Menstruasi merupakan hal alami yang rutin dialami wanita setiap bulannya. Normalnya, haid berlangsung tidak lebih dari 7 hari. Namun, ternyata ada beberapa wanita yang haidnya berlangsung lebih lama dari wanita normal lainnya. Memangnya, apa saja penyebab menstruasi lama yang lebih dari 7 hari? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Berapa lama menstruasi berlangsung?
Siklus menstruasi adalah serangkaian perubahan dalam tubuh wanita untuk mempersiapkan potensi kehamilan. Setiap bulannya, wanita mengalami ovulasi atau pelepasan sel telur dari satu indung telur (ovarium).
Pada saat bersamaan, terjadi perubahan hormonal yang mempersiapkan rahim bila terjadi kehamilan. Jika sel telur tidak dibuahi, lapisan rahim akan luruh dan darah akan mengalir sebagai darah haid (periode menstruasi).
Siklus menstruasi wanita rata-rata terjadi setiap 21 dan 35 hari. Sedangkan lama menstruasinya berlangsung tidak lebih dari 7 hari.
Namun, untuk gadis muda yang baru memasuki masa pubertas dan wanita yang memasuki menopause, siklus haidnya cenderung tidak teratur. Bisa jadi lebih pendek atau justru lebih lama dari biasanya. Aliran darahnya pun mungkin lebih deras dan banyak atau sebaliknya.
Penyebab menstruasi lama (lebih dari 7 hari)
Menstruasi lama bisa saja dialami oleh perempuan yang baru memasuki puber atau menjelang menopause. Namun, Anda juga perlu waspada sebab kondisi ini bisa jadi pertanda ada yang salah dengan tubuh.
Dalam istilah medis, menstruasi lama dan tak kunjung berhenti disebut dengan menorrhagia. Menstruasi berkepanjangan mungkin mengindikasikan adanya ketidakseimbangan hormon atau perubahan pada rahim dan ini tidak boleh diabaikan.
Tergantung kondisinya, menstruasi lama dapat diatasi dengan penggunaan pil KB atau alat kontrasepsi hormonal lainnya. Namun, cara ini tidak dapat dilakukan jika disebabkan oleh penyakit tertentu.
Berikut beberapa penyebab menstruasi lama yang tak kunjung berhenti:
1. Pendarahan uterus disfungsional (DUB)
Pendarahan uterus disfungsional (DUB) dikenal sebagai pendarahan uterus yang abnormal. Hal ini umumnya disebabkan karena ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.
Dalam banyak kasus, kondisi ini menandakan bahwa Anda mengalami siklus anovulasi, yaitu ovarium tidak bisa menghasilkan telur tapi ada pendarahan dari rahim. Biasanya terjadi pada wanita usia subur, terutama 18-35 tahun.
Masalah anovulasi dapat terjadi akibat gangguan hormon dalam tubuh, terutama hormon estrogen. Hormon seks yang satu ini bertugas untuk membentuk lapisan rahim (endometrium), yakni tempat tempat menempelnya telur yang dibuahi atau akan luruh selama haid.
2. Gangguan pendarahan
Menstruasi lama akibat gangguan pendarahan biasanya terjadi pada perempuan usia remaja yang memang sejak awal haid mengalami gangguan ini. Untuk memastikan penyebabnya, dokter akan melakukan tes darah hingga USG guna melihat kondisi rahim.
Jika lama menstruasi Anda cenderung lebih lama sejak awal haid, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Bila memang bukan karena gangguan pendarahan, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh kekurangan zat besi dan vitamin. Dokter akan meresepkan multivitamin untuk mengatasi defisiensi vitamin yang Anda alami.
3. Penyakit tiroid
Pendarahan menstruasi yang berkepanjangan bisa terjadi karena rendahnya kadar hormon tiroid dalam tubuh. Oleh karena itu, jika Anda memiliki hipotiroidisme atau menderita gangguan tiroid, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Untuk mendiagnosis penyakit tiroid, dokter mungkin merekomendasikan tes darah.
Baca Selengkapnya: Hipotiroid: Gejala, Penyebab, Pengobatan
4. Hiperprolaktinemia
Hiperprolaktinemia adalah kondisi yang ditandai dengan naiknya kadar prolaktin dalam tubuh. Prolaktin sendiri merupakan hormon yang dibutuhkan untuk perkembangan payudara selama kehamilan dan mempersiapkan proses menyusui.
Hiperprolaktinemia biasa terjadi pada kehamilan dan ini adalah hal yang normal. Namun, jika Anda tidak hamil dan mengalami menstruasi lama, maka segera temui dokter. Hiperprolaktinemia dapat terjadi akibat stres, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit ginjal, hingga tumor.
5. Perimenopause
Menopause umumnya terjadi pada wanita usia 47-51 tahun. Namun, beberapa wanita dapat mengalami menopause dini atau perimenopause.
