Sistem imun tubuh manusia terdiri dari sistem yang kompleks. Selama ini, imunitas selalu dianggap sebagai hal positif yang melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit. Namun, perlu diketahui juga bahwa imunitas ternyata diam-diam bisa berbalik menjadi bumerang yang merenggut nyawa pasien, termasuk pada pasien COVID-19. Hal ini disebut sebagai kasus badai sitokin.
Apa itu badai sitokin?
Badai sitokin adalah reaksi imun yang berlebihan akibat tubuh melepaskan terlalu banyak sitokin ke aliran darah terlalu cepat. Sitokin itu sendiri merupakan jenis protein kekebalan yang berperan penting terhadap respon imun tubuh.
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Protein bernama sitokin ini sebetulnya tidak jahat. Akan tetapi, jika dilepaskan dalam jumlah yang besar sekaligus, tubuh malah bisa meradang dan pelan-pelan mengalami kerusakan.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Seputar Sistem Kekebalan Tubuh, Kerjanya Jarang Salah!
Tanda dan gejala badai sitokin
Penyebab badai sitokin bisa karena banyak hal: mulai dari infeksi, kondisi autoimun, hingga efek pengobatan beberapa jenis imunoterapi. Ketika mengalami badai sitokin, seseorang dapat mengalami gejala seperti:
- Demam tinggi dan menggigil
- Peradangan berupa kemerahan dan bengkak pada tubuh
- Kelelahan
- Mual dan muntah yang parah
- Nyeri otot dan persendian
- Sakit kepala
- Ruam kulit
- Batuk
- Sesak napas
- Napas cepat
- Kejang
- Kesulitan mengendalikan gerakan tubuh
- Kebingungan dan halusinasi
- Respons yang buruk
Pada kasus yang parah, badai sitokin bisa mengancam nyawa dan menyebabkan kegagalan banyak organ. Kegagalan organ yang terjadi akibat badai sitokin disebut dengan hipersitokinemia.
Kenapa pasien corona bisa terkena badai sitokin?
Bukan cuma kasus mutasinya yang meresahkan, virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 juga perlu diwaspadai karena banyak memicu badai sitokin pada pasien. Bahkan, menurut para ahli kesehatan dunia, tingginya angka kematian pada pasien COVID-19 kemungkinan besar disebabkan oleh badai sitokin.
Seperti yang diketahui, virus corona mampu menggandakan diri dengan sangat cepat setelah menginfeksi sel tubuh. Karena banyaknya virus yang masuk, kondisi ini membuat sel-sel tubuh menjadi stres dalam waktu sekejap.
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Sel tubuh mulai mengirimkan tanda bahaya dan meresponnya dengan membunuh dirinya sendiri. Hal ini dilakukan sebagai bentuk mekanisme perlindungan tubuh supaya virus tidak menyebar ke sel-sel lain.
Namun, saking banyaknya sel yang stres dan mati, maka ada banyak jaringan tubuh yang ikut mati secara tak terkendali. Pada kasus COVID-19, kematian jaringan ini sebagian besar terjadi di paru-paru.
Ketika jaringan paru-paru mengalami kerusakan, kantung udara di paru-paru menjadi bocor dan terisi cairan. Kadar oksigen dalam darah pun menurun drastis dan membuat pasien mengalami sesak napas.
Selain menyebabkan gangguan pernapasan akut, efek badai sitokin kemudian mengimbas ke organ-organ lainnya hingga menyebabkan kegagalan fungsi organ: Mulai dari pembengkakan jantung, gagal ginjal akut, hingga ensefalitis otak. Dampak fatalnya, badai sitokin ini mampu merenggut nyawa pasiennya dalam sekejap.
Baca selengkapnya: Hati-hati! Gagal Napas Dapat Sebabkan Kerusakan Organ
Cara menghadapi badai sitokin dalam tubuh
Jika pasien mengalami badai sitokin, perawatan suportif menjadi hal yang paling penting. Biasanya, pasien akan dirawat di ruang ICU untuk mendapatkan sejumlah penanganan seperti:
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
- Pemantauan tanda-tanda vital secara intensif
- Pemasangan ventilator
- Infus cairan
- Pemberian elektrolit
- Cuci darah (hemodialisis)
- Pemberian obat untuk menghambat aktivitas protein sitokin
Penanganan badai sitokin juga akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien. Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, pasien akan diberikan antibiotik guna melawan bakteri tersebut.
Pada kasus badai sitokin akibat COVID-19, penanganannya bisa terdiri dari banyak terapi sekaligus. Contohnya tocilizumab (Actemra) yang umumnya digunakan untuk mengatasi gejala rheumatoid arthritis, obat ini bisa diandalkan untuk memblokir aktivitas sitokin interleukin-6 (IL-6). Berkat cara kerjanya itulah, Actemra telah digunakan untuk mengobati badai sitokin yang menimbulkan efek samping terapi leukemia.
Besar atau kecilnya peluang kesembuhan akibat badai sitokin sangat tergantung pada kondisi pasien. Penanganannya pun tak bisa sembarangan, harus cepat dan tepat sesuai kebutuhan pasien. Semakin optimal penanganan yang diberikan, maka semakin besar pula peluang bagi pasien untuk melewati badai sitokin dalam tubuh.
Baca juga: 8 Jenis Obat Corona yang Diklaim Ampuh Redakan Gejala
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.