Sudah sejak lama para ahli 'curiga' ada hubungan erat antara pakaian dalam dengan kualitas sperma. Penelitian yang merumuskan jurnal berjudul 'Choice of Underwear and Male Fecundity in a Preconception Cohort of Couples' yang dirilis pada 3 Maret 2016 mengukuhkan 'kecurigaan' itu, bahwa pria membutuhkan keleluasaan ruang pada pakaian dalam untuk membantu kesuburan.
Studi tersebut mengatakan, mengenakan celana pendek boxer sepanjang hari dan tidak berpakaian ketika tidur dapat menurunkan tingkat kerusakan DNA dalam sperma secara signifikan.
Mengapa celana dalam boxer lebih baik?
"Jenis pakaian yang dikenakan pada siang hari dan saat tidur berhubungan dengan kualitas seminal fluid (semen)," kata Katherine Sapra dari US National Institute of Child Health and Human Development yang memimpin penelitian tadi.
"Mengurangi eksposur saat tidur dapat menurunkan fragmentasi DNA. Kami menemukan kualitas semen yang lebih baik pada mereka yang memakai celana pendek boxer sepanjang hari."
Penelitian tersebut melibatkan 500 relawan yang diteliti pilihan pakaian dan kualitas spermanya selama satu tahun lebih. Para peneliti menemukan, pria yang tidur tanpa pakaian memiliki kerusakan DNA 25 persen lebih sedikit dibanding mereka yang mengenakan celana dalam ketat. Meski jumlah relawan yang diteliti relatif sedikit, hasil temuan ini merupakan titik cerah untuk dijadikan petunjuk mengenai kesuburan kaum pria.
“Sebelumnya kita tahu bahwa tingkat kesuburan pria bisa turun ketika suhu testis meningkat. Penelitian kali ini semakin meneguhkan hal itu. Sebab, suhu testis bisa meningkat karena beberapa hal, misalnya paparan panas di tempat kerja atau pakaian yang ketat," kata Allan Pacey, pakar kesuburan pria di Universitas Sheffield di Inggris, yang tidak terlibat dengan penelitian ini.
Masih menurut Pacey, penelitian ini perlu dilanjutkan dengan penelitian untuk mengukur efek dari pilihan pakaian pria. "Kita perlu tahu apakah beralih ke pakaian longgar menyebabkan pria lebih mampu menghamili pasangannya dengan lebih sering atau lebih cepat."
Baca juga: Terapi Obat Kesuburan untuk Pria dan Wanita
Apa, sih, ciri-ciri sperma sehat?
1. Kuantitas
Sperma yang sehat akan menghasilkan lebih dari 15 juta/mililiter. Setiap seorang pria berejakulasi, setidaknya ada sekitar 4 juta sperma di dalam air mani yang keluar.
2. Kualitas
Biasanya bentuk sperma yang sehat adalah kepala berbentuk oval dan berekor panjang. Semakin banyak sperma yang berbentuk seperti itu, Anda bisa dikategorikan sebagai pria subur. Sperma yang normal memiliki kemampuan dalam mencapai dan membuahi sel telur.
3. Gerakan
Sperma yang sehat mampu dan bergerak dengan cepat melalui leher rahim wanita dan saluran tuba. Bagi pria yang subur, sekitar 40 persen lebih sperma akan bergerak masuk ke rahim untuk membuahi sel telur.
Untuk mendapatkan sperma yang sehat, Anda juga mesti memperbaiki gaya hidup, mulai dari mengonsumsi makanan sehat, seperti buah yang kaya akan antioksidan, menjaga berat badan, berolahgara secara teratur, istirahat cukup, hingga mengelola stres dengan baik. Jangan lupa untuk selalu melindungi diri Anda dan pasangan dengan seks yang bersih dan aman.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri Sperma Sehat dan Kelainan Sperma yang Membuat Istri Susah Hamil
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.