Mencari tahu penyebab mudah lapar dan nafsu makan yang sulit dikontrol begitu penting, karena bila terus berlanjut maka dapat berkembang menjadi masalah serius seperti obesitas dan diabetes.
Lapar adalah isyarat alami tubuh yang didorong oleh hormon ghrelin sebagai pertanda bahwa tubuh membutuhkan asupan makanan untuk tetap bertahan dan melanjutkan aktivitas. Setelah terpenuhi, hormon leptin pun segera mengetuk 'pintu' hipotalamus sebagai isyarat kenyang.
Namun pada beberapa individu, mekanisme seperti ini tak berjalan sebagaimana mestinya sehingga membuat dirinya terus dirundung rasa lapar meski baru beberapa saat makan. Ada beberapa faktor yang melatarbelakanginya, mulai dari yang ringan seperti kebiasaan makan terlalu cepat hingga pertanda dari beberapa kondisi medis.
Berikut penyebab mudah lapar selengkapnya:
1. Kebiasaan Makan Terlalu Cepat
Cepat atau lambatnya cara makan seseorang berpengaruh besar terhadap tingkat kekenyangan yang didapat. Makan terlalu cepat akan menghalangi tubuh untuk mengenali sinyal kenyang yang dilemparkan oleh hormon leptin. Sebaliknya, makan dengan perlahan sambil mengunyah secara menyeluruh mampu memberikan kesempatan pada otak untuk melepaskan lebih banyak hormon leptin sebagai 'penghenti rasa lapar'.
2. Makan Sembari Melakukan Aktivitas Lain
Makan di sela-sela kesibukan memang dapat menghemat waktu. Namun sayangnya, kebiasaan ini justru akan mengurangi tingkat kesadaran tubuh dalam mengenali rasa kenyang dan seberapa banyak makanan yang telah dikonsumsi. Alih-alih memuaskan perut, makan sembari menyelesaikan pekerjaan seperti mengetik di depan laptop justru akan memicu rasa lapar lebih cepat.
3. Terlalu Banyak Karbohidrat Sederhana
Penyebab mudah lapar selanjutnya berkaitan erat dengan jenis makanan yang dikonsumsi. Jamak diketahui bahwa nasi putih menjadi makanan pokok orang Indonesia. Dalam jumlah cukup, nasi putih memang efektif dalam mengembalikan bahan bakar tubuh dengan cepat. Namun bila berlebih, maka rasa kenyang yang didapat hanya bertahan sesaat untuk kemudian disusul kembali oleh sinyal lapar yang datang dengan begitu cepat.
Kondisi tersebut ditenggarai oleh sifat karbohidrat sederhana seperti pada nasi putih, mie dan beberapa makanan lainnya yang begitu cepat di proses tubuh, sehingga menyebabkan fluktuasi gula darah secara tiba-tiba dan menghasilkan rasa lapar lebih cepat.
4. Diet Tidak Seimbang
Kekurangan protein, lemak dan serat dalam menu makanan yang dikonsumsi tak pelak menjadi faktor penyebab mudah lapar dan sulitnya mengendalikan nafsu makan. Pasalnya, protein bersama dengan lemak juga serat berperan penting dalam memperlambat proses pencernaaan dan meningkatkan produksi hormon leptin sekaligus mengurangi tingkat stimulasi hormon ghrelin. Itulah alasan mengapa diet seimbang begitu dibutuhkan untuk menjaga maupun mewujudkan berat badan ideal.
5. Kurang Tidur
Tidur cukup dan berkualitas merupakan salah satu faktor penting dalam mengendalikan nafsu makan lantaran turut memastikan tingkat leptin dan ghrelin yang seimbang. Kurang tidur dapat mengacaukan produksi dari banyak hormon dan mengganggu kerja organ tubuh yang tak hanya berimbas pada perubahan nafsu makan, namun dapat mengundang ancaman dari sejumlah penyakit kronis, seperti penyakit jantung, stroke dan diabetes.
Baca juga: Berapa Lama Waktu Tidur Ideal yang Dibutuhkan Tubuh?
6. Tidak Minum Cukup Air
Kehadiran air di dalam tubuh memiliki beragam manfaat kesehatan, termasuk mempromosikan kesehatan otak, jantung, kulit dan sistem pencernaan. Air juga berperan penting dalam menciptakan rasa kenyang. Dimana terkadang perasaan haus yang timbul disalahartikan sebagai rasa lapar. Biasakan untuk minum 2 gelas air putih dan konsumsi buah-buahan kaya air setidaknya 30 menit sebelum makan besar agar nafsu makan terjaga.
7. Stres
Stres dapat menyebabkan peningkatan kadar kortisol yang memicu tingginya hasrat untuk terus makan, terutama makanan tinggi gula dan berlemak. Perhatikan bagaimana seseorang yang stres cenderung sering mengonsumsi cemilan tak sehat dan junk food tanpa peduli dampaknya terhadap kesehatan.
Baca juga: Tanda dan Gejala Stres yang Tak Bisa Diremehkan
8. Terlampau Sering Berolaharaga
Siapapun tak dapat menampik manfaat olahraga yang begitu luar biasa bagi kesehatan tubuh keseluruhan hingga kaitannya dengan umur panjang. Kendati demikian janganlah terlampau berlebih, terutama yang bersinggungan dengan olahraga high impact.
Selain dapat mempercepat proses metabolisme yang berpengaruh terhadap nafsu makan yang besar, overtraining atau olahraga berlebih juga akan membawa dampak buruk terhadap kesehatan jantung, tulang, sendi serta fungsi hormon.
9. Efek Samping Obat-Obatan
Beberapa jenis obat-obatan tertentu diketahui memiliki efek samping terhadap peningkatan nafsu makan. Beberapa diantaranya yakni, obat antipsikotik seperti clozapine dan olanzapine, obat antidepresan, obat antikejang, penstabil mood, kortikisteroid dan beberapa obat untuk diabetes.
10. Kondisi Medis Tertentu
Rasa lapar yang terus-menerus melanda bisa jadi merupakan pertanda dari kondisi medis yang mendasarinya. Paling umum adalah diabetes yang biasanya disertai pula dengan gejala lain seperti rasa haus berlebih, kelelahan dan penurunan berat badan. Hipertiroidisme, gangguan kecemasan dan sindrom pramenstruasi menjadi contoh lain dari beberapa kondisi medis yang kerap membuat seseorang menjadi mudah lapar.
Untuk mengontrol rasa lapar yang mudah menyerang, mulailah dengan mengubah kebiasaan makan disertai dengan pola makan yang sehat dan seimbang terlebih dahulu. Lantas, lakukan perubahan gaya hidup yang dirasa kurang baik, seperti olahraga berlebih atau kurang tidur. Terakhir, berkonsultasilah pada dokter ahli mengenai obat-obatan yang dikonsumsi dan kondisi medis yang mungkin memengaruhi nafsu makan selama ini.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.