Studi membuktikan bahwa seorang perokok beresiko dua kali lipat terkena iskemik stroke (yaitu akibat dari pembekuan darah pada otak), beresiko empat kali lipat terkena hemoragik stroke (yaitu pecahnya pembuluh darah), dan perokok cenderung terkena stroke di usia yang jauh lebih muda dibanding yang bukan perokok. Selain stroke, merokok juga dapat menyebabkan aterosklerosis (atau penumpukan plak didalam pembuluh darah dan dapat membuat darah menjadi beku).
Cara Mencegah Stroke
Stroke sudah pasti sangat berbahaya, tapi untungnya, stroke adalah penyakit yang dapat dicegah. Caranya? Segera berhenti merokok (atau menghindari perokok – perokok pasif), mengontrol tekanan darah, diet dengan tepat (memperbanyak buah dan sayuran), rutin melakukan aktivitas fisik, misalnya: aerobic, berenang atau berjalan kaki selama tiga puluh menit setiap hari.
Perokok juga harus waspada terhadap beberapa penyakit lainnya yang dapat memperbesar resiko terkena stroke, yaitu : tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi dan obesitas.
Dengan segera berhenti merokok, artinya Anda segera menyelamatkan diri Anda dan orang-orang disekitar Anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.