Jika mengira kolesterol tinggi hanya bisa dialami oleh orang dewasa, Anda salah besar. Faktanya, 1 dari 5 anak dan remaja memiliki kadar kolesterol tinggi. Anda mungkin bertanya-tanya, memangnya apa penyebab kolesterol pada anak? Apa yang harus dilakukan jika ini terjadi pada anak saya?
Jangan panik dulu. Semua jawabannya bisa Anda dapatkan pada ulasan berikut ini.
Baca juga: Jenis Kolesterol dan Cara Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Tubuh
Kapan anak dikatakan mengalami kolesterol tinggi?
Kadar kolesterol normal pada anak sebetulnya tidak jauh berbeda dengan orang dewasa. Berdasarkan panduan tes darah lipid milik National Institute of Health (NIH), kadar lemak yang normal pada anak-anak adalah sebagai berikut:
- Kolesterol total: < 200 mg/dL;
- Kolesterol jahat (LDL): < 130 mg/dL;
- Kolesterol HDL: > 40 mg/dL;
- Trigliserida:
- Anak usia 10-19 tahun: < 130 mg/dL;
- Anak usia < 10 tahun: < 100 mg/dL.
Lebih dari angka tersebut, anak dapat dikatakan mengalami kolesterol tinggi. Jika si kecil mengalaminya, segera bawa anak ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kolesterol pada anak perlu diwaspadai sejak dini karena risikonya tak kalah membahayakan. Bila dibiarkan terlalu lama sampai anak tumbuh besar, lemak akan terus mengendap di dinding pembuluh darah dan menghalangi aliran darah ke organ-organ tubuh, terutama jantung. Hal inilah yang kemudian meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung koroner, hingga stroke saat dewasa.
Baca juga: Kolesterol Baik Bisa Sebabkan Kematian Dini?
Apa penyebab kolesterol tinggi pada anak?
Ada 3 hal utama yang menjadi penyebab kolesterol pada anak, yaitu:
1. Faktor keturunan
Bila Anda memiliki kadar kolesterol tinggi, maka Anda perlu waspada. Meski anak tampak sehat dan baik-baik saja, si kecil diam-diam berisiko mengalami hal yang sama dengan Anda saat ia tumbuh besar nanti.
Ya, faktor keturunan menjadi salah satu penyebab kolesterol pada anak yang sering tak disadari. Anak-anak yang mewarisi masalah kolesterol tinggi dari orang tuanya disebut dengan hiperkolesterolemia familial (FH).
2. Pola makan yang buruk
Waspadalah jika anak suka makan gorengan, makanan cepat saji seperti burger dan piza, atau makanan berlemak tinggi lainnya. Pasalnya, jenis makanan tersebut mengandung lebih banyak lemak dan kolesterol yang apabila dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan kolesterol tinggi.
Keseringan makan daging bebek, keju, jeroan, dan kulit ayam juga memberikan dampak serupa. Batasi konsumsi makanan tersebut untuk menjaga kadar kolesterol tetap normal pada anak.
3. Obesitas
Bila dibandingkan dengan anak-anak berat badannya normal, kolesterol tinggi lebih rentan menghampiri anak-anak yang bertubuh gemuk atau obesitas. Pasalnya, anak obesitas cenderung lebih berisiko mengalami resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah kondisi ketika sel-sel tubuh kurang sensitif terhadap insulin sehingga tubuh tidak mampu menggunakan glukosa dengan baik. Nah, kondisi ini adalah salah satu pemicu gangguan metabolisme kolesterol sehingga kadar kolesterol darah lebih cepat naik.
Baca juga: Kolesterol: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Kapan anak harus cek kolesterol?
Menurut rekomendasi National Heart, Lung, and Blood Institute, pemeriksaan kolesterol pada anak perlu dilakukan minimal 1 kali saat usia 9-11 tahun. Setelah anak berusia 17-21 tahun, lakukan pemeriksaan ulang guna memantau kadar kolesterolnya.
Khusus untuk anak usia 2 tahun ke atas, pemeriksaan kadar kolesterol perlu segera dilakukan jika mengalami kondisi berikut:
- Memiliki orangtua atau anggota keluarga dengan kadar kolesterol total > 240 mg/dL;
- Terdapat anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung sebelum usia 55 tahun pada pria dan 65 tahun pada wanita;
- Mengidap gangguan ginjal, penyakit kawasaki, atau juvenile idiopathic arthritis;
- Mengalami kelebihan berat badan atau obesitas;
- Mengidap diabetes atau hipertensi.
Baca juga: 9 Penyebab Trigliserida Tinggi dan Cara Mengatasinya
Cara mengatasi kolesterol tinggi pada anak
Jika kadar kolesterol LDL pada anak melebihi 130 mg/dL, dokter akan menyarankan perubahan pola makan dan gaya hidup untuk anak. Tujuan utamanya untuk mengurangi kadar lemak dan kolesterol pada anak serta menurunkan berat badannya (jika anak mengalami obesitas).
Sejumlah penanganan yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi kolesterol pada anak antara lain:
- Batasi konsumsi makanan berlemak, termasuk makanan cepat saji, meski itu makanan favorit si kecil;
- Beralih ke makanan yang sehat dan ramah jantung, seperti sayuran, buah-buahan, ikan, kacang-kacangan, susu, dan produk susu rendah lemak atau tanpa lemak;
- Batasi konsumsi makanan atau minuman manis;
- Perbanyak aktivitas fisik setidaknya 60 menit sehari. Bisa dengan bersepeda, olahraga basket, berenang, atau jalan-jalan rutin tiap sore;
- Mengontrol berat badan anak agar tetap normal.
Lakukan cara-cara tersebut selama 6 bulan, lalu lakukan pemeriksaan kolesterol pada anak. Jika ada perkembangan positif, teruskan pola hidup sehat yang sama selama 6 bulan ke depan.
Sebaliknya, jika kadar kolesterol tidak juga menurun atau bahkan menarik, dokter mungkin akan meresepkan obat kolesterol untuk anak. Pengobatan ini biasanya diberikan untuk anak usia 10 tahun ke atas dengan kadar kolesterol LDL lebih dari 190 mg/dL. Bila demikian, anak tersebut diduga mengalami hiperkolesterolemia familial atau kolesterol tinggi akibat faktor keturunan.
Baca juga: Makanan Sehat Penurun Kolesterol Jahat
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.