Mengenai Sage
Golongan: jual bebas
Kemasan: kapsul, tablet
Kandungan: thujone
Manfaat Sage
Sage bermanfaat untuk mengatasi masalah pencernaan seperti hilangnya nafsu makan, kembung, sakit perut (gastritis), mulas, dan diare.
Sage juga bisa mengurangi produksi air liur yang berlebihan, serta untuk mengatasi depresi, hilang ingatan, dan penyakit Alzheimer.
Sebagian besar wanita juga menggunakan Sage untuk mengatasi sakit saat haid, memperbaiki aliran ASI saat menyusui, serta mengurangi hot flashes saat menopause.
Sage juga bisa diaplikasikan ke kulit untuk mengobati luka, herpes, penyakit gusi (gingivitis), sakit mulut, lidah, tenggorokan, dan hidung bengkak. Beberapa orang juga menghirup Sage untuk mengobati asma. Sage juga bisa digunakan untuk bumbu masak dan pewangi di sabun dan kosmetik.
Sage juga bisa menurunkan kolesterol, mengobati kanker paru-paru, mengatasi sunburn, sakit setelah operasi, amandel bengkak (tonsillitis), mulut kering, sakit akibat haid, keringat berlebihan, dan masih banyak lagi.
Efek samping Sage
Anda tidak disarankan mengonsumsi Sage dalam jumlah yang banyak dan jangka waktu panjang, karena akan beracun dan berbahaya. Sage yang umum seperti Salvia officinalis mengandung senyawa kimia thujone yang akan beracun bila dikonsumsi.
Thujone juga dapat menyebabkan kejang-kejang, kerusakan organ hati dan sistem saraf.
Jumlah senyawa thujone yang terkandung di dalam tanaman Sage berbeda-beda, tergantung dari jenis tanaman, waktu pemanenan, kondisi pertumbuhan, dan faktor-faktor lainnya.
Dosis Sage
Untuk mengatasi penyakit Alzheimer, sebaiknya mengonsumsi 1 gram Sage setiap hari. Dosisnya dapat ditingkatkan menjadi 2,5 gram sebanyak 3 kali sehari.
Untuk mengobati herpes, sebaiknya Anda menggunakan krim yang mengandung 23 mg/gram ekstrak Sage dan Rhubarb dan Anda dapat mengoleskannya setiap 2-4 jam selama 10-14 hari.
Interaksi Sage
Sage dapat berinteraksi dengan obat diabetes (antidiabetes drugs). Sage dan obat diabetes sama-sama mempunyai efek menurunkan kadar gula darah, sehingga dapat menyebabkan kadar gula darah Anda menjadi sangat rendah.
Contoh obat diabetes antara lain : Glimiperide (Amaryl), Insulin, Glipizide (Glucotrol), Tolbutamide (Orinase), Pioglitazone(Actos), dan lain-lain.
Sage juga berinteraksi dengan obat pencegah kejang-kejang. Obat pencegah kejang dan Sage sama-sama memiliki efek terhadap senyawa kimia di otak, sehingga Sage dapat menurunkan keefektifan obat pencegah kejang.
Contoh obat pencegah kejang : Gabapentin (Neurontin), Primidone (Mysoline), Phenobarbital, Valproic Acid (Depakene), Phenytoin (Dilantin), Carbamazepine (Tegretol), dll.
Sge juga berinteraksi dengan obat penenang. Sage dapat menyebabkan kantuk. Konsumsi Sage bersamaan dengan konsumsi obat penenang dapat menyebabkan kantuk berlebihan. Contoh obat penenang : Clonazepam (Klonopin), Lorazepam (Ativan), Zolpidem (Ambien), dan Phenobarbital (Donnatal).
Perhatian
Bagi ibu hamil, sangat tidak aman mengonsumsi Sage, karena kandungan thujone dalam Sage dapat menyebabkan haid sehingga berpotensi menyebabkan keguguran. Bagi ibu menyusui, Sage juga dapat menurunkan produksi ASI.
Bagi penderita diabetes, Sage dapat menurunkan kadar gula darah. Maka, Anda harus selalu mengecek kadar gula darah Anda bila menderita diabetes dan mengonsumsi Sage. Sebaiknya Anda mengonsultasikan dosisnya dengan dokter.
Bagi penderita kondisi hormon yang sensitif seperti pasien kanker payudara, uterus, ovarium, dan endometriosis, sebaiknya tidak mengonsumsi Salvia lavandulaefolia (Spanish Sage) karena dapat bertindak seperti hormon estrogen.
Bila Anda mengalami kondisi yang semakin parah bila terkena estrogen, maka jangan mengonsumsi Spanish Sage.
Bagi penderita tekanan darah tinggi atau rendah, Salvia lavandulaefolia (Spanish Sage) dapat meningkatkan tekanan darah orang-orang yang memiliki tekanan darah tinggi, sedangkan Salvia officinalis dapat menurunkan tekanan darah orang-orang dengan tekanan darah rendah.
Maka, Anda harus selalu memantau tekanan darah Anda.
Bagi penderita kejang-kejang, thujone dalam Sage dapat memicu terjadinya kejang-kejang. Maka, sebaiknya Anda tidak mengonsumsi Sage lebih dari yang ada di makanan.
Bagi pasien yang akan menjalani operasi, sebaiknya tidak mengonsumsi Sage paling tidak 2 minggu sebelum jadwal operasi, karena Sage dapat mempengaruhi kadar gula darah saat dan sesudah operasi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.