Mengantuk merupakan perasaan yang semua orang rasakan dan hal ini adalah hal yang wajar karena ketika anda mengantuk, itu artinya tubuh anda butuh istirahat dan tidur adalah solusinya.
Namun, kasusnya berbeda jika mengantuk dirasakan terus-menerus karena hal ini dapat mengganggu aktivitas anda sehari-hari.
Ketika kita sedang melakukan aktivitas apa saja, rasa kantuk dapat menyerang. Gejala dari perasaan kantuk adalah:
- Sulit berkonsentrasi
- Tidak dapat mengendalikan emosi
Penyebab rasa kantuk
Ketika anda sering diserang rasa kantuk pada saat beraktivitas di siang atau pagi hari, mungkin hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di bawah ini:
1. Kurang tidur
Jam tidur normal pada umumnya adalah 8 jam per hari. Kekurangan atau kelebihan waktu tidur dapat menyebabkan munculnya rasa kantuk yang tak tertahankan. Jika anda tidur kurang atau lebih dari 8 jam, maka hal ini bisa menyebabkan hal-hal berikut:
- Mudah mengantuk
- Sulit mengendalikan emosi
- Lambat merespon
- Stres dan depresi
Stres dan depresi akan membuat seseorang sulit tidur nyenyak pada malam hari dan akibatnya, rasa kantuk akan menyerang pada pagi ataupun siang hari. Jika anda merasakan stres dan depresi karena faktor tertentu, maka hal ini akan berakibat pada masalah berikut:
- Memiliki gangguan tidur
- Insomnia
- Apnea tidur obstruktif
- Sindrom kaki gelisah (restless leg syndrome)
2. Dehidrasi
Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi. Jika anda kurang minum maka tubuh akan merasa cepat lelah dan mudah terserang rasa kantuk. Pentingnya air putih untuk tubuh berfungsi menjaga sistem yang ada dalam tubuh.
3. Makanan tidak sehat dan kafein
Ketika anda mengonsumsi makanan yang tidak sehat, hal ini bisa menyebabkan rasa kantuk mudah menyerang. Selain mengonsumsi makanan tidak sehat, mengonsumsi terlalu banyak kafein dan alkohol terlalu banyak juga dapat menyebabkan anda mudah merasakan kantuk.
Untuk mengatasi hal ini, disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi serta mengurangi konsumsi kafein dan alkohol.
4. Jarang bergerak
Terlalu lama berdiam diri di depan komputer atau menonton tv terlalu lama dapat menyebabkan tubuh mudah merasa lelah dan akhirnya mudah mengantuk. Rutin berolahraga atau berolahraga ringan di sela-sela kesibukan adalah solusi terbaik untuk mengatasi rasa kantuk yang selalu datang.
Dengan melakukan hal ini, anda dapat memperlancar sirkulasi darah di dalam tubuh.
5. Penggunaan obat-obatan
Anda akan mudah merasakan kantuk ketika anda mengonsumsi obat berikut:
- Obat asma
- Obat hipertensi
- Obat untuk penyakit jantung
- Menderita penyakit tertentu
Rasa kantuk akan mudah menyerang anda kapanpun karena anda menderita penyakit-penyakit seperti:
- Anemia
- Diabetes mellitus
- Malnutrisi
Cara mengatasi rasa kantuk
Berikut adalah cara mengatasi rasa kantuk yang efektif:
- Memiliki waktu tidur yang cukup setiap harinya
- Tidur tidak lebih dan tidak kurang dari 8 jam perhari
- Tidur siang 30-60 menit untuk menghilangkan rasa kantuk
- Berjalan sekitar 10 menit jika anda mengantuk saat sedang bekerja
- Mengistirahatkan mata selama beberapa menit dari layar komputer
- Mengonsumsi makanan rendah gula seperti:
- Kacang
- Buah-buahan
- Yoghurt
- Menyalakan lampu untuk mengusir rasa kantuk ketika sedang bekerja di ruangan redup
- Mengajak rekan kerja untuk berbincang-bincang
- Meningkatkan kadar oksigen dalam darah dengan cara menarik nafas dalam-dalam
- Mengonsumsi air putih lebih banyak
Rasa kantuk yang disebabkan karena kondisi sleep apnea dapat dilakukan tindakan medis dengan berkonsultasi pada dokter terlebih dulu. Untuk mendiagnosis penanganannya, dokter akan melakukan hal berikut:
- Bertanya tentang pola tidur setiap harinya
- Menanyakan obat-obatan yang sedang dikonsumsi
- Melakukan pemeriksaan darah lengkap
- Melakukan teas urine atau ct scan pada kepala anda
- Melakukan eeg atau electroencephalogram
Setelah mendapatkan diagnosa, dokter akan memberikan penanganan tergantung dari kondisi yang menyebabkan munculnya rasa kantuk secara terus menerus.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.