12 Obat Pelangsing Badan di Apotek yang Manjur dan Aman

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 27, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 9 menit
12 Obat Pelangsing Badan di Apotek yang Manjur dan Aman

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Obat pelangsing badan umumnya memiliki 3 mekanisme, yaitu mengurangi nafsu makan dan penyerapan lemak serta meningkatkan pembakaran lemak;
  • Kafein dikenal sebagai zat pendongkrak metabolisme tubuh yang dapat meningkatkan pembakaran lemak hingga 29%;
  • Tidak semua obat penurun berat badan memberikan efek yang sama pada setiap orang;
  • Pastikan untuk mencermati kandungan, aturan pakai, dan efek samping obat pelangsing badan sebelum digunakan;
  • Jangan asal minum obat pelangsing badan. Sebaiknya konsultasikan lebih lanjut pada dokter agar lebih aman;
  • Hitung dan pantau terus indeks massa tubuh Anda dengan kalkulator Body Mass Index (BMI) di aplikasi Honestdocs. Download gratis di sini!
  • Klik untuk membeli obat diet dari rumah Anda melalui HDMall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD;
  • Dapatkan paket perawatan slimming dengan promo menarik dan dokter berpengalaman melalui HDmall;
  • Gunakan fitur chat untuk berkonsultasi dengan apoteker kami secara gratis seputar obat dan paket kesehatan yang Anda butuhkan.

Berat badan ideal dan sehat pasti jadi dambaan setiap orang, baik perempuan ataupun laki-laki. Karena itu, tidak sedikit orang yang mulai stres jika berat badannya terus bertambah. Pada akhirnya, mengonsumsi obat pelangsing badan dianggap sebuah solusi, baik obat yang berbahan dasar kimia ataupun herbal alami.

Tahukah Anda bahwa ada banyak sekali jenis obat penurun berat badan yang beredar di seluruh dunia? Beberapa jenis ini mungkin pernah Anda konsumsi, atau jenis lainnya mungkin hanya diproduksi di beberapa negara tertentu saja.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Slimming via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket slimming hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Bagaimana cara kerja obat pelangsing badan?

Produsen obat penurun berat badan umumnya mengeklaim bahwa obat dapat membantu menurunkan berat badan secara langsung. Paling tidak, obat tersebut dapat membantu mempercepat turunnya berat badan jika dikombinasikan dengan cara lain seperti diet dan rajin berolahraga.

Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat pelangsing badan memiliki 3 mekanisme, yaitu:

1. Mengurangi nafsu makan

Obat pelangsing badan dapat merangsang tubuh untuk kenyang lebih lama. Dengan begitu, Anda akan lebih jarang makan dan porsinya pun lebih sedikit sehingga asupan kalori menjadi sedikit.

2. Mengurangi penyerapan lemak

Lemak yang lebih sedikit berarti jumlah kalorinya juga lebih sedikit. Artinya, berat badan akan lebih cepat turun.

3. Meningkatkan pembakaran lemak

Pembakaran lemak yang lebih banyak tentunya akan menurunkan kalori tubuh dan langsung berimbas pada penurunan berat badan.

Baca Juga: Obat Diet: Apakah Aman untuk Kesehatan Tubuh?

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Slimming via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket slimming hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Obat pelangsing badan yang populer di pasaran

Beberapa obat dan suplemen makan berikut ini merupakan jenis obat yang populer dikonsumsi di seluruh dunia. Namun, beberapa mungkin belum umum dikonsumsi di Indonesia.

Sejumlah obat pelangsing badan yang cukup populer di pasaran antara lain:

1. Ekstrak Garcinia cambogia

Garcinia cambogia adalah tanaman yang banyak tumbuh di Negara India, Myanmar, hingga Indonesia. Di bagian kulit buah yang berwarna hijau dan kuning ini memiliki kandungan hydroxycitric acid (HCA) yang dapat menghambat kerja enzim dan mengubah gula menjadi lemak.

Nah, kandungan itulah yang kemudian dijadikan pil pelangsing badan yang beredar di pasaran, termasuk juga di Indonesia. Namun, dari segi efektivitas kerjanya, ekstrak Garcinia cambogia ini berdasarkan beberapa penelitian tidak berdampak terlalu signifikan pada manusia.

Menurut ulasan terhadap 12 penelitian tentang Garcia cambogia ditemukan bahwa ekstrak buah ini hanya dapat menurunkan berat badan sekitar 0,8 kg pada penggunaan beberapa minggu. Untungnya, belum ada efek samping serius dari obat penurun berat badan ini, hanya beberapa masalah ringan pada pencernaan yang pernah dilaporkan.