Jika menstruasi Anda berlangsung lama pada usia 40-45 tahun, bisa jadi Anda mengalami perimenopause. Apalagi jika Anda mengalami pendarahan pascamenopause (pendarahan setahun setelah menopause).
Jangan dibiarkan, segera hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dokter mungkin merekomendasikan biopsi endometrium untuk mendeteksi kemungkinan adanya kanker.
6. Fibroid dan polip rahim
Fibroid rahim juga bisa menjadi salah satu penyebab menstruasi lama. Fibroid rahim adalah pertumbuhan tumor uterus non kanker (jinak), biasanya muncul selama usia subur.
Beberapa wanita dengan fibroid rahim biasanya tidak merasakan gejala apapun. Namun, ada juga yang mengalami gejala berupa:
- Pendarahan berat
- Menstruasi yang berlangsung selama 7 hari atau beberapa kali lebih banyak
- Nyeri dan tekanan panggul yang parah
- Sering buang air kecil dan sembelit
- Sakit kaki dan sakit punggung
Di sisi lain, polip rahim adalah pertumbuhan berlebih dari sel-sel di lapisan endometrium, biasanya bersifat non-kanker. Selain itu, radang kronis pada serviks, yang dikenal sebagai erosi serviks, juga dapat menyebabkan menstruasi lama tak kunjung berhenti.
7. Adenomyosis
Jaringan yang melapisi rahim disebut jaringan endometrium. Dalam kondisi normal, jaringan ini terletak di permukaan.
Jika jaringan tersebut tumbuh ke dalam dinding otot rahim, maka hal ini disebut dengan adenomiosis. Karena endometrium akan meluruh ketika menstruasi, maka jaringan abnormal ikut luruh dan memperpanjang siklus haid Anda.
Agar kondisi ini tidak berkelanjutan, maka lakukan pemeriksaan ketika Anda mengalami:
- Perdarahan berkepanjangan
- Pendarahan banyak dengan kram parah dan nyeri tajam saat menstruasi
- Kram menstruasi bertambah parah seiring bertambahnya usia
- Mengalami rasa sakit saat berhubungan seks
- Adanya bekuan pada darah haid
8. Endometrial hyperplasia
Lapisan rahim atau endometrium biasanya memiliki tekstur yang tipis. Namun, bisa juga berkembang jadi terlalu tebal karena berbagai alasan.
Salah satu penyebab penebalan endometrium adalah kelebihan produksi estrogen tanpa cukup progesteron. Penebalan lapisan ini dikenal dengan hiperplasia endometrium.
Gejala nedometrial hiperplasia meliputi:
- Pendarahan berat selama menstruasi yang berlangsung lebih lama dari biasanya
- Siklus menstruasi yang lebih pendek, biasanya lebih pendek dari 21 hari
- Pendarahan setelah menopause
9. Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)
Ketidakseimbangan hormon pada wanita dapat menyebabkan sindrom ovarium polikistik (PCOS), salah satu penyebab sulit hamil pada wanita. Tanda dan gejala PCOS yang paling umum adalah:
- Menstruasi tak beraturan, pendarahan berat yang berlangsung lebih lama dari biasanya.
- Tidak menstruasi sama sekali.
- Pertumbuhan rambut yang berlebihan di wajah, punggung, dada, ibu jari dan perut. Tetapi rambut rontok dari kulit kepala.
- Kulit berminyak dengan jerawat.
- Masalah kesuburan, termasuk keguguran berulang dan ketidakmampuan untuk berovulasi.
10. Pil KB
Jika Anda sedang rutin minum pil KB hormonal, maka ini mungkin jadi alasan mengapa menstruasi Anda lebih lama dari biasanya. Pasalnya, pil KB diketahui dapat mengubah durasi, frekuensi, dan tingkat aliran darah menstruasi.
Terkadang, brealih dari satu merek pil KB ke merek lainnya juga dapat memengaruhi siklus menstruasi dan pendarahan. Maka itu, pastikan untuk selalu konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum Anda mengganti alat kontrasepsi, terutama yang berbasis hormonal.
Baca Selengkapnya: 16 Harga Merek Pil KB yang Beredar di Indonesia
11. Kanker
Penyebab menstruasi lama yang terakhir yaitu penyakit kanker, khususnya kanker serviks. Pada kondisi ini, menstruasi bisa berlangsung lebih panjang lebih dari seminggu, terutama pada wanita di kelompok usia 45 tahun keatas.
Oleh karena itu, dokter mungkin akan merekomendasikan Anda melakukan USG dan pap smear untuk melihat kemungkinan adanya kanker rahim dan serviks.
Waspadai penyakit mematikan ini, ketahui gejalanya:
Oleh sebab itu, jika Anda mengalami menstruasi lama yang lebih dari seminggu, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Semakin cepat pemeriksaan dilakukan, maka berbagai masalah dapat dideteksi sedini mungkin untuk mencegahnya semakin parah.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.