Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respons seseorang terhadap rangsangan yang berasal dari lingkungan. Untuk mengukur tingkat kesadaran maka digunakanlah suatu cara pemeriksaan yakni dengan standar Glasgow Coma Scale (GCS), Bagaimana cara melakukannya dan menginterpretasikan nilai GCS? Simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu tingkat kesadaran?
Anda tentu pernah mendengar kalimat “pasien sedang dalam keadaan koma”, yang sering disampaikan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit untuk menjelaskan seseorang yang sedang tidak sadarkan diri. Akan tetapi, mungkin saja tidak banyak yang tahu apa yang dimaksud dengan istilah koma itu sebenarnya.
Koma merupakan tingkat kesadaran yang paling rendah yaitu ketika seseorang tidak memberikan respon terhadap rangsangan dari lingkungan sementara sistem kardiorespirasi masih tetap menjalankan fungsinya. Hal ini berhubungan dengan tingkat kesadaran beserta penilaian tingkat kesadaran yang dapat diketahui dengan menggunakan Glasgow Coma Scale (GCS).
Baca Juga: Penyebab Seseorang Mengalami Koma
Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap rangsangan yang berasal dari lingkungan. Dengan demikian, kondisi tingkat kesadaran seseorang tidak selalu berada dalam kondisi normal.
Pada keadaan tertentu, seperti keracunan, kekurangan oksigen baik karena berada di tempat sempit, tertutup atau karena berkurangnya aliran darah ke otak, dan adanya tekanan yang berlebihan di dalam rongga tulang kepala dapat menyebabkan seseorang dapat mengalami penurunan tingkat kesadaran.
Oleh karena itu maka tingkat kesadaran ini dibedakan menjadi beberapa tingkat yaitu :
- Composmentis, yaitu kondisi seseorang yang sadar sepenuhnya, baik terhadap dirinya maupun terhadap lingkungannya dan dapat menjawab pertanyaan yang ditanyakan pemeriksa dengan baik.
- Apatis, yaitu kondisi seseorang yang tampak segan dan acuh tak acuh terhadap lingkungannya.
- Delirium, yaitu kondisi seseorang yang mengalami kekacauan gerakan, siklus tidur bangun yang terganggu dan tampak gaduh gelisah, kacau, disorientasi serta meronta-ronta.
- Somnolen yaitu kondisi seseorang yang mengantuk namun masih dapat sadar bila dirangsang, tetapi bila rangsang berhenti akan tertidur kembali.
- Sopor, yaitu kondisi seseorang yang mengantuk yang dalam, namun masih dapat dibangunkan dengan rangsang yang kuat, misalnya rangsang nyeri, tetapi tidak terbangun sempurna dan tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik.
- Semi-coma yaitu penurunan kesadaran yang tidak memberikan respons terhadap pertanyaan, tidak dapat dibangunkan sama sekali, respons terhadap rangsang nyeri hanya sedikit, tetapi refleks kornea dan pupil masih baik.
- Coma, yaitu penurunan kesadaran yang sangat dalam, memberikan respons terhadap pertanyaan, tidak ada gerakan, dan tidak ada respons terhadap rangsang nyeri.
Pemeriksaan Glasgow Coma Scale (GCS)
GCS adalah skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran pasien dengan cara menilai respon pasien terhadap rangsang yang diberikan oleh pemeriksa. Teori GCS pertama kali diperkenalkan pada tahun 1974 oleh Teasdale dengan Jennett yang bertujuan untuk mengukur dan merekam tingkat keadaan seseorang.
Pada pemeriksaan GCS, respon pasien yang perlu diperhatikan mencakup 3 hal yaitu:
- Reaksi membuka mata (eye)
- Pembicaraan (verbal)
- Gerakan (motorik)
Hasil pemeriksaan tersebut dinyatakan dalam derajat (score) dengan rentang angka 1-6 tergantung respon yang diberikan.
Ketiga jenis respon tersebut kemudian dinilai dan dicatat pada grafik yang sesuai dan skor keseluruhan dibuat dengan menjumlahkan nilai ketiganya. Namun pada praktiknya, terdapat perbedaan antara hasil pemeriksaan GCS pada orang dewasa dan pemeriksaan GCS pada bayi. Pasalnya, orang dewasa dan bayi memberikan bentuk respon yang berbeda pada saat mereka menerima rangsangan.
Nilai tingkat kesadaran GCS orang dewasa
Berikut nilai acuan dalam penilaian GCS pada orang dewasa:
1. Eye (respon membuka mata)
- (4) : spontan atau membuka mata dengan sendirinya tanpa dirangsang
- (3) : dengan rangsang suara, ddilakukan dengan menyuruh pasien untuk membuka mata)
- (2) : dengan memberikan rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku jari
- (1) : tidak ada respon meskipun sudah dirangsang.
