Halo pengunjung sekalian, pada kesempatan kali ini saya masih ingin membahas mengenai usus buntu. Jika sebelumnya telah saya bahas tentang Gejala Usus Buntu, maka kali ini saya akan mengungkap hal-hal apa saja yang menjadi penyebab usus buntu beserta mekanisme ataupun perjalanan penyakitnya.
Mungkin banyak yang mencari tahu tentang hal ini, walaupun sebenarnya istilah "penyebab usus buntu" dirasa kurang tepat. Istilah yang tepat yaitu Penyebab Radang Usus Buntu. Karena Usus Buntu merupakan bagian normal tubuh kita dan bukan nama penyakit, namun akan menjadi penyakit jika usus buntu itu meradang, maka harus ditambah kata "Radang" sehingga penyakitnya disebut Radang Usus Buntu atau dalam istilah medisnya appendicitis (baca : apendisitis).
Usus Buntu dalam bahasa kedokteran disebut appendix, atau istilah lain dalam bahasa indonesia disebut "umbai cacing". Merupakan usus yang berukuran kecil, kira kira sebesar jari kelingking kita, seperti usus lainnya walaupun kecil appendix ini juga memiliki rongga namun ujungnya tertutup atau berakhir begitu saja (buntu), makanya disebut usus buntu. Sedangkan pangkalnya terhubung dengan bermulanya usus besar (caecum), rongga usus buntu terhubung dengan usus besar ini. Lebih jelas perhatikan gambar berikut.
Seperti struktur usus lainnya, dibagian dalam rongga (lumen) terdapat lapisan mukosa yang menghasilkan lendir pencernaan, sedangkan pada dinding usus buntu terdapat pembuluh darah dan saluran getah bening (limfe). Sampai disini sudah terbayang ya, karena mengetahui struktur ini akan memudahkan kita mempelajari mekanisme dan penyebab radang usus buntu.
Mekanisme Terjadinya Radang Usus Buntu (Patofisiologi Appendicitis)
Radang Usus Buntu merupakan hasil dari tersumbatnya rongga atau lumen usus buntu terutama di daerah sekitar pangkal yang berdekatan dengan usus besar, akibat penyumbatan itu, usus buntu kemudian menjadi penuh dengan lendir yang selalu dihasilkan oleh lapisan mukosa, lama-kelamaan appendix menjadi bengkak selain itu pertumbuhan bakteri dalam usus buntu pun meningkat. Pada kondisi yang demikian, tekanan di dalam rongga usus meninggi, demikian juga tekanan pada dinding usus buntu, sehingga terjadilah penyumbatan aliran darah dan aliran limfatik.
Akibat penyumbatan aliran darah, jaringan usus buntu menjadi iskemik (kurang oksigen). Iskemik yang berkepanjangan akan membuat jaringan menjadi nekrotik (mati) dan rusak. Tekanan lumen yang tinggi ditambah dengan kondisi dinding usus buntu yang rapuh, maka usus buntu akan mudah pecah (perforasi). Pecahnya usus buntu akan mengeluarkan isinya yang berupa koloni bakteri beserta nanah ke dalam rongga perut dan dapat menyebabkan peritonitis (radang lapisan pembungkus usus) yang dapat menyebabkan septicemia (infeksi menyebar ke aliran darah) yang dapat mengancam nyawa.
Penyebab Radang Usus Buntu
Sesuai dengan mekanisme di atas, penyebab radang usus buntu disini merujuk pada penyebab terjadinya penyumbatan usus buntu. Adapun penyebab-penyebabnya antara lain:
- Fecalith atau feses (tinja) yang keras (membatu) yang terakumulasi, ini merupakan penyebab tersering radang usus buntu.
- Benda Asing (Alat kontrasepsi Dalam Rahim/AKDR, peluru, karbon aktif)
- Cacing atau parasit lain
- Keganasan atau tumor
- Pembesaran kelenjar limfe akibat inflammatory bowel disease atau infeksi
Penyebab lain yang diduga dapat menyebabkan appendicitis, yaitu erosi mukosa usus buntu oleh parasit seperti E. Histolytica. Selain itu penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa kebiasaan makan makanan rendah serat (kurang sayur dan buah) serta konstipasi atau sembelit mempunyai pengaruh terhadap timbulnya appendicitis. Selain itu, beberapa kuman penyebab appendicitis bakteri (Yersinia, adenovirus, cytomegalovirus, actinovirus, Mycobacteria sp, Histoplasma sp)
Sekian Ringkasan mengenai penyebab radang usus buntu beserta mekanisme perjalanan penyakitnya yang penting untuk diketahui, semoga bermanfaat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.