2. Hydroxycut

Hydroxycut adalah salah satu suplemen penurun berat badan yang paling populer di dunia. Obat pelangsing badan ini dikemas dalam beberapa tipe, namun yang paling umum disebut hydroxycut.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Slimming via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket slimming hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Jenis obat ini mengandung campuran beberapa bahan yang diklaim mampu menurunkan berat badan hingga 9,5 kg untuk pemakaian selama 3 bulan. Meski begitu, efektivitasnya tetap akan berbeda pada masing-masing orang.

Sayangnya, hanya satu studi yang dijadikan dasar untuk klaim ini. Masih perlu diteliti lebih lanjut untuk mengetahui efek jangka panjang dari cara menurunkan berat badan dengan obat hydroxycut ini.

Kandungan utama hydroxycut adalah kafein dan beberapa ekstrak tumbuhan. Jika Anda sensitif terhadap kafein, beberapa efek samping mungkin akan Anda alami seperti gelisah, tremor, mual, diare, dan mudah tersinggung.

Baca juga: Panduan Menurunkan Berat Badan dengan Buah dan Pola Hidup Sehat

3. Kafein

Kafein merupakan zat psikoaktif yang paling banyak digunakan di dunia. Ini karena kafein dapat dengan mudah ditemukan secara alami dalam kopi, teh hijau, cokelat hitam, serta beberapa minuman olahan yang umum dikonsumsi.

Kafein dikenal juga sebagai zat pendongkrak metabolisme tubuh (metabolism booster). Pasalnya, kafein diketahui dapat meningkatkan fungsi metabolisme tubuh dengan lebih aman.

Beberapa penelitian jangka pendek menunjukkan bahwa kafein dapat meningkatkan metabolisme sebanyak 3-11%, dan meningkatkan pembakaran lemak hingga 29%. Selain itu, beberapa studi lain juga menunjukkan bahwa kafein cukup efektif menurunkan berat badan meskipun dalam jumlah penurunan berat yang tidak terlalu besar.

Itulah sebabnya, zat ini sering ditambahkan ke dalam suplemen penurun berat badan komersil. Padahal, untuk mendapatkan asupan kafein pun tidak harus selalu dari pil atau suplemen karena sumber alaminya terdapat pada kopi dan teh. 

Efek samping menurunkan berat badan dengan kafein umumnya tidak ada yang terlalu serius. Beberapa efek ringan seperti gelisah, insomnia, mual, mulas mungkin muncul. Di sisi lain, kafein juga bersifat adiktif dan dapat mengurangi kualitas tidur sehingga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.

4. Orlistat (Alli)

Orlistat merupakan obat yang kerap digunakan untuk menurunkan berat badan. Obat pelangsing ini bekerja dengan cara menghambat enzim yang bertugas memecah lemak di usus, sehingga lemak tidak di serap melainkan langsung dikeluarkan bersama kotoran.

Oslistat dijual bebas tanpa resep dokter dengan nama Alli. Sementara obat resep dengan kandungan oslistat dikenal dengan nama Xenical.

Berdasarkan penilitian, Orlistat diketahui dapat menurunkan berat badan sekitar 2,7 kg. Obat penurun berat ini juga terbukti mengurangi tekanan darah dan mengurangi risiko diabetes tipe 2 sebesar 37%.

Sama seperti obat medis pada umumnya, beberapa efek samping juga bisa terjadi akibat konsumsi obat Orlistat. Hal ini terutama pada saluran pencernaan, seperti tinja lembek atau cair, berminyak, perut kembung, sering BAB, dan sulit dikendalikan.

Karena fungsinya menghambat penyerapan lemak di usus, beberapa vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E dan K akan lambat diserap pula.

5. Raspberry ketone

Raspberry ketone adalah substansi kimia yang dapat ditemukan pada buah raspberry. Senyawa fenolik alami inilah yang memberikan aroma utama pada raspberry merah.

Selain sebagai salah satu komponen perasa alami, hasil penelitian pada tikus menunjukkan bahwa raspberry ketone berhasil mencegah lemak terinduksi. Bahan alami ini juga mampu meningkatkan hormon adiponectin yang mengakibatkan penurunan berat badan.

Melihat kemampuan alaminya itu, versi sintetis dari respberry ketone kini banyak dijadikan suplemen pelangsing badan yang sudah beredar di pasaran. Namun dari segi efektifitasnya pada manusia, sebenarnya belum ada studi klinis pengujian raspberry pada manusia.

