Kasus obesitas semakin hari semakin meningkat, disebabkan akibat gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat. Obesitas merupakan penumpukan lemak tubuh dalam jumlah berlebih yang menyebabkan berat badan tubuh melonjak.
Obesitas dapat menimbulkan berbagai risiko penyakit degeneratif, seperti stroke, jantung koroner, gagal jantung, diabetes mellitus, dan kanker.
Apa saja jenis-jenis obesitas?
Ternyata, penderita obesitas tidak melulu terlihat gemuk atau mempunyai perut buncit. Penumpukan lemak bisa menyerang di semua bagian tubuh, tergantung dari bagaimana pola gaya hidup dan karakteristik masing-masing orang. Berikut adalah jenis-jenis obesitas jika dilihat dari tempat penumpukan lemaknya.
Obesitas karena jarang berolahraga dan bergerak
Jika Anda memiliki tumpukan dan lipatan lemak pada dada hingga perut bagian bawah atau sering juga pada punggung tubuh. Jika hal ini terjadi, maka dapat dipastikan anda kurang melakukan aktivitas fisik seperti olahraga. Rupanya olahraga dapat mencegah terjadinya penumpukan lemak di dalam tubuh.
Kementerian Kesehatan Indonesia menganjurkan untuk melakukan aktivitas fisik atau olahraga minimal 30 menit sehari. Olahraga disini tidak selalu harus jogging ataupun olahraga berat lainnya, olahraga juga bisa dilakukan dengan sederhana, seperti berjalan kaki atau bersepeda.
Jika Anda salah satu orang yang malas melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, jangan sampai suatu hari nanti anda akan mengalami obesitas karena cenderung memiliki tumpuk dan lipatan lemak secara berlebih.
Obesitas akibat makanan dan minuman
Makanan dan minuman adalah salah satu penyebab utama terjadinya obesitas. Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang berlebihan dapat menyebabkan berat badan dan jumlah lemak dalam tubuh meningkat.
Terutama pada makanan yang tinggi kalori dan rendah zat gizi, misalnya gula dan makanan ringan lainnya. Biasanya, obesitas ini memiliki ciri-ciri seperti terjadinya penumpukan lemak pada bagian leher, dagu, dan dada.
Obesitas vena
Obesitas ini disebabkan akibat dari tersumbatnya pembuluh darah vena.. Risiko anda untuk terkena obesitas ini cukup besar jika dalam keluarga ada yang mengalami penyumbatan pembuluh darah. Penyumbatan ini dapat terjadi akibat mengonsumsi makanan berlemak dalam jumlah yang terlalu banyak.
Sehingga, anjuran untuk mencegah dan mengatasinya adalah dengan melakukan olahraga maupun aktivitas fisik secara teratur. Ciri-ciri penumpukan lemak yang terjadi pada obesitas vena yaitu pembengkakan vena yang muncul di bagian kaki dan bagian bokong.
Obesitas akibat rasa cemas yang berlebihan
Kondisi ini sering merasakan cemas yang berlebihan atau merasa tidak tenang atas suatu kejadian. Rasa cemas yang berlebihan ini ternyata dapat mempengaruhi hormon di dalam tubuh yang nanti berpengaruh ke pola dan gaya hidup anda, seperti mengonsumsi makanan-makananan yang mengandung lemak atau gula yang berlebih.
Oleh karena itu, obesitas yang disebabkan oleh perasaan cemas yang berlebihan dapat terlihat dari lipatan lemak pada perut bagian tengah.
Obesitas aterogenik
Perut buncit menjadi salah satu tanda dari obesitas. Perut yang buncit disebabkan karena penumpukan lemak yang berlebihan di bagian perut. Hal ini dapat memberikan pengaruh yang buruk bagi kesehatan, misalnya para pria dengan perut buncit lebih susah untuk bernapas. Bahkan obesitas aterogenik lebih berbahaya dibandingkan dengan jenis obesitas lainnya..
Obesitas gluten
Tipe obesitas ini cenderung lebih banyak terjadi pada perempuan yang sudah memasuki masa menopause dan keseimbangan tubuh yang menurun. Ciri-ciri orang yang menderita obesitas gluten adalah terdapat kelebihan lemak pada bagian panggul.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.