HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Perlindungan Sel Saraf Pasca Serangan Stroke

Dipublish tanggal: Jun 9, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Perlindungan Sel Saraf Pasca Serangan Stroke

Serangan stroke dan kerusakan sel saraf

Stroke, atau "serangan otak," terjadi ketika pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah. Otak tidak dapat menyimpan oksigen, sehingga otak bergantung pada jaringan pembuluh darah untuk menyediakan darah yang kaya akan oksigen secara konstan / terus menerus. 

Stroke menyebabkan sel-sel saraf di otak mengalami kekurangan suplai nutrisi dan oksigen. Ketika sel saraf di otak tidak mendapatkan suplai oksigen selama lebih dari tiga hingga empat menit, maka sel saraf akan mulai mati.

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Sakit Leher 5 Kali Visit Di NK Health

Untuk pemulihan pasien yang mengalami keluhan pada leher, seperti tightness pada otot-otot sekitar leher sampai ke pundak, timbul gejala neurologis yang terjadi pada penjalaran saraf cervical pada vertebrae dengan menggunakan exercise dan manipulasi. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang (Rontgen, MRI, CT-Scan).

Efek stroke tergantung pada luas dan lokasi terjadinya kerusakan sel saraf di otak.  Saat sel-sel saraf di otak mengalami kerusakan, beberapa gejala yang muncul, dapat meliputi:

  • Ketidakmampuan untuk memindahkan bagian tubuh (kelumpuhan)
  • Kelemahan pada bagian tubuh tertentu
  • Mati rasa di bagian tubuh tertentu
  • Ketidakmampuan untuk berbicara atau memahami kata-kata
  • kesulitan berkomunikasi
  • Kesulitan menelan
  • Hilangnya penglihatan
  • Hilang ingatan, kebingungan atau penilaian buruk
  • Perubahan kepribadian; masalah emosional

Apa itu sel saraf (Neuron) ?

Sel-sel saraf disebut neuron. Neuron terdiri dari tiga bagian yang berbeda, termasuk sel tubuh, akson, dan dendrit. Secara sederhana, sel saraf berfungsi untuk menghantarkan informasi yang diterima oleh panca indera ke dalam otak (fungsi sensoris) atau menghantarkan informasi dari otak untuk menggerakan bagian anggota tubuh tertentu (motorik). 

Proses penghantaran informasi melibatkan penghantaran melalui sinyal kimia dan listrik.

Walaupun ada miliaran neuron dan ribuan varietas neuron, mereka dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok dasar berdasarkan fungsi: neuron motorik, neuron sensorik, dan interneuron.

Apa Itu perlindungan saraf (Neuroprotector)?

Perlindungan saraf atau neuroprotector mengacu pada mekanisme dan strategi yang digunakan untuk melindungi terhadap cedera atau degenerasi saraf pasca stroke (atau penyakit lainnya) agar tidak menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat lebih jauh.

Biasanya neuroprotector dibutuhkan pada kondisi terjadinya kerusakan sel saraf seperti stroke atau cedera sistem saraf, penyakit sistem saraf kronis seperti Alzheimer, Parkinson, atau multiple sclerosis (MS).

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Fisioterapi via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket fisioterapi hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Pengembangan agen neuroprotektif masih berlangsung, meskipun ada beberapa obat yang telah digunakan saat ini. Namun neuroprotektor yang digunakan saat ini tidak dapat membalikkan kerusakan yang telah terjadi, tetapi penggunaan neuroprotektor dapat melindungi terhadap kerusakan saraf lebih lanjut dan memperlambat kerusakan sistem saraf pusat (SSP) lebih lanjut.

Para ilmuwan saat ini masih menyelidiki berbagai kemungkinan perawatan. Beberapa produk berpotensi digunakan karena dinilai lebih efektif digunakan pada satu kelainan, karena kelainan yang berbeda memiliki banyak mekanisme yang mendasarinya.

