Gigi gingsul kadang kala dianggap sebagai keunikan tersendiri bagi orang-orang yang memandangnya karena ketika senyum dapat menambah manis senyuman yang memilikinya.
Tetapi dilema gigi gingsul bisa saja terjadi, ketika gigi gingsul menimbulkan efek kurang baik pada struktur gigi dan sakit pada area mulut dan rahang Anda. Mari simak apa-apa yang perlu Anda ketahui tentang gingsul di bawah ini.
Orthodenti ( Kawat Gigi) di Tooth's Kingdom Dental Care
Orthodenti (kawat gigi) merupakan prosedur untuk merapikan gigi
Tahukah Anda apa itu Gigi Gingsul?
Gingsul pada gigi adalah gigi taring yang telat tumbuh. Gigi taring membutuhkan waktu yang untuk tumbuh yaitu sekitar 10 bulan (dari jarak mulai lepasnya gigi taring dari gigi susu sampai gigi taring permanen).
Berbeda dari jarak tanggal gigi yang lain tidak memerlukan waktu yang lama untuk berganti, setelah lepas dari tempatnya bisa segera ditempati oleh gigi yang baru.
Nah, gigi taring yang telat tumbuhnya ini disebabkan karena fase pergantiannya yang lama, sehingga jatah tempat untuk gigi taring Anda yang baru lebih sering ditempati oleh gigi-gigi yang lain di sekitarnya.
Akhirnya, di saat si gigi taring mulai muncul ke permukaan, ternyata tempatnya sudah tidak ada. Karena gigi taring itu harus tetap keluar ke permukaan maka terbentuklah kelainan posisi gigi yang disebut gigi gingsul.
Apakah penyebab terjadinya Gigi Gingsul?
Gigi gingsul disebabkan karena gigi susu yang tanggal secara prematur, bisa karena bersinggungan dengan benda keras ataupun karena kecelakaan.
Gigi susu yang tanggal prematur tersebut tidak memberikan ruang yang cukup untuk gigi tetap yang akan tumbuh nantinya, sehingga terjadi penjejalan. Faktor keturunan dan kekurangan gizi juga bisa menjadi penyebab tumbuhnya gigi gingsul.
Orthodenti ( Kawat Gigi) di Tooth's Kingdom Dental Care
Orthodenti (kawat gigi) merupakan prosedur untuk merapikan gigi
Pada kedokteran gigi, posisi ini disebut ektopik atau menonjol. Sebenarnya, semua gigi berpotensi mengalami ektopik atau gingsul, tetapi gigi taring adalah gigi yang paling sering mengalami keadaan gingsul karena urutan tumbuhnya yang paling akhir.
Selain itu, dapat pula disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
-
Suka menghisap jempol saat masih kecil
Cukup banyak anak-anak yang menghisap jempolnya saat masih kecil. Hal ini ternyata bisa berpengaruh pada pertumbuhan gigi yang tidak baik. Tatanan gigi akan mengalami dorongan yang tidak alami sehingga bisa memicu gingsul pada gigi taring. Dalam beberapa kasus, kebiasaan buruk ini bahkan bisa menyebabkan gigi tonggos yang tentu akan membuat penderitanya bisa kehilangan kepercayaan diri. -
Suka menekan gigi dengan lidah
Tahukah Anda jika lidah ternyata termasuk dalam bagian tubuh yang sangat kuat? Jika Anda memberikan tekanan pada gigi dengan lidah secara berulang-ulang, bisa jadi gigi akan terdorong dari posisinya. Banyak anak kecil yang senang melakukannya saat kecil dan akhirnya memicu terjadinya gigi gingsul. -
Gigi pertama tanggal lebih cepat dari waktunya
Gigi yang pertama kali tumbuh saat bayi biasanya secara alami akan tanggal jika gigi dewasa sudah siap untuk menggantikanya. Sayangnya, ada beberapa kasus yang membuat gigi pertama ini tanggal lebih cepat dari waktu normal dan akhirnya membuat pertumbuhan gigi dewasa sedikit melenceng dari posisi yang tepat. -
Gigi dewasa tumbuh dengan berlebihan
Tahukah anda jika terkadang jumlah gigi dewasa yang muncul lebih banyak dari yang seharusnya? Sebagai contoh adanya geraham bungsu di ujung rahang dan gigi di posisi lain yang akhirnya mendesak tatanan gigi sehingga menjadi gigi gingsul. -
Ukuran gigi yang terlalu besar
Anda yang mempunyai riwayat keluarga yang memiliki gigi besar dan rahang yang cenderung kecil bisa saja mengalami masalah pada tatanan gigi dan menyebabkan gigi gingsul.
Apakah Gigi Gingsul berdampak pada kesehatan Anda?
Gingsul pada gigi memang memiliki dampak negatif yang serius jika hal tersebut tidak diperbaiki segera. Gigi tersebut akan menimbulkan dampak seperti impaksi pada gigi.
Impaksi adalah gigi yang tidak tumbuh berkembang dengan baik sehingga akan terasa sangat menyakitkan, jika dilihat dari posisi giginya yang mendorong bahkan menumpuk di beberapa susunan gigi yang lain.
Selain impaksi, Anda juga akan mengalami kesulitan saat membersihkan gigi tersebut, karena gingsul suka berada di posisi menyempil dan menutupi gigi yang lebih dahulu muncul. Kotoran yang sulit dibersihkan akan menumpuk, dan terjadilah bolong atau timbul kikisan pada gigi yang tertutup tersebut.
Bagaimana cara memperbaiki Gigi Gingsul agar terlihat rapi?
Ada dua langkah yang harus dilakukan untuk memperbaiki gingsul pada gigi, yaitu melakukan pemasangan kawat pada gigi (biasa dikenal dengan sebutan behel) dengan memberikan ruang baru pada gingsul, tetapi setelah melalui tindakan pencabutan gingsul tersebut.
Orthodenti ( Kawat Gigi) di Tooth's Kingdom Dental Care
Orthodenti (kawat gigi) merupakan prosedur untuk merapikan gigi
Proses pencabutan gigi gingsul ini sebetulnya masuk pada jajaran tindakan operasi kecil pada mulut. Meskipun begitu, operasi gigi ini tetap memiliki resiko besar, misalnya resiko infeksi. Bila memang Anda memiliki masalah kesehatan sebelumnya ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter gigi Anda terlebih dahulu mengenai gigi yang ingin dicabut.
Beberapa kondisi yang bisa meningkatkan resiko Anda untuk mengalami infeksi setelah operasi yaitu penyakit pada hati, gangguan pada sisttem imun, penyakit sendi, dan cacat jantung bawaan.
Dokter Anda mungkin akan memberikan obat antibiotik sebelum dan sesudah pencabutan dilakukan untuk menghindari resiko infeksi. Sebelum gigi Anda dicabut, dokter akan menyuntikkan obat bius lokal di area gusi sekitar gigi yang ingin dicabut. Tidak perlu takut, pembiusannya tidak terlalu sakit.
Usai pencabutan gigi, Anda bisa langsung pulang ke rumah. Pemasangan behel dilakukan ketika area gigi yang telah dicabut pulih untuk meratakan jarak antar ruang gigi yang sebelumnya tertutup oleh gingsul.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.