Dari sekian banyak masalah gigi yang ada, karies gigi adalah salah satu yang paling sering terjadi. CDC melaporkan bahwa karies gigi rentan terjadi pada anak-anak usia 6-11 tahun dan remaja usia 12-19 tahun. Sayangnya, gejala karies sering kali tidak disadari sampai akhirnya menimbulkan nyeri pada gigi. Nah, untuk menghindarinya, sebaiknya pahami dulu penyebab karies gigi anak dan cara mengatasinya berikut ini.
Apa penyebab karies gigi pada anak?
Karies gigi adalah kondisi ketika struktur dan lapisan gigi mengalami kerusakan sehingga memunculkan lubang kecil pada gigi. Hal ini diawali oleh terkikisnya enamel atau lapisan terluar gigi, kemudian terus menjalar hingga ke bagian gigi paling dalam, yaitu sementum alias akar gigi. Bila tidak segera diatasi, kerusakan gigi bisa semakin parah dan menimbulkan nyeri yang tak tertahankan. Tiga penyebab karies gigi pada anak adalah:
Penambalan Gigi 1 Kali Di Host Dental Clinic
Merupakan prosedur non-bedah yang dilakukan secara konservatif untuk menghilangkan karies gigi dan mempertahankan fungsi gigi. Hanya berlaku untuk 1 gigi saja (jika lebih, maka akan ada penambahan biaya). Paket ini sudah termasuk konsultasi dokter.
1. Konsumsi makanan manis
Karies gigi pada anak umumnya disebabkan oleh kebiasaan makan makanan manis, seperti permen, cokelat, susu, dan es krim. Tanpa sadar, jenis-jenis makanan tersebut merupakan santapan favorit bagi bakteri untuk berkembang di dalam mulut.
Bakteri menggunakan makanan untuk mengubahnya menjadi zat asam. Kombinasi bakteri, makanan, zat asam, dan air liur akan membentuk plak yang menempel pada gigi. Biasanya, plak tersebut tampak berwarna berwarna putih, kuning, cokelat, atau kehitaman pada gigi.
Bila tidak segera diatasi, karies gigi bisa menyebabkan kerusakan gigi yang lebih parah dan memicu gigi berlubang. Bahkan bakteri yang sudah masuk jauh ke dalam akar gigi bisa terbawa hingga ke aliran darah dan menyebabkan timbulnya infeksi dalam tubuh.
Baca juga: Bagaimana Makanan Manis Membuat Gigi Anda Berlubang?
2. Menyusu pakai botol
Menyusu merupakan aktivitas yang biasa dilakukan oleh bayi dan anak-anak menjelang tidur. Namun, ketika diberikan susu formula, jus, atau cairan lainnya yang mengandung gula, kandungan gulanya akan tetap menempel di gigi berjam-jam selama si kecil tidur. Akibatnya, bakteri akan tumbuh subur di permukaan gigi dan diam-diam memicu pembusukan.
Kondisi ini sering disebut dengan karies botol. Ciri-ciri karies botol yang paling mudah diamati adalah munculnya gigi berlubang pada gigi depan bagian atas.
Penambalan Gigi Di Brillo Dental Care
Merupakan prosedur non-bedah yang dilakukan secara konservatif untuk menghilangkan karies gigi dan mempertahankan fungsi gigi. Hanya berlaku untuk 1 gigi saja. Paket ini tidak termasuk obat dan berlaku 1x pemakaian
Baca selengkapnya: Mengenal Karies Botol, Penyebab Gigi Berlubang pada Gigi Depan Anak
3. Jarang menyikat gigi
Menyikat gigi merupakan hal terpenting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi anak. Sebab jika tidak, lagi-lagi, bakteri yang menempel di gigi akan berkembang biak dan membentuk plak. Bila tidak segera ditangani, timbunan plak tersebut dapat menyebabkan lubang hingga pembusukan pada gigi.