Jenis agen perlindungan saraf

Perlindungan saraf bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan sel saraf lebih lanjut pasca cedera Sistem saraf pusat (SSP) dan untuk melindungi SSP dari kerusakan dini dan penyebab lain yang dapat menyebabkan kematian sel saraf, dibutuhkan agen neuroprotector.

 Agen neuroprotector dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut :

Agen antioksidan

Agen antioksidan dapat mengubah sel radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit menjadi molekul yang lebih stabil dan lebih mudah untuk diterima oleh tubuh. Antioksidan adalah agen yang dapat berinteraksi dan mengurangi dampak radikal bebas. 

Agen antioksidan dapat ditemukan dalam makanan atau suplemen. Untuk mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut pasca kanker, Anda dapat mengkonsumsi makanan yang mengandung agen antioksidan seperti suplemen vitamin E.

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Pasca Stroke 5 Kali Visit di NK Health

Untuk Pemulihan Pasien, pasca pemulihan dari rawat inap stroke. Latihan termasuk Anamnesa dan Tes Khusus, dengan terapi Bobath Method, Breathing Exercise, PNF (Procioceptive Neuromuscular Stabilization), Modality dan Exercise Therapy. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

Agen anti-eksitotoksik

Secara teori agen-eksitotoksi bekerja dengan menghambat reseptor glutamat, sehingga dapat mencegah eksitotoksisitas dan kerusakan sel saraf di otak lebih lanjut. Namun, beberapa glutamat juga diperlukan untuk sel saraf menjalani fungsinya dengan normal. 

Salah satu contoh obat agen-eksitotoksik adalah Amantadine.

Agen anti-inflamasi

Agen anti-inflamasi biasanya digunakan sebagai penghilang rasa sakit. Namun selain digunakan sebagai analgetik, agen anti inflamasi juga dapat digunakan untuk mempengaruhi proses inflamasi yang terlibat dalam memperburuk kerusakan sel saraf di otak.

Faktor neurotropik

Kelompok biomolekul yang mengandung faktor neurotropik mendorong pertumbuhan neuron.

Contoh Obat-obatan yang Dapat Digunakan Sebagai Neuroprotektor

  • Riluzole digunakan untuk mengobati ALS. Awalnya dianggap sebagai penghambat glutamat, namun sebagian besar obat ini berinteraksi dengan natrium, kalium, dan molekul kalsium dalam sistem saraf pusat.
  • Fenitoin biasanya digunakan untuk mengobati kejang. Ketika diuji pada orang dengan neuritis optik, peradangan saraf optik, penggunaan fenitoin dinilai dapat mengurangi peradangan saraf.
  • Amiloride adalah pil diuretik yang digunakan untuk mengobati gagal jantung kongestif dan tekanan darah tinggi. Obat ini telah menunjukkan manfaat neuroprotektif dalam studi kecil pasien dengan MS
  • Citicoline adalah obat yang dapat meningkatkan zat kimia otak yang disebut phosphatidylcholine. Zat kimia otak ini penting untuk fungsi otak. Citicoline juga dapat mengurangi kerusakan jaringan otak ketika otak mengalami cedera.

Penelitian terhadap penyakit penggunaan neuroprotektor sangat menarik dan masih sangat berkembang. Oleh karena itu masih dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk dapat menetapkan perawatan yang dapat dianggap aman dan efektif untuk digunakan sebagai perlindungan sel saraf pasca stroke.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Protecting White Matter From Stroke Injury. American Heart Association. (https://www.ahajournals.org/doi/full/10.1161/strokeaha.112.658328)
Paralysis - Types of Paralysis & Their Causes. WebMD. (https://www.webmd.com/brain/paralysis-types)
Nerve Stimulation To Help People Recover After a Stroke. Healthline. (https://www.healthline.com/health-news/nerve-treatment-could-help-stroke-patients-recover)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app