tidaknya. Tidak boleh sembarangan memberikan obat batuk pilek untuk bayi, terlebih untuk bayi yang masih sangat muda misalnya usia 1, 2 , atau 3 bulan.
FDA (badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika serikat) tidak merekomendasikan penggunaan obat batuk pilek untuk bayi/anak-anak di bawah usia 2 tahun karena berisiko menimbulkan efek samping yang serius dan berpotensi mengancam jiwa.
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic
Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.
American Academy of Pediatrics menyarankan agar tidak menggunakan obat batuk pilek untuk bayi/anak di bawah usia 6 tahun karena berpotensi menimbulkan efek samping yang fatal. (Baca juga apakah obat batuk pilek untuk bayi benar-benar diperlukan?).
Jadi, berdasarkan rekomendasi 2 lembaga tersebut penggunaan obat batuk pilek untuk bayi tidak disarankan. Kalaupun obat-obatan harus digunakan, maka itu harus atas rekomendasi dari dokter.
Hal-hal yang bisa dilakukan di rumah
Berikut adalah beberapa cara mengatasi batuk pilek pada bayi yang bisa dilakukan di rumah :
- Usahakan bayi cukup beristirahat.
- Berikan cairan yang cukup karena asupan cairan yang cukup bisa membantu mengencerkan lendir dan mempermudah untuk batuk. ASI sangat baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi. Jika bayi sudah cukup besar bisa diberikan teh hangat dengan sesendok madu dan lemon. Namun perlu diingat, sebaiknya tidak memberi madu untuk bayi di bawah usia satu tahun, karena berisiko keracunan.
- Cara mengatasi batuk pilek pada bayi juga bisa dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti beberapa tetes minyak mentol, eucalyptus, atau minyak pinus ke air panas. Uap dari minyak esensial ini dapat membantu bayi lebih mudah bernafas.
- Anda juga bisa menggunakan larutan saline (air garam) yang diteteskan ke ujung lubang hidung bayi. Kemudian, sedot ingus bayi dengan alat penyedot ingus untuk membersihkan hidung. Jika bayi mengalami kesulitan menyusui karena hidung tersumbat, lakukan hal ini sekitar 15 menit sebelum menyusui sehingga akan lebih mudah baginya untuk bernapas dan mengisap pada saat yang sama. Anda bisa membeli larutan saline dan penyedot ingus di apotek terdekat.
- Selalu bersihkan ingus yang mengeras pada hidung bayi. Anda bisa menggunakan kapas yang terlebih dahulu dibasahi dengan air hangat.
- Jika batuk pilek disertai demam, Anda bisa menggunakan obat-obat penurun panas seperti Paracetamol atau Ibuprofen. (Baca juga Panduan memilih Obat penurun Panas Yang Aman Untuk Bayi).
Batuk pilek pada bayi sering sangat mengganggu, terkadang membuat orang tua sangat lelah karena harus begadang menemani bayinya yang susah tidur. Namun hal ini seharusnya tidak membuat orang tua panik sehingga sembarangan memberikan obat. Ingatlah! Penggunaan obat batuk pilek untuk bayi tidak disarankan. Hal paling bijak yang harus dilakukan adalah menemui dokter, terutama jika bayi masih sangat muda atau menunjukan gejala-gejala penyakit yang semakin parah.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.