2. Verbal (respon verbal atau ucapan)
- (5) : orientasi baik, bicaranya jelas
- (4) : bingung, berbicara mengacau (berulang-ulang), disorientasi tempat dan waktu
- (3) : mengucapkan kata-kata yang tidak jelas
- (2) : suara tanpa arti (mengerang
- (1) : tidak ada respon
3. Motorik (gerakan)
- (6) : mengikuti perintah pemeriksa
- (5) : melokalisir nyeri, menjangkau dan menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri
- (4) : withdraws, menghindar atau menarik tubuh untuk menjauhi stimulus saat diberi rangsang nyeri
- (3) : flexi abnormal, salah satu tangan atau keduanya menekuk saat diberi rangsang nyeri
- (2) : extensi abnormal, salah satu tangan atau keduanya bergerak lurus (ekstensi) di sisi tubuh saat diberi rangsang nyeri
- (1) : tidak ada respon
Nilai tingkat kesadaran GCS pada bayi dan anak
Berikut nilai acuan dalam penilaian GCS pada bayi/anak:
1. Eye (respon membuka mata)
- (4) : spontan
- (3) : membuka mata saat diperintah atau mendengar suara
- (2) : membuka mata saat ada rangsangan nyeri
- (1) : tidak ada respon
2. Verbal (respon verbal)
- (5) : berbicara mengoceh seperti biasa
- (4) : menangis lemah
- (3) : menangis karena diberi rangsangan nyeri
- (2) : merintih karena diberi rangsangan nyeri
- (1) : tidak ada respon
3. Motorik (gerakan)
- (6) : bergerak spontan
- (5) : menarik anggota gerak karena sentuhan
- (4) : menarik anggota gerak karena rangsangan nyeri
- (3) : fleksi abnormal
- (2) : ekstensi abnormal
- (1) : tidak ada respon
Cara menghitung nilai GCS dan intrepretasi hasilnya
Hasil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan GCS disajikan dalam simbol E-V-M dan selanjutnya nilai GCS tersebut dijumlahkan. Nilai GCS yang tertinggi atau GCS normal adalah 15 yaitu E4V5M6 , sedangkan yang terendah adalah 3 yaitu E1V1M1.
Berikut beberapa penilaian GCS dan interpretasinya terhadap tingkat kesadaran :
- Nilai GCS (15-14) : Composmentis
- Nilai GCS (13-12) : Apatis
- Nilai GCS (11-10) : Delirium
- Nilai GCS (9-7) : Somnolen
- Nilai GCS (6-5) : Sopor
- Nilai GCS (4) : Semi-coma
- Nilai GCS (3) : Coma
Beberapa kondisi yang membuat seseorang menurun tingkat kesadarannya, seperti stroke, stroke ringan, cedera kepala, pendarahan otak, dan lain-lain.
Seorang tenaga kesehatan harus dapat mengukur nilai GCS dengan benar, tepat, dan cepat karena penilaian ini dapat digunakan oleh tenaga kesehatan dan keperawatan untuk melakukan penilaian awal dan berkelanjutan, membandingkan efektifitas perawatan yang diberikan, serta menentukan prognosis pasien.
Cara Meningkatkan GCS
Penurunan GCS dapat terjadi karena cedera yang terjadi pada kepala. Untuk meningkatkan nilai GCS dibutuhkan beberapa tindakan seperti:
1. Pemberian Obat
Obat diberikan untuk mencegah kerusakan pada organ otak setelah terjadi kecelakaan. Obat yang diberikan dapat berupa:
Obat Diuretik
Digunakan untuk mengurangi jumlah cairan dalam lapisan tissur dan meningkatkan pengeluaran urin. Obat diuretik diberikan untuk seseorang dengan cedera kepala untuk mengurangi tekanan yang terjadi dalam otak.
Obat Anti Kejang
Seseorang yang mengalami cedera kepala ringan sampai berat mungkin mengalami kejang selama minggu pertama setelah kecelakaan. Obat anti kejang mungkin diberikan untuk menghidari resiko kerusakan lebih buruk pada otak yang diakibatkan karena kejang.
2. Operasi
Operasi darurat mungkin dilakukan untuk mengurangi risiko kerusakan tambahan pada jaringan otak.
3. Rehabilitasi
Kebanyakan orang yang mengalami kecelakaan otak mungkin akan membutuhkan rehabilitasi. Pasien perlu belajar kembali hal-hal dasar seperti berjalan dan berbicara. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuannya dalam melakukan aktifitas harian.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.