6. Ekstrak biji kopi hijau

Biji kopi yang masih hijau dan belum dipanggang mengandung banyak substansi alami, seperti kafein dan asam klorogenik. Kedua zat ini diyakini mampu menurunkan berat badan. Kafein dapat meningkatkan pembakaran lemak dalam tubuh, sedangkan asam klorogenik diketahui dapat memperlambat pemecahan karbohidrat di usus.

Beberapa penelitian terhadap manusia menunjukkan bahwa ekstrak biji kopi hijau dapat membantu menurunkan berat badan hingga 2,5 kg selama 6 minggu percobaan. Bahan alami ini juga tinggi antioksidan dan dapat membantu menurunkan kadar gula darah serta mengurangi tekanan darah.

Namun, waspadai dengan risiko efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi ekstrak biji kopi hijau, di antaranya gelisah, tremor, mual seperti umumnya penggunaan kafein. Bagi Anda yang alergi terhadap asam klorogenik atau kandungan lainnya pada biji kopi hijau juga mungkin akan mengalami diare.

7. Glucomannan

Glucomannan merupakan salah satu jenis serat makan yang dapat ditemukan pada umbi akar tanaman konjac. Bahan herbal ini bekerja dengan cara menyerap air dan merubahnya menjadi gel.

Mekanisme tersebut juga akan terjadi jika Glucomannan berada salam saluran cerna sehingga akan memberikan rasa kenyang lebih lama. Alhasil, Anda akan lebih mampu mengendalikan nafsu makan sehingga berat badan pun terkendali.

Dari segi efektivitasnya, penelitian menunjukkan bahwa Glukomannan yang dikombinasikan dengan diet sehat dapat membantu menurunkan berat badan hingga 3,6-4,5 kg dalam 5 minggu. Selain itu, glucomannan merupakan jenis serat yang ramah dengan bakteri usus sehingga aman untuk pencernaan. Beberapa khasiat lain seperti menurunkan kadar gula darah dan kolesterol serta efektif mengatasi sembelit.

Namun, ada beberapa efek samping dari penggunaan obat pelangsing badan ini, di antaranya kembung, tinja encer, dan menurunkan efekivitas obat jika dikonsumsi bersamaan. Obat ini juga baiknya dikonsumsi setengah jam sebelum makan serta memperbanyak minum setelahnya.

8. Meratrim

Meratrim merupakan pendatang baru dalam dunia obat pelangsing badan. Obat ini merupakan kombinasi dari dua ekstrak tumbuhan, yaitu Sphaeranthus indicus dan Garcinia mangostana (manggis)

Obat herbal ini bekerja dengan cara membuat sel lamak lebih sulit diserap tubuh dan mengurangi jumlah lemak yang dapat diserap dari aliran darah. Di waktu yang bersamaan, herbal Meratrim juga membantu membakar lemak yang tertimbun dalam tubuh.

Sejauh ini, baru dilakukan satu penelitian terhadap penggunaan Meratrim pada manusia. Dari hasil penelitian yang melibatkan 100 orang gemuk itu didapati bahwa obat pelangsing Meratrim dapat menghilangkan 5,2 kg berat badan selama 8 minggu.

Obat ini juga dinilai dapat meningkatkan kualitas kesehatan seperti mengurangi kadar gula darah, kolesterol dan trigliserida. Belum ada laporan tentang efek samping dari penggunaan obat ini.

9. Ekstrak teh hijau

Ekstrak teh hijau sudah cukup terkenal sejak lama sebagai suplemen pelangsing badan. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kandungan antioksidan pada teh hijau berupa epigallocatechin gallate (EGCG) dapat membantu membakar lemak.

Hal ini karena ekstrak teh hijau dapat meningkatkan aktivitas norephineprin, hormon yang dapat membantu membakar lemak. Selain itu, herbal berbau khas ini juga mampu meningkatkan pembakaran lemak, terutama di daerah perut. 

Yang tak kalah penting, teh hijau juga mengandung kafein yang bisa menambah kemampuannya membakar lemak. Namun, hati-hati dengan kandungan kafeinnya yang dapat memicu sejumlah efek samping terhadap orang yang sensitif kafein.

10. Asam linoleat terkonjugasi

Asam linoleat terkonjugasi merupakan jenis lemak trans yang terdapat pada makan seperti keju dan mentega. Menurut banyak penelitian, jenis asam lemak ini dapat mengurangi lemak tubuh sekaligus meningkatkan masa otot. Oleh karena itu, versi sintesis dari asam linoleat terkonjugasi ini digunakan sebagai suplemen pelangsing badan.

