Anak-anak yang lahir dan tumbuh dewasa di tahun 2000-an ke atas jelas akan terpapar oleh teknologi, sehingga tidak akan luput dari kemungkinan kecanduan media sosial dan video games online. Sebenarnya, hal ini bisa Anda kontrol dengan membantu menilai serta menyaring apa saja hal yang anak Anda saksikan di dalam video games. Anda dapat ikut bermain atau mencoba suatu games sebelum merekomendasikannya pada anak Anda. Saat permainan kesukaan anak Anda dapat membantu belajar dan membangun skill-nya, maka itulah video games yang seharusnya dimainkan oleh anak Anda.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Memilih Video Games
Berikut ini beberapa hal yang harus Anda kenali dari video games yang dimainkan oleh anak.
1. Apakah tujuan dari games yang anak Anda mainkan?
Pertimbangkan apakah games maupun aplikasi yang dimainkan oleh anak memiliki kontribusi terhadap pendidikan anak di sekolah atau hanya untuk bersenang-senang saja. Jika Anda menyediakan suatu jenis permainan video games sebagai hadiah, maka video games tersebut memang haruslah untuk bermain saja. Namun, jika video games ini Anda perbolehkan untuk dimainkan sehari-hari, maka sebaiknya video games tersebut adalah hal yang bisa membuat anak Anda belajar sesuatu yang penting.
Apa saja keahlian yang sudah anak Anda kuasai? Apakah games maupun aplikasi yang dimainkannya bisa semakin mengasah kemampuannya tersebut?
Jika saat ini anak masih mempelajari suatu hal di sekolahnya, sebaiknya pilihlah video games yang bisa membantunya berlatih hal yang sedang ia pelajari di sekolah.
2. Seberapa menantang games yang anak Anda mainkan?
Video-video games yang sifatnya mengedukasi tidak selamanya membosankan. Video games ini haruslah membuat anak melatih kemampuan memecahkan masalah dan skill-skill kehidupan yang mendasar lainnya. Pastikan video games yang dimainkan oleh anak Anda cukup menantang otak dan instingnya untuk mencari jalan keluar agar anak tidak cepat bosan memainkannya. Perhatikan juga agar video games tersebut tidak terlalu sulit dan sesuai dengan kemampuan kognitif anak Anda sehingga anak Anda tidak gampang menyerah dalam menyelesaikannya. Jenis video games yang baik sebaiknya memiliki level permainan yang memungkinkan adanya peningkatan dan kemajuan dalam permainannya.
3. Perhatikan rating video games yang dimainkan
Jangan membiarkan anak memainkan games yang memperdengarkan ekspresi umpatan yang kasar maupun visual kekerasan dan horor. Perhatikan kemasan video games-nya, coba mainkan games-nya untuk menjadi filter yang paling efektif bagi akses anak Anda terhadap video games.
4. Ingat batasan waktu bermain video games yang sehat dan normal
The American Academy of Pediatrics atau AAP memberikan saran bagi para orang tua untuk tidak memberikan akses pada layar televisi maupun layar gadget bagi anak-anak yang masih berusia di bawah 2 tahun. Untuk anak yang usianya lebih dewasa, batasi waktu bermain video games maksimal selama sejam atau dua jam. Untuk jenis games yang sifatnya hanya bersenang-senang, jangan biarkan anak menghabiskan terlalu banyak waktu kecuali anak sedang berlibur atau beristirahat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.