Ciri-ciri karies gigi pada anak
Tanda karies gigi bisa berbeda-beda pada setiap anak, tergantung pada luas karies dan letaknya pada gigi. Anak Anda mungkin tidak merasakan gejala apa pun karena lubang kariesnya masih terlalu kecil. Namun, ketika pembusukan giginya sudah meluas, si kecil kemungkinan akan mengalami gejala-gejala berikut:
- Sakit gigi, terjadi secara spontan atau tanpa penyebab yang jelas;
- Gigi sensitif;
- Terasa nyeri yang ringan hingga tajam saat makan atau minum sesuatu yang manis, panas, atau dingin;
- Tampak ada lubang di gigi;
- Muncul noda cokelat, hitam, atau putih pada gigi;
- Nyeri saat menggigit.
Jika anak mulai mengeluh sakit gigi meski Anda tidak menemukan adanya karies atau gigi berlubang, sebaiknya segera bawa si kecil ke dokter gigi. Semakin cepat terdeteksi, semakin cepat pula penanganan dilakukan untuk mengatasi karies gigi pada anak.
Baca juga: Apa Perbedaan Antara Gigi Berlubang, dan Karies Gigi?
Bagaimana cara mengatasi karies gigi anak?
Orangtua terkadang tidak menyadari saat anak kesayangannya mengalami karies gigi. Apalagi kalau kondisinya masih tergolong ringan, biasanya tidak terlihat adanya plak atau lubang pada gigi.
Penambalan Gigi (Tooth Filling) Simple 1 Gigi Dengan Light Cured Resin Composite di Airis Dental Clinic
Gigi berlubang, patah, dan terkikis dapat dirawat dengan penambalan gigi. Kami menggunakan bahan resin composite yang sewarna dengan gigi sehingga tampak estetis dan juga kuat. Penambalan langsung hanya dilakukan apabila lubang/patah tidak mencapai pulpa (syaraf gigi)
Karena itulah, penting untuk rutin memeriksakan kesehatan gigi anak ke dokter gigi sejak dini. Jika benar ada karies gigi pada anak, dokter akan menangani sesuai dengan gejala, usia, dan tingkat keparahan karies gigi anak.
Pada kebanyakan kasus, karies gigi dapat diatasi dengan mencabut gigi yang sudah membusuk atau melakukan restorasi gigi. Restorasi gigi adalah prosedur untuk mengembalikan bentuk, fungsi, dan penampilan gigi yang semula berlubang atau rusak.
Ada 2 jenis restorasi gigi yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Restorasi langsung
Restorasi langsung dilakukan dengan mengisi bagian gigi yang berlubang, umumnya hanya membutuhkan 1 kali kunjungan. Bahan tambal gigi yang dapat digunakan adalah emas kuning, amalgam (perak), komposit, porselen (keramik), dan semen ionomer kaca (GIC).
2. Restorasi tidak langsung
Beda dengan prosedur langsung, restorasi tidak langsung biasanya membutuhkan 2 atau lebih kunjungan ke dokter gigi karena prosesnya lebih rumit. Contoh perawatan restorasi tidak langsung adalah veneer, crown gigi, dan bridge gigi. Bahan yang tersedia bisa dengan emas, keramik, atau komposit. Hasil warna yang diberikan cenderung menyerupai gigi, sehingga banyak dipilih masyarakat.
Jangan tunggu sampai anak mengalami karies gigi, baru Anda rajin membawanya periksa gigi ke dokter gigi. Yuk, ajak si kecil untuk memeriksakan giginya sebelum ia menginjak usia 1 tahun, bahkan sejak munculnya gigi pertama anak. Ingat, karies gigi yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan gigi berlubang hingga kerusakan gigi yang lebih parah. Tentunya tidak ada orang tua yang menginginkan hal tersebut, bukan?
Baca selengkapnya: 5 Jenis Tambal Gigi Paling Umum di Dokter Gigi
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.