HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Soda Menyebabkan Tulang Keropos

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 1 menit
Soda Menyebabkan Tulang Keropos

Kadar gula dalam minuman bersoda yang tinggi, diketahui berdampak buruk bagi kesehatan, misalnya obesitas dan kerusakan gigi. Begitu juga dengan soda yang dapat merusak tulang.

Sebuah penelitian menyimpulkan, wanita yang mengkonsumsi kola sampai dengan tiga kali sehari (atau lebih), beresiko empat persen lebih besar mengalami pengurangan kepadatan tulang, terutama pada bagian pinggul walaupun sudah mengkonsumsi vitamin D dan kalsium.

Selain soda, kafein juga diduga dapat merusak kepadatan tulang. Kafein mengganggu penyerapan kalsium. Artinya, jika Anda sering mengkonsumsi soda (kola), Anda beresiko terkena osteopenia (kondisi kepadatan tulang dibawah normal), dapat menjadi osteoporosis bahkan patah tulang.

Untuk mencegah tulang menjadi keropos, selain mengurangi soda, Anda wajib mengkonsumsi vitamin D dan kalsium rutin (setiap hari), jika Anda memasak sesuatu yang menggunakan air, misalnya puding, sup atau kue, dapat diganti dengan susu rendah lemak dan melakukan diet sehat.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Do soft drinks affect women's bone health?. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/327159.php)
Osteoporosis & Sodas (Soft Drinks): Phosphoric Acid and Other Causes. WebMD. (https://www.webmd.com/osteoporosis/features/soda-osteoporosis)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
6 Cara Menjaga Kesehatan Tulang di Usia Lanjut
6 Cara Menjaga Kesehatan Tulang di Usia Lanjut

Anda dapat mengetahui kondisi kesehatan tulang melalui program FRAX (Alat Penilaian Risiko Fraktur). Program ini dikembangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia, sehingga dapat membantu dokter menghitung kemungkinan risiko terjadinya osteoporosis dalam 10 tahun ke depan dengan menilai gaya hidup, kesehatan, faktor risiko dan riwayat genetik melalui aplikasi online.

Buka di app