Asam linoleat terkonjugasi memiliki efek dapat mengurangi nafsu makan, meningkatkan metabolisme dan merangsang pemecahan lemak tubuh. Dari segi efektivitasnya sebagai pelangsing badan, beberapa penelitian menunjukkan adanya penurunan berat badan sekitar 0,1 kg per minggu jika dikonsumsi selama 6 minggu.

Efek samping asam linoleat umumnya menyerang pencernaan dan bisa berbahaya jika digunakan dalam jangak panjang. Obat ini juga dapat meningkatkan potensi penyakit hati berlemak, resistensi insulin, dan meningkatkan peradangan.

11. Forskolin

Forskolin merupakan senyawa kimia yang terdapat pada tanaman Plectranthus barbatus yang diklaim berkhasiat menurunkan berat badan. Zat ini diketahui dapat meningkatkan kadar senyawa cAMP dalam sel yang dapat menstimulasi pembakaran lemak.

Berdasarkan sebuah penelitian terhadap 30 orang pria dengan kelebihan berat badan, diketahui bahwa forskolin dapat mengurangi lemak tubuh dan meningkatkan massa otot meskipun tidak berpengaruh terhadap berat badan. Namun, studi lain terhadap 23 wanita dengan kelebihan berat badan tidak menunjukan efek yang signifikan.

Hanya ada sedikit sekali data tentang efek samping penggunaan forskolin. Selain itu, terdapat dua penelitian yang menunjukkan hasil yang bertentangan. 

12. Jeruk pahit atau Synephrine

Satu lagi obat pelangsing tubuh yang berasal dari buah-buahan adalah synephrine, yakni senyawa yang diklaim mampu menurunkan berat badan. Zat yang terdapat pada jeruk pahit ini ternyata cukup populer dalam industri obat penurun berat badan.

Mekanisme kerja synephrine hampir sama dengan efedrin, namun efeknya lebih ringan, yaitu dengan mengurangi nafsu makan dan secra signifikan meningkatkan pembakaran lemak. Meskipun lebih ringan dari efedrin, perlu diperhatikan juga bahwa efedrin merupakan obat yang tidak disetujui oleh FDA sebagai cara menurunkan berat badan karena efek sampingnya yang berbahaya.

Dari segi efektivitasnya, masih sangat sedikit sekali penelitian tentang synephrine. Beda halnya dengan efedrin yang sudah terbukti dapat menurunkan berat badan jangka pendek yang signifikan dalam penelitian.

Seperti halnya efedrin, synephrine kemungkinan memiliki efek samping serius yang berhubungan dengan jantung. Waspadai bahwa obat ini juga dapat menyebabkan kecanduan.

Baca Selengkapnya: 16 Resep Minuman Penurun Berat Badan yang Patut Dicoba

Merek obat pelangsing badan yang terdaftar di BPOM

Merek Obat Pelangsing Register BPOM
CMP (Classic Mulberry Powder) TR 123263161
Dtozym MD 867028097052
Duo Berry TR 113326041
Event Slimmer MD 809928027229
Fiforlif MD 86702809605
Fresh Slim/Fibre Slim TR 133369511
GNT Fiber MD 866931018028
Isalean Shake ML 267009001500
Nutrishake Oriflame ML 849914001155
Optrimax Plum Delite ML 857407001105
Sinensa TR 103319831
Slimming Capsule Green World TI 124347171
So Shin MGI MD 867031014127
Thermolyte Plus SI 044 513 931
WMP HWI MD 867028004341
WSC Biolo TR 14238282
Pastikan untuk mencermati kandungan, aturan pakai, serta efek samping dari obat-obatan di atas. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter sebelum Anda menggunakannya.

Obat pelangsing badan yang diresepkan dokter

Selain sejumlah obat pelangsing yang beredar di pasaran di atas, terdapat beberapa obat yang hanya bisa didapat melalui resep dokter. Obat pelangsing badan yang butuh resep dokter di antaranya:

  • Naltrexone dan bupropion (Contrave);
  • Lorcaserin (Belviq);
  • Phentermine dan topiramate (Qsyma).

Berdasarkan sebuah studi tahun 2014, obat resep tersebut ternyata tidak bekerja dengan baik seperti obat yang dijual bebas tadi. Efeknya penurunannya hanya sekitar 3-9% dari berat tubuh.

Oleh karena itu, perlu ingat bahwa obat-obatan pelangsing ini umumnya hanya membantu proses penurunan berat badan. Pola hidup sehat, sedikit konsumsi karbohidrat, dan perbanyak protein, serta olahraga yang teratur dinilai lebih baik dibanding keseluruhan obat pelangsing badan tadi.

Baca Juga: Waspadai Efek Samping Mengonsumsi Obat Pelangsing Sembarangan

11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app