Gangguan asam lambung terkadang dianggap sebagai masalah sepele. Sebab, biasanya, masalah pencernaan ini diatasi dengan minum obat maag, istirahat yang cukup, dan menghindari makanan yang memicu asam lambung naik. Bagaimanapun, kondisi ini tetap perlu diwaspadai dan perlu segera diatasi. Jika tidak, masalah asam lambung yang dibiarkan terus-menerus dapat memicu komplikasi asam lambung yang membahayakan kesehatan.
Komplikasi asam lambung yang perlu diwaspadai
Jangan sepelekan saat asam lambung sering naik dalam waktu lama. Sekalipun gejalanya sering hilang-kambuh, gejala ini justru tetap perlu diwaspadai. Bila dibiarkan terus-menerus, apalagi penanganannya tidak tepat, gangguan asam lambung yang mulanya hanya memicu sakit perut malah bisa menjalar ke masalah lain.
Baca juga: Bahaya Kelebihan dan Kekurangan Asam Lambung
Gastritis bisa bersifat erosif atau non-erosif. Jika bersifat erosif, masalah asam lambung bisa menyebabkan kerusakan lapisan perut bersamaan dengan peradangan. Namun jika tidak erosif, gastritis hanya menyebabkan peradangan tetapi tetap saja perlu diwaspadai.
Berikut sejumlah komplikasi asam lambung yang dapat terjadi:
1. Anemia
Bila tak teratasi, infeksi bakteri H. pylori lambat laun dapat menyebabkan luka pada lambung hingga menyebabkan perdarahan. Semakin banyak perdarahan, jumlah sel darah merah akan semakin menurun dan membuat penderitanya mengalami anemia.
2. Anemia pernisiosa
Gastritis yang disebabkan oleh autoimun dapat memengaruhi cara tubuh menyerap vitamin B12. Tanpa asupan vitamin B12 yang cukup, komplikasi asam lambung dapat memicu anemia pernisiosa.
Anemia pernisiosa adalah kondisi ketika tubuh kekurangan vitamin B12 untuk membentuk sel darah merah yang optimal. Gejala anemia pernisiosa umumnya ditandai dengan sakit kepala, badan lemas, nyeri dada, hingga berat badan turun.
Baca selengkapnya: Macam-Macam Anemia dan Pengobatannya
3. Peritonitis
Peritonitis adalah salah satu komplikasi asam lambung yang perlu diwaspadai. Peritonitis merupakan peradangan pada peritoneum, yaitu selaput tipis yang membatasi dinding perut bagian dalam dengan organ-organ di dalam perut.
Berawal dari masalah asam lambung yang tak tertangani, peritoneum yang kian meradang bisa pecah dan menyebabkan infeksi seluruh tubuh. Dampak fatalnya, hal ini bisa membahayakan nyawa si penderita.
4. Kanker lambung
Gastritis atau masalah asam lambung yang disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori atau penyakit autoimun diam-diam dapat menyebabkan tumbuhnya lapisan lambung. Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan ini dapat meningkatkan risiko kanker lambung. Salah satunya berupa limfoma lambung tipe jaringan limfoid terkait mukosa (MALT).
Baca selengkapnya: Ciri-Ciri dan Gejala Kanker Lambung Stadium Awal dan Lanjut
Kapan harus ke dokter?
Jangan tunggu sampai sakit perut menjadi berkali-kali lipat baru pergi ke dokter untuk periksa. Ingat, risiko komplikasi asam lambung bisa terjadi kapan saja dan seringnya tidak disadari.
Maka dari itu, perhatikan gejala gangguan asam lambung yang Anda rasakan dan pantau terus setiap hari. Segera periksakan diri ke dokter jika gejala tak juga membaik, terlebih jika disertai dengan:
- BAB berdarah
- Muntah darah
- Sakit perut disertai demam
- Kelelahan parah yang mungkin pertanda anemia
- Terjadi refluks asam lambung yang tidak terkontrol
- Berat badan turun tanpa sebab
- Detak jantung cepat
- Keringat berlebih
- Kulit pucat
- Sesak napas
- Gejala gastritis kambuh lagi setelah sebelumnya sempat sembuh
Karena adanya potensi komplikasi asam lambung ini, jangan tunda untuk periksa ke dokter jika gejala tak kunjung membaik. Apalagi jika masalah lambung sudah bertahan dalam jangka waktu lama dan menjadi kronis. Semakin cepat ditangani, semakin besar pula peluang kesembuhan. Risiko komplikasi pun bisa diminimalkan sejak awal.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.